"kalian siap?" Taeyong yang kali ini sudah siap bertarung bertanya kepada adik adiknya yang tengah mempersiapkan dirinya di rubicon miliknya. Ia yang biasanya hanya memakai kaos pendek atau hoodie sekarang sudah bersiap dengan jaket kulit hitam miliknya dengan celana jeans hitam membalut kaki nya yang jenjang. Bahkan kakinya saja menyentuh tiga per empat tubuh nya.
Sungchan yang pertama kali mengangguk. Ditangannya sudah terakit sempurna senjata laras panjang kesayangannya. Benda ini merupakan alat tempurnya di amerika dan baru bisa masuk ke negara ini setelah sekian lama karena perizinan mengingat senjata ini adalah senjata rakitan sungchan yang belum memiliki dokumen legal tapi sudah berhasil menembus kepala orang orang yang hendak kabur dari pertempuran. "Gue siap" sungchan menyahut sambil mengambil peluru ke dalam saku. Mengisi persiapan agar tidak kehabisan di jalan.
"kalian?" Taeyong bertanya kepada mark dan jeno yang sedang memasukkan senjata tambahan ke dalam celananya. Pistol milik mark sudah terselip di belakang pakaiannya sementara jeno mengambil sebuah pisau lipat kecil dan meletakkannya di saku jaket kulitnya. Ia meregangkan tubuhnya membiarkan bunyi tulang terdengar. Kan sudah dibilang, jeno akan unggul dalam pertarungan fisik.
"Lo udah?' jaehyun menganggukkan kepalanya, memberikan map yang sedang tadi ia pelajari kepada taeyong, memastikan nama nama yang tertulis benar adanya. Taeyong mengangguk pertanda nama nama yang jaehyun berikan itu benar adanya.
"Jangan sampai membunuh siapapun. Malam ini kita hanya perlu meringkus mereka, mengerti?" Taeyong berujar sambil menaikkan resleting jaket miliknya hingga atas. Ucapan taeyong diberikan anggukan oleh adik-adiknya.
"Gue turun" ujar sungchan sambil menggendong senapan nya. "hati-hati. Mereka punya sniper juga" sungchan hanya tersenyum menanggapi kekhawatiran kakaknya. "that's okay. Akhirnya gue dapet lawan yang sepadan. Gue turun" sungchan kemudian membuka pintu mobil hitam besar milik taeyong dan berjalan menuju semak semak yang sangat gelap. Menerobos kegelapan seorang diri untuk mencapai tempat nyaman yang bisa ia pakai untuk bersembunyi.
"Kalau ada hal mendesak, segera melarikan diri. Tidak apa-apa jika salah satu diantara kita tertangkap asal jangan semuanya" taeyong kembali membeli peringatan terakhir. "paham, Frederico" mereka menyahut.
Taeyong menganggukkan kepalanya. "jangan ada yang mati" ujarnya sebelum memakai masker hitam miliknya, membiarkan bola mata besar menatap lapar mangsanya. Dia berjalan dengan tangan kosong, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku sambil bersandar di rubicon mereka. Menunggu adik-adiknya bersiap sementara dia hanya terdiam kosong.
Sebuah mobil berhenti di samping rubicon miliknya, yuta turun dari kursi penumpang dengan sebuah tongkat baseball ditangannya, sebuah bandana ia gunakan untuk menutup mulutnya dari hidung hingga dagu. Pintu kemudi terbuka, Johnny sudah turun dengan tubuh besarnya. Ia memakai sebuah hoodie serta masker.
"Kalian dateng?" Jeno tersenyum di balik maskernya. "tentu saja, demi saudara kami. Bukan begitu Nakamoto?"
Nakamoto yuta, pria yang menyandang pria ditakuti di dunia bawah tanah menganggukan kepalanya menepuk pria yang lebih tua dari nya beberapa bulan. "Buat apa gue jauh jauh terbang dari jepang kalau kita harus kalah. Apapun yang terjadi, kemenangan harus ada ditangan" ujar yuta kepada taeyong. Taeyong hanya tersenyum tipis.
"kita siap" mark yang sudah menutup wajahnya dengan masker berujar. Ia keluar dengan jeno yang meregangkan tubuhnya bersiap untuk adu tinju dengan tentara tentara di dalam sana yang juga profesional.
Jadi bisa dibilang lawan mereka bukan main main malam ini. Mereka pemerintah dengan banyak tentara yang berjaga.
Sayang sekali dengan kekuasaan mereka, mereka bahkan membiarkan transaksi narkoba yang berjumlah ratusan ton dalam kurun waktu kurang dari lima tahun. Dan bos mereka ingin dia ditangkap hidup-hidup tapi taeyong bernegosiasi agar dia bisa melukai mereka asal tidak mati. Walau alot akhirnya mereka menyetujui apa yang taeyong mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGNO
FanfictionBritish English: kingdom /ˈkɪŋdəm/ noun A kingdom is a country or region that is ruled by a king or queen.