LIMA BELAS

2.9K 460 443
                                    

Selamat membaca!

••••••

" AAAAAAAAA......" Teriak Maira,ketika dengan tiba-tiba Azlan menggendong nya ala bridal style menuju kasur, membuat Maira langsung berfikiran yang macam-macam.

" Ayok,saya pengen tidur di peluk kamu istriku." Tukas Azlan dengan santainya dan langsung merebahkan Maira di kasur, di susul dengan dirinya di samping Maira.

Tanpa peduli Azlan yang masih mengenakan  Koko dan sarung itu, ia langsung memeluk Maira begitu sudah berbaring di samping Maira. Entahlah dirinya benar-benar ingin memeluk istri mungil nya itu. Bahkan Maira sampai lupa untuk mengucapkan terimakasih pada Azlan yang telah memberikan nya novel tadi. Dan ketika mendongak  ternyata Azlan sudah terlelap dengan memeluk nya. Terlihat sekali raut wajah lelaki itu yang terlihat sangat capek.

" Pasti capek banget, selamat tidur semoga Allah menjaga tidur kamu Faiz." Gumam Maira, ia terus menatap pahatan wajah suaminya itu. Maira sudah memutuskan untuk memanggil Azlan dengan memakai nama belakang nya,sesuai dengan permintaan lelaki itu.

••••••

" Eummm..... Faiz, keperluan bahan makanan di dapur udah habis."

Deg!

Azlan yang tadinya sedang msmandang layar laptop langsung terhenti dan menoleh ke asal suara. Dia sebenarnya masih tidak menyangka Maira akan memanggil nya dengan sebutan itu. Maira yang merasa gugup pun langsung menutup rapat-rapat mulut nya dan menunduk, hal itu tidak luput dari penglihatan Azlan. Maira terlihat begitu lucu dengan pakaian sweater kebesaran yang ada di tubuh mungil nya dan di padukan celana training polos panjang.

," Siap-siap,ayok kita belanja." Suruh Azlan dengan langsung menutup laptop nya dan membereskan kertas-kertas itu hingga rapi.

Dengan cepat Maira berlari dan menaiki tangga secepat mungkin dan langsung menuju kamar miliknya dan Azlan. Maira segera menuju lemari dan mengambil rok plisket dan kemeja berwarna merah di padukan dengan hijab pasmina hitam nya. Dengan segera ia berganti baju.

" Omayygattt gila, ternyata nikah sama Faiz enak juga ya, AAAAA Gue makin cinta deh sama Faiz, love you deh." Gumam Maira seraya berjingkrak - jingkrak kegirangan.

Ceklek!

Tiba-tiba pintu kamar terbuka menampakan Azlan dengan setelan rumahannya. Azlan kemudian mendekat ke arah Maira,ia memerhatikan penampilan istrinya ini Azlan dengan segera berlalu untuk mengambil sesuatu di dalam lemari. Dan ia mengambil satu baju abaya panjang berwarna ungu muda yang membuat dahi Maira makin mengerut karena bingung Azlan memberikannya Abaya tersebut.

" Pakai ini,kamu sudah menjadi istri saya dan sudah dewasa. Bahkan kamu bersekolah di madrasah Aliyah,biasakan berpakaian syar'i Maira." Tutur Azlan lembut, Azlan tidak ingin Maira memakai kemeja dengan androk itu,apalagi kemeja nya di masukan seperti memperlihatkan lekuk tubuh Maira. Azlan tidak rela nantinya lekuk tubuh istrinya di pandang lapar oleh lelaki selain dirinya.

" Ihhh kan aku bukan mau ngaji atau acara penting, jadi nggausah pake Abaya. Aku mau pake ini aja." Tolak Maira. Jelas Maira menolak karena kemeja dan androk plisket nya ini masih baru.

" Pakai, saya tidak ingin tau kamu harus pakai." Titah Azlan lagi. Dan kali ini Azlan langsung menatap Maira tajam.

" Yaudah iya-- iya deh pake." Jawab Maira, ka memilih pasrah pada suami ganteng nya ini.

" Mau pakai sendiri? Atau saya pakaikan?" Goda Azlan,sambil menarik pinggang Maira mendekat padanya, kemudian mengedipkan sebelah matanya menggoda istri mungil nya itu.

" IHHHH MESUMM!!"

••••••

Kini Maira sudah berada di minimarket yang lengkap akan buah-buahan dan sayur-sayuran, dan tentunya juga keperluan yang lain juga. Maira yang sedang memilih-milih sayur dan Azlan yang sedang mendorong troli dengan cemberut. Bagaimana tidak? Dia di suruh Maira mendorong troli, kan tadinya ia ingin memegang tangan lembut istrinya itu, tapi Maira malah menatapnya tajam, dan itu membuat nyali Azlan menciut. Entahlah  Azlan makin ke sini makin manja pada istrinya.

" Mas suami, suka buah apel ngga?" Tanya Maira sambil terus fokus memilih-milih buah di keranjang buah segar itu.

" Ngaak,saya suka nya kamu." Jawab Azlan dengan sebelah tangannya mengusap kepala istrinya yang berbalut pasmina panjang.

Deg!!

Maira yang mendengar nya langsung merasakan panas di pipinya. Sudah pasti pipinya ini merah seperti kepiting rebus,tapi di sisi lain juga ia sebal sekali dengan Azlan ini dia sedang sangat serius menanyakan buah, eh malah di balas dengan gombalan. Tapi aneh nya Maira merasa itu bukanlah gombalan,tetapi kenyataan. Ah jantung Maira sudah benar-benar tidak aman jika terus dekat dengan suami tampan nya itu.

" Serius deh, jangan gombal sumpah." Tukas Maira sambil seberusaha mungkin untuk menutupi wajahnya yang di pastikan masih blushing.

" Jangan di tutup,saya suka wajah kamu yang lagi salting gitu." Azlan dengan perlahan membalikan badan mungil Maira ke hadapannya dan dengan lembut ia melepaskan kedua tangan Maira yang menutupi wajah ayu nya itu.

" Saya sebenarnya tidak rela wajah kamu ini di tatap lapar oleh pria lain Maira."

•••••

Kurang lebih kayak gitu abaya Maira,lucu ngga??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurang lebih kayak gitu abaya Maira,lucu ngga??

assalamualaikum???

Gimana kabar nya? Semoga selalu baik yaaa.....

aku ngga bakalan bisa up untuk dua Minggu kedepan yaaa.....

#spamnext????
#next???

#salamsayangdaridillo^^
#typotandain

MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang