TIGA PULUH TIGA

1.8K 224 450
                                    

Selamat membaca!


Chapter 33

Tidak ada manusia yang sempurna,mereka semua mempunyai kekurangan dan kelebihan nya tersendiri--- seizgon.

°°°°°°°

Kini Aisyah tengah menunggu seseorang datang, ia tengah duduk di salah satu Caffe favoritnya yang kebetulan dekat dengan kantor ayahnya. Perempuan itu mengambil ponselnya dan mengetikan sesuatu di sana, sepertinya ia tadi memberikan pesan singkat pada seseorang. Belum lama menunggu pesanan minumannya sudah sampai di antarkan oleh pelayan di sana. Aisyah mengedarkan pandangannya dan ia melihat seseorang yang ia tunggu tadi sedang berjalan menuju ke arahnya.

" Assalamualaikum,sorry gue lama," Ucap perempuan yang baru datang itu,kemudian langsung duduk di kursi berhadapan dengan Aisyah.

" Wa'alaikumussalam,ini seriusan kamu Salsya? Kamu berubah banget," Dan ya, perempuan yang Aisyah temui adalah Salsya.

Aisyah meneliksik penampilan Salsya yang sangat tertutup,berbeda ketika sekolah dulu. Ada apa ini? Sudah banyak pertanyaan yang berlalu lalang di otak Aisyah. Pasalnya Aisyah baru bertemu dengan Salsya lagi setelah kelulusan empat bulan lalu, dan sekarang ketika bertemu penampilan Salsya begitu muslimah,berbeda dari yang dulu.

" Iya kenapa? Gue tau lo hubungin gue lagi mau rencanain sesuatu kan?"

Aisyah tersenyum " Masya Allah kamu hijrahnya semoga Istiqomah ya,"  Bukannya menjawab pertanyaan Salsya, Aisyah malah mengucapkan kata-kata yang sepertinya ia kagum pada Salsya.

" Aaminnn ya Allah, Aisyah gue kasih tau ya sama lo, mulai sekarang kita nggausah ketemu-ketemu lagi. Dan gue, gue nggamau kayak lo yang luarnya baik dan Sholehah tapi nyatanya hati lo busuk. Dan udah cukup lo jangan ganggu kehidupan Maira lagi, seberusaha apapun lo mau rebut Pak Azlan dari Maira, lo ngga akan bisa. Karena mereka udah di takdirkan bersama selamanya," Salsya berbicara panjang lebar dan serius.

Aisyah tersenyum miring " Salsya- Salsya, tau apa kamu tentang aku? Usaha aku pasti berhasil misahin mereka berdua. Dan satu yang harus kamu ingat, kamu juga sama busuknya kayak aku atau bahkan kamu yang lebih busuk upss,"

Salsya terdiam sebentar " Apa lagi yang mau lo rencanain ha? Gue tau, gue juga busuk tapi setidaknya gue ngga semunafik diri lo. Udah cukup Aisyah cukup gue mau lo jalanin hidup lo dengan baik, ngga kayak  gini lo bisa lupain Pak Azlan, emang lo ngga mikir? Pak Azlan itu sepupu lo sendiri ngga sepantasnya lo punya perasaan lebih ke dia," Salsya sudah mengetahui semuanya, sebab dulu Aisyah pernah mengatakan semua tujuannya untuk menghancurkan Maira.

Aisyah memicingkan matanya " Kamu yakin udah berubah Sya? Haha orang kayak kamu mana mungkin bisa berubah, itu suatu hal yang sangat mustahil,"

Salsya berfikir, jika ia terus menerus meladeni Aisyah maka pasti tidak akan ada habisnya. Dengan cepat ia beranjak dari duduknya.

" Gue rasa,gue udah ngomong yang sebenarnya harus lo lakuin, berubah Syah orang tua lo ngga bakal seneng liat lo kayak gini. Gue duluan assalamualaikum," Setelah mengatakan hal itu,Salsya pun pergi meninggalkan Aisyah.

" Liat aja lo bakalan nyesel nasikati gue Salsya," Batin Aisyah dalam hati.

°°°°°

Maira tengah berada di minimarket untuk membeli susu ibu hamilnya yang sudah habis. Sebenarnya jika Azlan tau Maira keluar rumah sendirian pasti lelaki itu akan marah. Untunya juga Azlan sedang mengajar di sekolah dan siangnya Azlan pasti mengecek restaurant nya. Maira berfikir tidak apa-apa jika ia hanya sendirian ke minimarket, lagian juga  tidak terlalu jauh  ia naik taksi ke tempat ini.

" Mau rasa cokelat deh favourite gue banget," Gumam Maira sambil langsung mengambil kotak susu ibu hamil. Ia juga berniat ingin membeli camilan dan Snack,sebab stoknya sudah habis di rumah.

" Otw tinggal beli snack sama camilan deh," Gumam Maira lagi, sambil langsung menjinjing keranjang belanjanya.

" Maira?" Panggil seseorang, Maira yang tengah memilih-milih snack itu langsung menoleh ke arah sampingnya.

" Salsya? Lo?" Kaget Maira,sebab yang memanggilnya tadi adalah Salsya.

Maira juga tidak menyangka melihat penampilan Salsya yang muslimah dan tertutup. Maira dapat menyimpulkan seperti nya Salsya sudah berhijrah. Jujur, Maira sudah lama sekali tidak bertemu Salsya, mungkin terakhir kali saat perpisahan di sekolah. Ya sepertinya memang begitu, tanpa Maira duga Salsya memeluknya. Semua orang di sana mengiranya mereka adalah sepasang sahabat yang baru di pertemukan lagi.

" Maira maafin gue....."

°°°°°°

Di sinilah Maira sekarang,sedang berada di lazatto dekat minimarket yang tadi sempat ia kunjungi. Sedari tadi juga Maira terus menggenggam tangan Salsya yang terus meminta maaf padanya. Maira sebenarnya tidak apa-apa, lagi pula ia sudah melupakan apa yang terjadi di masa lalu, biarlah berlalu. Terlihat jelas jika Salsya benar-benar tulus meminta maaf padanya.

" Gue banyak salah sama lo Maira, gue bener-bener minta maaf," Salsya masih terisak dan terus menangis
Maira mengusap tangan Salsya lembut.

" Iya engga apa-apa kok Sya, gue maafin lagian juga yang lalu biarlah berlalu aja ya gue juga udah lupain semuanya," Jawab Maira sambil memberikan senyuman manisnya.

" Lo cewek baik Ra,gue bener-bener malu udah ngelakuin hal yang jahat sama lo dulu gue nyesel,"

Maira kembali tersenyum" Ngga apa-apa, jadiin itu semua pelajaran buat lo. Lo harus tetap Istiqomah ya Sya untuk hijrah sama meraih ridho Allah," Maira menyemangati Salsya dan Salsya kemudian menghapus air matanya dan tersenyum kepada Maira.

" Makasih. Makasih lo udah mau maafin gue Ra,"

°°°°°°

assalamualaikum? gimana kabar nya? sehat? semoga selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah aaminnnnn.......

readers nya makin nurun nih sedih banget:(

#typotandain
#salamsayangdaridillo

Spam next di sini pake emot ini🥺🥺🥺

MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang