LIMA

2.9K 619 237
                                    

Selamat membaca!

•••••••

Chapter 5

   Azlan kini sudah sampai di daerah tempat tinggal nya, yaitu di kota Depok. Baru saja ia keluar dari mobil sudah banyak pasang mata yang melihat ke arah nya, anak-anak pesantren yang sibuk bersih-bersih pun seketika terhenti ketika melihat sosok Gus tampan mereka. Beberapa santri putra berbondong-bondong langsung mencium punggung tangan Azlan dengan hormat. Dan Azlan pun tersenyum samar kemudian ia berlalu untuk menuju ndalem,atau yang biasa santri sebut itu adalah rumah pak kyai besar pesantren.

" Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh," Ucap Azlan begitu sampai di dalam ndalem, yaitu rumah Abi dan Umi nya.

" Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarrakatuh." Jawab kyai Husen dari ruang tamu, yang merupakan Abi dari Azlan Al- Faiz.Azlan langsung menghampiri Abi nya dan mencium punggung tangan Abi nya itu.

" Abi, Umi mana? Bagaimana kabar kalian?" Tanya Azlan, sambil langsung duduk di sofa ruang tamu.

" Umi mu sedang memasak untuk makan siang, bersama Farizya. Kami di sini baik bagaimana dengan kamu? Pekerjaan mu lancar?"

Azlan tersenyum " Syukurlah, Zallan baik Bi, Alhamdulillah juga lancar pekerjaan. Ah Zallan lupa tidak menanyakan adik kesayangan Zallan." Jawab Azlan tidak melunturkan senyumnya.

" Alhamdulillah Abi ikut senang mendengarnya jika pekerjaan mu lancar, coba kamu ke dapur panggil Umi dan Farizya kemari ada yang ingin Abi sampaikan juga untuk mu,"

" Baik Abi," Jawab Azlan, segera berlalu untuk menemui  sang Umi dan adik kecil nya itu.

Saat sudah sampai dapur, Azlan melihat pemandangan yang sangat indah. Terlihat Umi dan adiknya sedang sibuk memasak, Umi yang sedang menggoreng daging ayam dan Farizya yang sedang memotong bawang dengan ekspresi seperti ingin menangis. Dengan perlahan Azlan menghampiri keduanya.

" Assalamu'alaikum...... lagi pada sibuk nih ya?"

Mendengar suara yang tak asing bagi keduanya, buru-buru Umi mematikan kompor dan dengan cepat menghampiri putra tampan nya itu, begitupun Farizya dengan langsung meletakan bawang, talenan dan pisau nya. Setelah itu mereka berdua menghambur ke pelukan Azlan.

" Wa'alaikumsalam, akhirnya anak Umi pulang juga," Ucap sang Umi, memeluk erat putra sulung nya itu.

"Wa'alaikumsalam AAAAAAA abang kangen...." Racau si gadis yang masih duduk di bangku SD kelas 6 itu sambil memeluk Azlan.

Azlan terkekeh ringan " Aduh-aduh baru Zallan tinggal beberapa hari, sudah kangen aja nih Umi dan Farizya,"

" Yaiyalah kangen, apalagi kangen banget sama muka ganteng abang Izya kangen abang ganteng." Celoteh Farizya dengan terus memeluk abang ganteng nya itu.

" Zall, bagaimana pekerjaan mu menjadi guru? Dan apa kabar Om dan Tante mu itu?" Tanya Umi yang langsung melepas pelukan nya dari badan tegap Azlan.

" Alhamdulillah pekerjaan Zallan lancar, dan kabar mereka juga baik." Jawab Azlan tersenyum hangat sambil mengacak kepala Farizya yang tertutup Khimar.

" Umi, tadi Abi titip pesan agar kita kumpul di ruang tamu katanya Abi mau berbicara penting dengan Zallan,"

Setelah mengatakan itu, mereka pun pergi menemui Abi di ruang tamu Jujur saja Azlan sangat penasaran. Apakah yang akan di bicarakan oleh Abi nya itu?

●●●●●●●

    Suasana sangat hangat meliputi keluarga Kyai Husen, dengan perlahan pun Abi akan mengatakan maksud nya untuk meminta Azlan pulang. Tapi dalam benak Azlan, ia sangat bertanya-tanya apa yang akan Abi nya katakan? Entah lah jujur saja hati nya tidak bisa di pungkiri ia sangat penasaran akan hal itu.

" Begini Zallan, Abi dan Umi sudah memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan anak sahabat Abi," Ucap Abi Husen pelan, Azlan pun langsung mengerti arah pembicaraan ini yang sepertinya sangat serius.

" Satu minggu sebelum kamu mengajar kemarin, Abi dan Umi sudah bertemu dengan mereka dan jika kamu bersedia, Abi akan bilang dengan keluarga nya,"

Azlan menghela napas gusar " Siapa anak dari sahabat Abi itu? Dan siapa nama nya?" Tanya Azlan, jujur saja Azlan sudah tau pasti Abi nya ini akan menjodohkan nya, karena dulu waktu Azlan masih di Kairo Abi nya pernah membuat rencana itu, hanya saja ia baru teringat sekarang.

" Nama sahabat Abi, Andra Hermawan dan jika kamu ingin melihat wajah anak gadis nya, ini Abi punya di handphone," Kata Abi Husen lagi,dengan langsung menyodorkan handphone nya pada Azlan.

Betapa terkejut nya Azlan ketika melihat poto itu, bagaimana tidak? Gadis yang ada di poto itu adalah seorang siswi yang beberapa hari sempat menabrak nya dan yang sempat bertemu tadi pagi karena bam sepeda gadis itu kempes, Azlan memang kurang tau tentang gadis ini. Tapi sedikit yang Azlan tau dia bernama Maira, entah lah saat Azlan waktu itu tidak sengaja membaca name tag yang di pasang di kerudung panjang gadis itu.

Gadis ini? Apa dia takdir ku?. Batin Azlan dalam hati.

" Jika Allah mengizinkan, Zallan mau menerima perjodohan ini, Insya Allah Zallan akan menjadikan dia satu-satu nya wanita Zallan," Ucap Azlan yakin dam terdengar tegas, Abi dan Umi yang ada di sana tersenyum haru, Jika kalian tanya kemana Farizya? Dia tidak ikut, dia berada di kamar karena ini membicarakan persoalan dewasa.

•••••••

Assalamu'alaikum,gimana kabar nya?

semoga selalu baik ya!

shalat lima waktu jangan di tinggalkan okay!

mungkin di part kali ini khusus part Azlan sama family ya!

sampai jumpa kembali!

#typotandain

#salamsayangdaridillo💘

MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang