Selamat membaca!
•••••
Chapter 18
" Ra, pulang yuk udah sore anjir." Ajak Hanifa yang mulai tidak betah. Ia bagaimana tidak betah, di sini yang rencananya mau belajar bersama malah Maira dan Faqih doang yang belajar. Dari tadi mah Hanifa asik scroll tik tok Mulu.
" Eumm bentar, Qih kayaknya gue pulang ya sama Nifa." Ucap Maira pada Faqih.
" Gue bilang bunda dulu ya, sekalian Lo pamitan juga," Setelah mengatakan itu, Faqih segera berlalu menuju dapur. Karena pasti Bunda nya sedang memasak.
Setelah menunggu beberapa menit, Akhirnya Faqih kembali lagi bersama sang Bunda. Bunda Faqih bernama Lita, perempuan itu terlihat awet muda dan mempunyai dua lesung pipi. Perempuan yang memakai hijab berwarna cream itu menghampiri Maira dan Hanifa, begitupun dengan Faqih.
" Anak cantik mau pulang? Padahal Bunda masih kangen tau." Tukas Sang Bunda sambil mencubit pipi tembam Maira.
Maira tersenyum " Anak cantik jelita mirip Selena Gomez ini mau pulang Bunda heheh, nanti Maira main lagi ya."
" Yah.... Padahal Bunda kangen banget tau sama Maiii, lain kali main nya lama ya sayang." Setelah mendengar itu, Maira lantas mengangguk dan menyalimi tangan Bunda,begitupun dengan Hanifa.
" Dek, kamu antar Maira sampai depan gih." Suruh Bunda pada Faqih, Faqih yang tadinya fokus menatap Maira pun tersadar dan langsung mengangguk samar.
" Bunda,Maii pamit ya. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam."
•••••
Maira baru saja sampai di depan rumah nya. Dan perasaan tidak enak dan takut bila Azlan marah jika ia pulang sebelum Maghrib seperti ini. Dengan perasaan berkecamuk ia memencet bel rumah besar yang bernuansa putih campur emas itu. Mendengar suara bel berbunyi Azlan yang tengah bersiap ke masjid segera menuju pintu utama dan membuka nya.
" Assalamualaikum....." Ucap Maira pelan, ia menunduk tidak berani menatap suaminya. Takut-takut jika suaminya marah padanya.
Azlan terkejut, ternyata Maira. Sebenarnya Azlan benar-benar khawatir pada istri mungil nya itu, bahkan ketika chat dari nya tidak mendapat balasan dari Maira. Ia kalang kabut dan terus mencoba menelepone nomor istrinya itu, tapi tetap saja yang menjawab hanya " Maaf,nomor yang anda tuju tidak aktif." Azlan juga berfikir untuk menjemput Maira, hanya saja Azlan tidak tau alamat rumah teman nya Maira.
" Wa' alaikumsalam, Ka---" Azlan yang belum menyelesaikan ucapannya terpotong dengan tiba-tiba Maira langsung memeluk Azlan erat, dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya itu.
" Faiz, Maafin Maira ya. Maira malah pulang ke sorean hiks maafin Maira ya, Maira juga lupa kabarin Faiz lagi. Hp Maira lobet Faiz jadi Maira ngga bisa kasih pesan atau telepon Faiz, hiks pasti Faiz marah kan sama Maira? Maira emang istri yang ngga baik deh kayaknya Huaaaa." Maira menangis, entahlah gadis itu benar-benar takut jika Azlan benar marah padanya.
Azlan yang melihat sikap Maira yang seperti ini menjadi gemas sendiri. Padahal mana mungkin ia marah pada Maira. Azlan bukan tipikal orang yang suka marah-marah, Azlan akan marah pada orang yang sudah melakukan kesalahan yang besar dan mengganggu hidupnya. Jika pada istri kecilnya ini Mana mungkin ia bisa marah. Tapi jujur ia benar-benar khawatir pada Maira.
" Heii, iya ngga apa-apa. Azlan maafin istri kok, istri kenapa lucu banget ya, udah jangan nangis ya istri. Demi Allah Azlan ngga mau liat air mata istri turun lagi, cup cup cup..." Azlan memberikan ketenangan dengan mengusap kepala Maira yang masih tertutup hijab itu.
Maira mendongak " Ihhhh benerran di maafin kan? Serius enggak?" Tanya Maira dan itu membuat Azlan terkekeh melihat eskpresi Maira yang sama persis seperti anak kecil.
" Iya istri, Faiz maafin kok. Udah ya sekarang istri mandi bersih-bersih habis itu shalat Maghrib ya, Faiz juga pamit bentar lagi adzan mau ke masjid."
Maira benar-benar bisa diabetes jika terus berhadapan dengan suami tampanya itu. Azlan benar-benar sangat manis sekali, Maira juga ingin mengurung Azlan di kamar dan hanya berdua bersamanya. Semakin hari, rasanya cinta Maira semakin bertambah pada pria itu, omayygatttt jauhkanlah dari serangan keuwuan ini.
" Istri Salim dulu nih." Azlan menyodorkan tangan kanan nya pada Maira yang baru melepas pelukannya.
Maira lantas menyalimi punggung tangan suaminya itu dengan lembut.
Cup!
" Faiz berangkat, Assalamualaikum." Ucap Azlan sambil tadi langsung mencuri ciuman di pipi gembul Maira. Dan berlalu pergi untuk segera berangkat ke masjid.
°°°°°
Ketika baru saja Azlan pulang dari Masjid setelah melaksanakan shalat Maghrib dan isya berjamaah, ketika pulang ia di kejutkan dengan Maira yang tampak tidak bisa tidur, ya. Sekarang Azlan baru sampai kamar mereka berdua Maira sedang grasak-grusuk di kasur tidak tenang,sebab tidak bisa tidur. Dengan cepat Azlan menghampiri istrinya itu." Belum tidur? Kenapa hm?"
••••••
heyyoooo penasaran ngga nih?
assalamualaikum? gimana kabar nya???
Horeeee aku bisa up lagi!!!!
Bonus tuh foto cute bapak Azlan
Kalian setuju ngga kalo Maira ada visual nya?? Kalo setuju komen di sini ya!!!!
#spamnext?
#salamsayangdaridillo
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]
General Fictionjudul awal : kekasih halal impianku Lembaran cerita ini menceritakan,seorang gadis yang bernama Maira Habibah. Gadis dengan sejuta impian nya, tapi kerjaan nya hanya tidur,makan dan tidur. Tanpa mau berusaha menggapai impian nya yang setinggi langit...