REGNO [37]

627 112 3
                                    

"ada yang punya hair spray? Kak Mina punya?" Jeno pagi ini sudah heboh karena dia harus masuk sekolah tapi lupa tidak mengecat kembali rambutnya menjadi warna hitam. Rambutnya yang berwarna blonde masih terlihat mencolok dibandingkan rambut saudara-saudara nya yang berwarna hitam atau coklat.

"ngga Jen, kak Mina ngga punya hair spray warna hitam" Mina yang sedang membantu taeyong memasak untuk sarapan menyahut. Dia sudah keluar dari rumah sakit kemarin saat dokter sudah menyatakan dia baik baik saja. Bisa beraktivitas seperti biasa.

Dan hari ini taeyong meminta adik adiknya untuk berangkat sekolah agar tidak tertinggal pelajaran. Dan tentu saja, Jeno yang panik bukan main. Rambut blonde nya belum dia ubah.

"ya udahlah. Kan mereka taunya kita pindahan dari Amerika. Bilang aja ini rambut asli lo" Mark yang sedang memasangkan dasinya menyahut saat Jeno sudah heboh pagi pagi.

"tuh bener apa kata mark" jaehyun akhirnya keluar kamar dengan rambutnya yang berantakan. Ia baru saja menyelesaikan tugas nya setelah semalaman lembur.

"Yaudah deh" Jeno mendengus kemudian memakai  dasi yang hari ini wajib dipakai. Ia menyampaikan outer miliknya di kursi. Bersiap untuk sarapan.

"ABANG! MILO GIGIT TUGAS SUNGCHAN LAGI" belum Jeno menyuap nasi goreng seafood buatan taeyong, sungchan kembali berteriak dari kamarnya membuat Jeno mendengus kesal.

"PRINT LAGI AJA" kali ini giliran taeyong yang sedang memakai apron menyahut membuat Mina, satu satunya wanita di rumah yang sedang menyajikan sarapan untuk suaminya menggelengkan kepalanya. Ada ada saja.

***

Setelah drama kerusuhan di pagi hari, keempatnya (plus Mina yang hari ini juga sudah mulai berangkat) sudah sampai di sekolah dengan Jeno yang menyetir.

jika kalian menganggap empat orang ini layaknya pemeran utama dalam film romansa dengan pandangan seluruh orang terfokus pada mereka. Maka aku akan menjawab iya.

Jeno sedikit risih begitu orang orang menatap kedatangan mereka berempat. Apalagi rambut blonde milik jeno yang mencolok di antara ketiga saudaranya yang lain.

Mark tanpa ragu menggenggam tangan istrinya di hadapan publik seolah mengumumkan pada dunia kalau dia tidak lagi sendiri. sementara sungchan berdiri dengan outer miliknya yang tersampir di bahu kanannya dengan kemeja yang ditekuk hingga lengan.

"cowo lo ganteng banget" somi yang sekarang tengah berdiri mengipasi wajah nya dengan kipas berbulu berkomentar kepada yeji yang sekarang tengah menatap kedatangan kekasihnya setelah hampir dua minggu dia tidak datang ke sekolah. Dan kedatangannya sangat menggemparkan.

Yeji tersenyum tipis. Dia tentu saja mengakui kalau kekasihnya itu luar biasa tampan. "udah, masuk kelas aja yuk" ajak yeji kepada somi dan ryujin yang tadi kebetulan datang bersamaan dengan dirinya.

"rambut lo ubanan apa gimana? Perasaan baru berapa hari lo keluar dari kelas sekarang udah ada ubannya aja. Full lagi" haechan yang pertama kali menyambut kedatangan Jeno yang hanya bisa tersenyum tipis.

"iyanih" jawabnya sambil meletakkan tas nya di kursi. Ia kemudian kembali duduk di kursinya sebelum tersenyum melihat yeji yang tanpa sengaja menatap dirinya.

"Lo tau ngga sih kalau kedepannya ada class meet sebelum kelas 12 ujian?" Renjun menoleh ke arah Jeno yang sekarang mulai menggaruk punggung tangan nya.

"Kapan?" Tanya jeno. "Minggu depan kayanya. Kan dua Minggu lagi mereka bakal ujian dan ya kita bakal jadi kakak kelas paling tinggi" Jeno hanya menganggukkan kepalanya.

"Lo kenapa sih garuk garuk?" Tanya jaemin heran saat melihat Jeno tidak berhenti mengucap punggung tangannya. "Alergi' jawabnya alakadarnya.

