REGNO [61]

583 110 2
                                    

Jeno terbangun cukup telat hari ini mengingat dia sudah tidak lagi bersekolah untuk kembali bekerja, mengerjakan misi nya yang belum sempat terselesaikan. Tinggal tiga orang target lagi yang belum taeyong selesaikan.

Jeno sebenarnya cukup terkejut ketika taeyong berhasil membabat habis target target yang seharusnya mereka selesaikan, taeyong benar benar bekerja dengan keras sendirian stau entahlah, ini semua terdengar mungkin jika ada dua orang teman taeyong.

seorang pembunuh bayaran, seorang pria paling kuat, serta seorang hacker sekaligus pria berdarah dingin. Bukan hal yang sulit untuk keduanya menyelesaikan misi ini.

"loh tumben kak seulgi yang masak, dimana abang?" jeno bertanya saat melihat seorang wanita dengan kemeja biru muda dan rok span tengah menyiapkan sarapan. Seulgi, wanita yang sedang menyiapkan sarapan menoleh. "Berburu" ujar nya singkat.

Jeno tahu betul apa yang di maksud berburu oleh seulgi. Ini berarti satu target lagi akan berhasil mereka dapatkan.

"duduk jen" seulgi tersenyum tipis mempersilakan adik dari pria yang bersamanya bertahun tahun untuk duduk.

"Udah bangun nih si Kevin?" Seulgi berujar kepada mark yang keluar dari kamar dengan Kevin yang berada dalam gendongannya karena sedari tadi mina berada sudah berkutat dengan dapur untuk memasak. Mereka belum kembali ke rumah mereka karena mark masih diminta taeyong bekerja dan tentu saja meninggalkan mina dengan Kevin yang baru lahir. Mina tentu saja akan kerepotan apalagi dia masih harus kuliah.

"udah aunty, udah rapi juga ni" ujar mark sambil meletakkan kevin di basinet untuk anaknya yang berada tidak jauh dari meja makan agar dia bisa melihat putranya jika terjadi apa apa. Ia kemudian mencium perut putranya karena gemas.

"sungchan mana?" mina bertanya sambil meletakkan udang asam manis di meja. "Ditinggal aja katanya, semalem udah bilang mau begadang" sahut mark sambil berjalan menuju kursi untuk sarapan. Jaehyun tidak pulang semalam karena kekasihnya sedang sakit membuatnya harus menginap.

"ya udah kalian makan dulu, udah selesai dimasak kok" ujar seulgi mempersilahkan kedua bersaudara untuk makan terlebih dahulu. Mina mengambilkan makan untuk mark terlebih dahulu sebelum mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

"kayanya kamu mau nanya sesuatu sama kakak, jen" seulgi yang sedang memangku kevin bertanya kepada jeno yang hanya bisa meringis. Disamping mereka ada mark dan mina yang mengerjakan tugas kuliah mereka serta sungchan yang duduk sambil memakan sarapannya.

"kakak tau yuta?" jeno bertanya kepada seulgi. Seulgi menganggukkan kepalanya. "tau. Dia pernah terlibat kasus sama kakak tapi kakak lepas karena taeyong yang ambil alih" ujarnya santai sambil mengusap usap tubuh kevin yang hampir terlelap.

"kalau kamu tanya seberapa kuat yuta, disini bukan jepang, jeno. Jelas yuta ngga bisa bergerak terlalu leluasa karena ada peraturan ngga tertulis antara dia dan pembunuh bayaran lainnya. Tapi kalau kamu tau seberapa kuat yuta di jepang, bahkan petinggi sana takut kalau udah dengar namanya disebut" jeno menelan ludah mendengar ucapan mina yang sepertinya tanpa beban menjelaskan tentang yuta.

"seseram itu? I mean, mark tau sih kalau dia punya nama di Jepang tapi mark ngga pernah tau kalau dia se menakutkan itu" mark yang sedang mengetik menghentikan kegiatannya kemudian menyahut pembicaraan jeno dan seulgi. Mina disampingnya pun ikut mendengarkan, pun sungchan yang membawa nasinya mendekat.

"iya emang se besar itu nama yuta. Kalau jo, tuh anak ngga pernah macem macem sih. Cuma bisnis aja jadi koneksi nya kaga main main, teman dia banyak jadi kemanapun target nya pergi dia bakal terus tau plus tinjuan tangannya bisa bikin orang gagar otak" sungchan bergidik ngeri. "Ngga mau gue berurusan sama bang jo, sumpah. Ngeliat bang jeno aja ngangkat tangannya gue udah jiper ini lagi diatasnya bang jeno"

REGNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang