Selamat Membaca!
•••••••
Chapter 9
Maira dan Tania mamanya. Sudah sampai di salah satu butik terkenal itu, bukan ada mereka saja di sana juga ada dari pihak Azlan, yaitu ummi Nadiah dan Farizya. Azlan juga ikut untuk memilih pakaian yang akan ia kenakan nanti. Sedari tadi juga Mama nya sudah bicara panjang lebar dan nyerocos tiada henti-hanti nya membahas mengenai gaun pengantin, membuat kepala Maira terasa ingin pecah saja.
" Ra, Kamu ini coba gaun yang ini, kamu cobain dulu cocok kayak nya di kamu," Entah sudah berapa banyak gaun yang mama nya sodorkan. Maira hanya mengangguk mengambil gaun serba tertutup itu ya g berwarna putih terang dan tidak terlalu banyak riasan di gaun tersebut.
Setelah mengganti baju nya dengan gaun, cepat-cepat ia keluar dari ruangan ganti dan betapa kaget nya sang mama dan ummi Nadiah yang ikut memandang Maira yang nampak anggun nan cantik itu. Azlan hanya melirik seperkian detik ia tak ingin terlalu lama memandang yang belum halal untuk dirinya. Tapi Azlan akui calon istrinya benar-benar cantik.
" Kamu cantik banget Ra, tinggal nanti tambahin pasmina syar'ii aja. Pasti kamu tambah cantik." Tukas Sang mama sambil memandang putri bungsu nya yang sangat cantik itu.
" Masya Allah, cantik sekali kamu Nak," Puji ummi Nadiah yang memandang takjub ke arah calon menantu nya itu.
Maira tersenyum canggung karena Mama mertua nya itu ikut memuji nya.
" Terimakasih ummi, iya Mama Maira yang paling bawel...... Maira udah cantik dari zigot kok heheh," Semua yang ada di sana hanya bisa terkekeh mendengar ucapan aneh dari Maira itu. Sementara sang Mama sudah menatap tajam ke arahnya, dasar bikin malu aja ni anak, batin sang Mama.
Maira melirik ke arah Azlan yang hanya terduduk dan diam. Azlan sama sekali tidak menatap nya. Apa dia tidak cantik? Sepertinya Azlan memang enggan melirik dirinya yang sudah cantik jelita ini. Maira mendengus kesal, padahal jauh dari lubuk hati Azlan. Ia ingin sekali menatap bahkan memuji calon istri nya itu, tapi sepertinya belum saat nya.
■■■■■
Angin malam berhembus pelan, jam sudah menunjukan pukul dua dini hari. Kini terlihat seorang lelaki yang tengah mengerjakan shalat malam, dengan di temani malam yang sunyi tidak ada suara. Lelaki tersebut terlihat khusyuk, dan ketika sudah menyelesaikan shalat nya lelaki iyu pun menengadahkan kedua tangan nya, untuk berdo'a pada sang maha Kuasa.
" Ya Allah..... jika memang gadis yang bernama Maira Habibah itu jodoh yang engkau kirimkam untuk hamba, hamba ingin bisa mencintaimya dan hamba hanya ingim mencintainya karena-Mu Ya Allah, hamba juga ingim menjadi suami yang baik untuknya, dan juga imam yang baik untuk nya. Jika engkau mempersatukan hamba dengan nya, hamba ingin bukan hanya di dunia, tetapi juga di surga-Mu kelak, aaminn ya robbal alamin......"
Setelah mengatakan apa do'anya itu, kemudian ia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, setelah itu Azlan mengambil Al-Qur'an nya dan terduduk kembali di atas sajadah. Ya memang benar, lelaki itu adalah Azlan Al-Faiz dengan suara yang merdu ia mulai melantunkan ayat indah itu, suara Azlan begitu menenangkan membuat siapa saja yang mendengarnya akan terasa tenang.
••••••
Assalamu'alaikum.....
haiii akhirnya bisa up lagi, alhamdulilah....
jangan lupa bersyukur ya!!!
tetap semangatt!!!
#typotandain
#salamsayangdaridillo❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]
General Fictionjudul awal : kekasih halal impianku Lembaran cerita ini menceritakan,seorang gadis yang bernama Maira Habibah. Gadis dengan sejuta impian nya, tapi kerjaan nya hanya tidur,makan dan tidur. Tanpa mau berusaha menggapai impian nya yang setinggi langit...