DUA PULUH SEMBILAN

1.8K 276 461
                                    

Selamat membaca!

•••••

Chapter 29

Tidak terasa hari-hari berlalu begitu cepat. Dan ya,kini  Maira sudah menyelesaikan ujian sekolah nya,mau itu ujian tulis maupun ujian praktek. Dan tiga hari lagi akan di adakan pesta hari kelulusan di Madrasah Aliyah Al- Kahfi, dan Maira juga tidak menyangka bahwa pernikahannya dan Azlan sudah berjalan enam bulan. Kini Maira sedang menghabiskan waktu bersama kedua sahabatnya Hanifa dan Diva.

" Eh kalian mau kuliah di universitas mana? Ngambil jurusan apa?" Tanya Hanifa.

Diva tampak berfikir " Gue sih nggak bakal jauh-jauh dari jakarta, dan gue mau ke hukum aja hehe,ngikutin bokap." Jawab Diva, memang benar papanya Diva itu dulunya sarjana hukum.

" Kalo Lo Ra?" Hanifa bertanya pada Maira.

" Gue ngga bakal kuliah,gue mau sekolah make up kosmetik aja,kebetulan teman mama yang punya." Jawab Maira terlihat santai, sementara kedua sahabatnya sudah memelototkan matanya.

" What?! ya ngga salah juga sih, Lo emang suka make up tapi ini bener? Lo pikirin lagi deh Ra,masa iya engga kuliah?" Cerocos Diva panjang lebar.

" Iya Ra, ya ampun gue dukung-mendukung aja keputusan Lo karena itu juga terserah diri lo juga." Hanifa bersuara.

Maira kembali menjawab " Keputusan gue udah bulat dan gue bakal coba omongin ke suami gue kalo mama--papa udah tau." Memang benar Maira belum memberi tahu Azlan,rencananya nanti malam ia akan bicara.

" Eh kalian tau nggak? Gue dengar-dengar tuh ya Salsya sama emak tirinya ribut mulu,kemarin katanya si Salsya kabur dari rumah." Diva mengalihkan pembicaraan.

Maira menggeleng-gelengkan kepalanya "  Please jangan gibah deh ngga baik,dosa." Maira memperingati.

" Ya aampunnn Ra,dia udah sering jahat ke Lo,tapi lo masih aja baik ke dia." Protes Hanifa.

" Tau tuh,jangan terlalu baik Ra,ntar lo di manfaatin."

Maira tidak menanggapi,yang sedang ia pikirkan sekarang itu ia merasa risih. Setiap hari sesudah selesai ujian ia selalu mendapat surat-surat aneh yang selalu di antar ke rumahnya. Entahlah, isi surat itu berisi ancaman-ancaman yang membuatnya ngeri. Maira belum memberitahu Azlan, ia masih merahasiakan ini. Niatnya ia ingin mencari tahu dulu siapa orang yang mengirimnya surat-surat itu.

°°°°°

" Nyam nyam nyam."

Maira sedang fokus menonton drama Korea di televisi,ternyata seru juga menurut nya. Sebab ini kali pertamanya ia menonton drama korea, ini juga dapat rekomendasi dari Diva katanya series ini seru dan romantis. Jadilah Maira mencoba menontonnya. Azlan yang baru dari kamar itu melihat Maira yang tengah menonton televisi sambil memakan Snack ringan itu, Azlan tersenyum kemudian menghampiri Maira.

" Fokus banget ya nonton nya." Sindir Azlan yang baru duduk di sebelah Maira.

Maira menoleh " Kamu jangan ganggu aku dulu, lagi fokus nih diem pokoknya." Tukas Maira dan kembali melihat layar televisi.

" Aku ikut nonton ya,Cantik." Azlan berucap sambil langsung merangkul Maira.

Mereka sama-sama menikmati drama Korea itu dan tiba-tiba layar menunjukan perempuan dan laki-laki yang hendak berciuman. Dengan sigap Azlan mematikan televisi memakai remote. Dan menutup mata Maira dengan tangan kanannya. gawat jika Maira melihatnya, dirinya saja anti melihat film yang seperti itu. Itu adegan yang sangat dewasa sekali.

"Ih Faiz, aku mau liat." Geram Maira yang langsung melepaskan tangan Azlan yang menutupi kedua matanya.

" Ngga baik kamu nonton adegan itu." Jawab Azlan menatap salam Maira yang sekarang menatapnya geram.

" Yaa...tap-----"

Belum selesai menyelesaikan bicaranya, Azlan langsung mencium bibir Maira dan menahan tengkuk Maira dengan tangan satunya. Kali kni bukan kecupan, tapi lumatan-lumatan kecil. Maira kaget jujur ini kedua kalinya Azlan mencium dirinya, Maira dengan perlahan membalas ciuman lembut Azlan, ya walaupun dirinya belum pernah merasakan berciuman, sebisa mungkin Maira membalas ciuman itu. Mereka sama-sama menikmati ciuman itu.

" Mau lagi,hm?"

°°°°°°

Pagi-pagi sesudah shalat subuh dan membaca Al Qur'an yang sudah menjadi rutinitas nya,Azlan kembali merebahkan dirinya di samping Maira yang masih tertidur nyenyak. Azlan memandangi wajah ayu Maira yang nampak semakin hari semakin cantik. Dengan perlahan ternyata Maira terusik dan kedua mata cantik nya terbuka. Saat Maira benar-benar sudah membuka matanya, ia pun mulai tersadar bahwa sekarang ia tidak memakai pakaian nya. Ya ampunn tiba-tiba Maira mengingat kejadian kemarin malam.

" Selamat pagi istri...." Azlan berucap sambil tersenyum manis.

Maira menatap Azlan, lalu ia pun mulai berkata " Fa---Faiz ini eumm kamu awas dulu, aku mau ke kamar mandi." Maira berkata sangat gugup.

Azlan tersenyum " Terimakasih sudah memberikan seluruh dunia kamu." Dan Azlan langsung memeluk Maira dan mengecup kening istrinya lama.

" Fa--Faiz, aku kayaknya ngga bisa berdiri deh." Ungkap Maira yang masih dalam pelukan Azlan,tangan kanan Maira terus memegang erat selimut yang menutupi tubuh polosnya.

" Mau aku gendong sampai kamar mandi?"

" AZLAN MESUM!!!!"

••••••

haiiiii assalamualaikum?

gimana kabarnya? baik?
semoga selalu baik yaaaa kalian semua......

makasih yang udah baca dan mampir buat ramein part kali ini,makasih banyakk.......

gimana seru ngga part kali ini?

bonus pasangan nya niii💘

#typotandain
#salamsayangdaridillo

Spam next di sini pakai emot ini ❤️❤️❤️❤️❤️

MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang