selamat membaca!
°°°°°°
EKTRA PART!
°°°°°
" Astaghfirullah! kalian ngapain?!" Kaget Mafran yang baru saja masuk ke ruangan inap Azlan dengan membawa anak Maira dan Azlan di gendongan nya.
Sontak Azlan dan Maira membulatkan matanya dan langsung menghentikan aktivitasnya tadi. Mafran menggeleng-gelengkan kepalanya melihat adik dan juga adik ifarnya. Sangat di luar dugaan, padahal tadi dia ketika masuk ruangan mengucapkan salam tapi memang suaranya saja yang sangat pelan mungkin tidak terdengar oleh pasutri yang tadi tenggelam dalam ciuman mesranya.
" Zlan, lo jangan di gas mulu dong adik gue nya, inget nih anak lo baru aja lahir," Tukas Mafran,Maira langsung mengambil anaknya dari gendongan kakaknya itu.
" Kakak ish apaan sih! tadi kakak liat Rara yaa?"
Mafran tertawa " Istighfar kamu dek, masih kecil anak kamu jangan dulu buat projeck baru,"
Maira tak menjawab, ia kemudian beralih pada suaminya Azlan, Azlan mengambil anaknya dari gendongan Maira. Setelah berada di gendongannya Azlan mencium pipi gembul sang bayi, Azlan melihat wajah putrinya itu. Wajahnya sangat persis seperti Maira, benar-benar duplikat sekali, hanya bibirnya saja yang mirip Azlan,putri kecil itu sedang asyik menyelami mimpi yang begitu indah.
" Narenza Al- Maira, dia mirip banget sama kamu sayang," Azlan tersenyum manis ke arah Maira begitupun Maira membalas senyuman Azlan.
" Bolehkan aku namain dia Narenza Al- Maira?"
Maira mengangguk " Tentu, aku setuju." Maira mendekat ke arah Azlan lalu mencium pipi kiri pria itu lembut.
" Stop jangan tebar keuwuan dong!"
" MAKANYA NIKAH!" Jawab Maira san Azlan berbarengan san ekspresi wajah Mafran langsung cengo begitu saja.
°°°°°°
37 hari kemudian.......
Hari ini adalah hari syukuran empat puluh hari kelahiran Narenza putri dari Maira dan Azlan. Waktu begitu cepat berlalu, kini acara Marhaba sudah selesai dan sang bayi tengah tertidur di box tempat tidurnya. Hanifa dan Diva juga tak henti-hentinya mengusap pipi chubby Narenza, padahal si bayi tengah tertidur pulas, memang menurut mereka keponakannya itu sangat amat menggemaskan sama seperti Maira,ibunya.
" Hish! Lo berdua jangan ganggu Naren dong,kasian dia lagi boboo," Peringat Maira yang sudah memasang wajah garangnya itu.
Hanifa tersenyum tanpa dosa " Abisnya gemesh banget, Btw lo pas bikin Naren pake gaya apa? sampai-sampai ni bayi lucu banget," Ucapan Hanifa itu sangat frontal sekali.
Plak!
" Lo mau gue tendang hah?!"
Diva kemudian menyahuti " Berisik diem! gue lagi mau foto keponakan gue nih," Diva mengarahkan handphone berlogo applenya di dekat sang bayi.
" Assalamualaikum," Suara itu mengalihkan atensi ketiga sahabat itu yang sedang duduk di ruang tengah dengan dekat tempat tidur yang bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]
Ficción Generaljudul awal : kekasih halal impianku Lembaran cerita ini menceritakan,seorang gadis yang bernama Maira Habibah. Gadis dengan sejuta impian nya, tapi kerjaan nya hanya tidur,makan dan tidur. Tanpa mau berusaha menggapai impian nya yang setinggi langit...