Jeno sebenarnya alergi udang dan taeyong dan kak Mina pun tahu kalau dia punya alergi dan sengaja tidak diberi udang di piring nasi goreng nya tadi pagi. Tapi karena masakan taeyong enak, dia tadi mengambil udang milik sungchan secara diam diam dan sepertinya dia kualat. Alergi nya kambuh.

"Mau ke ruang kesehatan aja?" Jeno menggelengkan kepalanya mendengar tawaran dari jaemin. "gue masih bisa tahan kok"

**

"gabung sama chenle aja ya? Soalnya meja mereka doang yang baru keisi tiga" renjun berujar ketika bel istirahat berbunyi. "ya udahlah sama chenle inih" haechan menyahut dengan menggandeng somi di tangan kanan nya.

"le kokoh gabung ya" ujar renjun membuat remaja chinese yang sedang bermain game di ponsel nya mendongak. "gabung aja koh kalau muat" ujarnya sambil menggeser gelas nya agar tempat yang lain muat.

Karena kursi kantin mereka memanjang, jaemin memutuskan untuk mengambil kursi kecil untuk dirinya duduk di tengah.

"masih gatal tangannya? Mau aku ambilin salep?" Yeji bertanya kepada Jeno yang masih menggaruk lehernya. Leher putihnya kini penuh dengan bentol bentol merah akibat alergi membuat Jeno mau tidak mau melepas outer nya dan menekuk kemeja nya hingga lengan saat merasa rasa gatal semakin mengganggu dirinya.

"LO NYOLONG UDANG GUE YA TADI PAGI?" Sungchan langsung berseru saat ia menoleh ke arah Abang nya yang sudah merah-merah. Sungchan tau kalau makanan Jeno sudah dibuat secara terpisah tanpa udang. Pasti Abang nya ini berbuat jahil.

"periksa sih jen nyampe merah merah gitu" ryujin berkomentar saat melihat kulit putih pria tampan dihadapannya nampak kemerahan.

"Abang ngga bisa pake sembarang obat. Soalnya kulitnya bisa makin gatal kalau obat nya salah" sungchan memberi tahu.

"obat lo dimana?" Jeno menoleh. "di rumah kayanya masih atau ngga minta anak siapa lah suruh beli ke apotek" ujar Jeno tidak bisa lagi menahan gatal di tangannya.

"Ngga ada yang di rumah, bang. Bang Yong kerja, bang jae lagi kuliah. Poor Abang" Jeno mendengus. Bukannya sungchan membantu, dia malah mengejek.

"mau aku beliin aja obatnya? Tau ngga merk nya apa. Nanti aku izin deh" yeji mengusulkan. Jeno menggelengkan kepalanya saat melihat seseorang berjalan dari lorong dengan sebuah paper bag di tangannya.

"Nyoh obat. Abang lo nitipin ke gue" mereka menoleh saat mendengar suara Karina mendekat ke arah Jeno.

"Karina hai! Long time no see" sungchan berujar antusias. Ia kemudian melakukan high five dengan Karina mengabaikan tatapan bingung dari teman teman nya.

"mana yang gatal? Nih obat nya. Bisa sendiri kan? Apa mau gue bantu?" Ujar Karina sambil mengeluarkan sebuah salep dan beberapa pil. Jeno menyambar pil nya dengan tergesa kemudian mengambil dua dan meminumnya langsung tanpa air minum.

"salep nya" ujar Karina memberikan sebuah salep berukuran kecil kepada Jeno. "Biar cewe lo yang ngolesin deh. Ngeri gue kalau lo bakal ngehabisin nih salep dua puluh lima juta" ujar Karina sambil memberikan salep kecil kepada yeji yang langsung diterima oleh wanita itu dengan bingung apa yang terjadi sekarang.

Jeno dan Karina ternyata saling kenal?

"Gue balik dulu. Dek, ikut gue bentar ya" ujar Karina sambil menarik kerah baju sungchan membuat remaja jangkung tersebut nampak terhuyung huyung. "Sabar sih" ujarnya.

"gue sama Karina duluan" pamit sungchan sambil melingkarkan lengannya di bahu Karina. Jeno hanya meringis dan menganggukkan kepalanya.

Karina sudah menemukan orang yang bersembunyi di sekolah ini.

———

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini yaaa bestie bestie 👍

REGNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang