DUA PULUH DELAPAN

1.9K 278 419
                                    

Selamat membaca!

•••••

Chapter 28

" Ra, ceritain dong tentang itu eummm suami Lo itu." Pinta Hanifa yang berbicara sedikit berbisik itu.

Maira yang tengah memakan gorengan pun langsung membulatkan matanya. Hanifa ini ya, boleh-boleh saja menanyakan tentang Azlan suami manisnya itu. Tapi kan ini masih di lingkungan sekolah,takutnya ada orang lain yang mendengar. Jiwa kepo Hanifa dan Diva terutama sangat tidak bisa di tahan, benar-benar membuat Maira sedikit kesal.

" Apa sih Fa? Lo jangan ngomong di sini ntar anak-anak lain denger." Peringat Maira sambil berbisik pula.

" Kepo banget lo Nifa, tapi jujurly gue juga kepo sih heheh." Tambah Diva sambil menyengir kuda.

Maira hanya memutar bola matanya malas. Benar-benar membuatnya kesal, dengan gerakan cepat ia memakan gorengan bakwan di cocol sambal itu. Hanifa dan Diva yang melihatnya hanya mampu menelan ludah, apa Maira tidak merasa pedas? Sebab sudah banyak gorengan bakwan yang dia makan dan tak lupa juga di cocol sambal pedas.

" Makan tuh kepo." Ucap Maira sambil menyiapkan satu gorengan bakwan yang berlumuran sambal pada mulut Diva.

" AAAAAA PEDAS!!!!!"

•••••••

Kini Maira sedang menunggu pesanan ojek online nya datang. Ia kali ini tidak di jemput Azlan sebab, katanya Azlan sedang ada urusan mendesak. Jadilah sekarang ia menunggu, Maira menunggu di halte dekat sekolah untungnya juga waktu masih jam setengah dua siang. Sambil menunggu Maira memainkan game online di handphone nya.

" Loh Ra,Lo belum pulang?" Pertanyaan itu mengagetkan Maira. Ia pun mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.

" Eh Lo Qih, belum nih gue lagi nunggu ojol."

Ternyata itu Faqih yang memakai motor Scoopy berwarna hitam miliknya. Faqih berhenti sebab ia melihat Maira sedirian di halte, setiap melihat wajah Maira kenapa ia selalu gugup dan bahkan merasa ada sesuatu yang semakin hari semakin besar rasanya. Apa Faqih sudah benar-benar jatuh cinta pada Maira? Entahlah ia pun mengira benar akan hal itu.

Ting!

" Yah, abang ojolnya malah cancel lagi." Gerutu Maira yang tadi langsung melihat notif pesan dari handphone nya dan ternyata pesanan ojeknya di cancel.

" Yaudah pulang bareng gue aja." Tawar Faqih,sebenarnya Maira takut jika ia ketahuan Azlan berboncengan naik motor bersama laki-laki lain.

" Eummm ngga usah deh Qih, Gue ntar tunggu taksi aja." Tolak Maira halus.

Faqih nampak menghela napas " Ini udah mau sore loh Ra, lagian dari tadi juga sepi ngga ada taksi lewat. Ayok gue antar aja okayy?"

Maira berfikir sejenak " Yaudah deh ayok, btw makasih ya." Putus Maira dan menerima uluran helm dari Faqih.

Selama perjalanan, tidak ada pembicaraan sama sekali. Dan tiba-tiba Faqih bilang ia akan mampir dulu ke Alfamart untuk membeli minuman botol. Katanya ia haus, Faqih juga membelikan satu untuk Maira juga. Mereka pun sama-sama sedang meminum air kemasan botol itu. Tak sadarkah ada seseorang yang memperhatikan mereka?

MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang