DUA PULUH

2.8K 359 494
                                    

Selamat membaca!

•••••••
Chapter 20

Pagi-pagi sekali, Azlan yang baru pulang dari masjid sesudah melaksanakan shalat subuh sekarang ia sedang berada di dapur. Sudah memakai celemek nya, jika kalian tanya di mana Maira? Jawabannya,Maira masih tidur berhubung ia sedang mentruasi juga dan kini ia masih tertidur nyenyak. Tadi saat Azlan ke kamar,yang melihat muka pulas Maira ia jadi tidak tega jika harus membangunkan istrinya itu. Azlan teringat kemarin saat ke rumah mertuanya itu, ia diam-diam menanyakan apa makanan kesukaan Maira pada Mama nya.

Flashback kemarin......

Ketika Maira sedang ingin ke kamar lamanya untuk mengambil beberapa novel yang tertinggal di rumah lamanya itu,untuk ia bawa ke rumah baru nya dan Azlan. Azlan menghampiri sang mama mertua yang sedang duduk berdua dengan suaminya sambil asyik menonton televisi, dengan segera Azlan duduk di sofa single dekat kedua mertuanya.

" Mama, Azlan boleh tanya sesuatu?" Ucap Azlan sopan,sambil memperlihatkan senyum manis nya.

" Boleh dong, emang Nak Azlan mau tanyain apa gitu?"

Takut-takut Azlan buka suara kembali.

" Azlan mau tanya, makanan kesukaan Maira itu apa ya? Azlan nggatau. Niatnya ingin menanyakan pada Maira tapi tidak jadi, Azlan kepikiran ingin membuat kejutan untuk dia."

Mama dan papa yang mendengar perkataan Azlan itu terkejut bukan main. Ya Allah.... Berarti mereka tidak salah menjodohkan anaknya pada seorang Azlan Al Faiz ini. Terlihat sekali jika Azlan sudah benar-benar menyayangi putri mereka. Bahkan baru belum genap satu bulan menikah, Maira sudah banyak berubah. Dari sering memakai gamis atau Abaya,kerudung pasmina syar'i dan cara bicaranya pun sudah berubah sekali.

" Azlan,kamu benar-benar laki-laki yang pantas bersanding dengan putri Papa, jaga selalu putri Papa ya Nak." Tukas Papa pada Azlan, sementara mama sudah ingin berlinang air mata.

" Insya Allah Papa, terimakasih sudah mempercayakan untuk menjaga nya." Jawab Azlan tak melunturkan senyum nya.

" Ya Allah..... Azlan, Mama udah nggak bisa berkata-kata lagi. Makanan kesukaan Maii itu pisang goreng sama ayam geprek,tapi jangan terlalu pedas Nak. Cukup level sedang saja mama ada resep nya kok." Jawab sang mama sambil mengusap air matanya yang sudah ingin terjun bebas itu.

Flashback off......

" Bismillahirrahmanirrahim, semoga aja Maira suka sama makanan kesukaan dia yang di bikin sama aku." Gumam Azlan ketika hendak membuat pisang goreng kesukaan Maira itu, setelah pisang goreng baru ayam geprek.

Azlan dengan telaten mulai mengupas pisang-pisang yang akan di olah itu. Dan ketika sudah selesai ia menyiapkan wadah yang berukuran agak besar, lalu memasukan tepung terigu seperempat dan tak lupa menambah kan gula putih dan garam sedikit, setelah itu menambahkan pula air putih setengah gelas kecil. Dan mulai mengaduk adonan hingga kental.

Skip!!!!

" Alhamdulillah.... Udah selesai juga, semoga Maira suka. Aaminn." Gumam Azlan sambil menatap pisang goreng dan ayam geprek yang baru saja ia buat tadi.

Jangan salah lho, Azlan pintar masak juga sebenarnya sedikit pengalaman dulu apa masih mondok, ia sering sekali kebagian tugas untuk memasak untuk para santri putra semua, bukan hanya dirinya tapi itu semua bergilir pada setiap santri nya. Jadi ketika ia mencoba memasak lagi, terkesan sekali tidak terlihat kaku.

" Loh Faiz! Kamu kenapa ngga bangunin aku coba?" Ucap Maira ngegas. Ketika baru sampai dapur dan melihat suaminya yang tengah duduk manis di depan meja makan.

MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang