banyak typo nih kayaknya bantu koreksi yaa teman-teman......
Selamat Membaca!
°°°°°
Chapter 36°°°°°
Saat ini Diva dan Hanifa sedang berada di salah satu toko baju yang menjual pernak-pernik baju bayi,maupun tempat tidur dan mainan khusus bayi. Mereka berdua ingin memberikan sesuatu yang spesial untuk anak dari sahabat mereka, yaitu Maira. Kini usia kandungan Maira sudah delapan bulan. Waktu berputar begitu cepat tak terasa Hanifa dan Diva akan menjadi Tante untuk anak Maira nanti. Kini mereka pun tengah sibuk memilih-milih perlengkapan bayi untuk di kadokan kepada calon anak Maira.
" Ini sepatunya cute banget! Ommo pasti kalo di pake sama baby cokelat bakal keren," Heboh Hanifa sambil memegang sepatu bayi yang kecil dan mungil itu.
" Ck, selera lo norak banget deh Fa, Liat warnanya itu warna kuning cerah ngga cocok buat baby cokelat," Pungkas Diva pada Hanifa, membuat Hanifa mendengus kesal.
Maira memang sudah di USG dan ternyata bayinya berjenis kelamin perempuan. Baby cokelat adalah panggilan kasih sayang dari Azlan untuk anaknya, karena memang semenjak mengandung Maira tidak pernah absen untuk tidak memakan cokelat atau bahkan camilan yang rasanya cokelat. Di tambah lagi susu ibu hamilnya pun rasa cokelat padahal sebenarnya Maira memang menyukai cokelat,tapi tidak sampai ketagihan seperti sekarang ini. Bahkan tak jarang juga ia sakit gigi karena terlalu banyak memakan atau meminum serba cokelat.
" Yellow warna yang bagus kali, Udah deh lo ngga usah ganggu gue. Kita kan kadonya masing-masing," Cerocos Hanifa kesal, Diva yang mendengar itu langsung cemberut dan kembali ingin memilih pakaian bayi itu.
Tiba-tiba Diva menabrak seseorang dan barang yang di bawa oleh orang itu jatuh. Dengan segera Diva mengambilnya dan hendak memberikan barang itu, tapi ketika melihat wajah seseorang itu membuatnya terkejut bukan main. Sudah lama sekali Diva tidak melihat perempuan itu, Dan ketika bertemu lagi Diva merasa pang ling dengan penampilannya yang sangat jauh berbeda dengan yang dulu.
" Lo? lo Salsya kan?" Diva ingin memastikan apakah benar seseorang yang di tabraknya tadi adalah Salsya atau bukan?
Seseorang itu mengangguk " Iya ini gue, Lo apa kabar?" Dan ya, memang benar itu Salsya.
Diva benar-benar takjub dengan penampilan Salsya sekarang yang sangat jauh lebih tertutup di banding saat sekolah dulu, perempuan itu sepertinya banyak berubah.
" Masya Allah, gue baik maaf tadi nabrak lo
ini barangnya," Kata Diva sambil menyerahkan barang-barang Salsya yang tadi sempat jatuh.Salsya tersenyum " Ngapapa bukan salah lo juga kok, Alhamdulilah kalo lo baik. Btw sama siapa ke sini?" Diva dapat menyimpulkan Salsya benar-benar sudah berubah. Karena jujur, dulu Salsya bukan tipikal orang yang mudah peduli pada orang lain.
" Gue sam----"
" Diva! Lo ngapain di sini? sama dia lagi," Belum sempat Diva menyelesaikan ucapannya,Hanifa datang dengan menjinjing dua totebag ukuran sedang menghampiri Salsya dan Diva.
" Eh haii Hanifa, Lo apa kabar?" Tanya Salsya ramah, Hanifa yang melihat itu merasa risih. Biasalah seperti sok akrab pikirnya.
" Apaan sih lo! sok akrab banget, udah Diva ayok pergi lain kali kalau ada dia jangan di ladenin," Tekan Hanifa lalu langsung menarik sahabatnya itu pergi meninggalkan Salsya yang masih berdiam diri di sana.
" Mungkin gue masih terlihat jahat di mata mereka......."
°°°°°
Dua pasutri itu tengah asyik membereskan kamar, tapi tunggu. Itu bukanlah kamar mereka, melainkan kamar bayi yang akan di tempati oleh anaknya nanti. Maira tengah asyik membereskan pakaian untuk anaknya dan menyimpannya dalam lemari, kalau Azlan ia sibuk menempelkan gambar-gambar kartun lucu di dinding kamar. Pasti sangat bagus hasil merombak kamar sebelah kamar mereka untuk anak pertamanya itu. Maira sudah menyiapkan nama spesial untuk anak pertamanya yang tercinta.
" Taraaaaaa udah deh selesai," Tukas Maira merasa gembira dan senang karena kegiatan membereskan kamarnya sudah selesai.
" Capek ya sayang?" Tanya Azlan lembut sambil mengusap peluh keringat di dahi istrinya itu.
" Iya capek, aku mah jus mangga," Jawab Maira sambil langsung mendusel-duselkan kepalanya di dada bidang Azlan yang badannya terbalut kaus putih polos, Maira sangat suka wangi tubuh Azlan yang sangat memabukan.
" Sini duduk dulu, nanti aku bikinin khusus untuk Umminya baby cokelat," Setelah itu mereka pun duduk di sofa panjang dengan Maira yang ada di pangkuan Azlan, Wanita itu tak henti-hentinya mendusel-duselkan kepalanya di dada bidang suaminya itu. Membuat Azlan terkekeh geli.
" Aku udah punya nama spesial buat baby cokelat, kamu bakalan setuju ngga?" Maira mulai menatap Azlan, lalu suaminya itu tersenyum dan mengangguk.
" Aku setuju, memangnya apa nama spesialnya?"
Maira tersenyum lega, syukurlah jika Azlan setuju. Maira ingin memberikan nama yang paling spesial untuk putrinya nanti, nama yang mengandung arti dan makna yang indah tentunya. Tapi sebelum Maira memberitahu Azlan ia ingin menanyakan sesuatu pada pria yang benar-benar ia cintai itu.
" Faiz,kamu ngga ada usulan nama buat baby cokelat? Aku mau tanya hal ini dulu sebelum aku kasih tau kamu," Kata Maira sambil langsung menyandarkan kepalanya di pundak Azlan.
" Ada, Narenza Al- Maira," Balas Azlan sambil langsung mengusap kepala Maira yang berbalut kerudung bergo warna hitam.
" Bagus banget, tapi kok ada namaku di belakangnya?"
Azlan tersenyum manis " Because, I love you Maira," Dan setelah mengatakan itu Azlan langsung mengecup puncak kepala Maira yang masih tertutup hijabnya.
Maira mendengus " Ishh yang bener Faiz,"
Azlan menatap dalam kedua bola mata Maira, Azlan benar-benar di buat jatuh cinta setiap harinya oleh istri cantiknya itu. Wajah Maira memang benar-benar cantik, bola mata yang cokelat gelap,hidung yang mancung, dan bibir yang sangat ranum, bentuk muka yang bulat apalagi pipinya yang chubby membuat Maira semakin terlihat menggemaskan menurut Azlan. Warna kulitnya yang putih seperti susu, Azlan benar-benar tak akan pernah bosan untuk memandang wajah ayu istrinya itu.
" Karena aku pengen dia kayak kamu Maira, menjadi perempuan yang cantik dan pintar. Aku suka semua hal tentang kamu," Azlan berkata sambil terus menatap menerawang jauh pada netra mata Maira yang membuatnya candu.
Maira merasa pipijya mulai panas, Ucapan Azlan selalu mampu membuatnya menjadi blushing. Maira tau itu bukan bercandaan maupun gombalan tapi memang benar adanya. Sebab mata Azlan memancarkan rasa yang sangat tulus. Maira jujur sangat beruntung bisa memiliki pria itu,pria yang membuatnya selalu jatuh cinta di setiap harinya.
" Aku sayang kamu Faiz,"
°°°°°
haiii assalamualaikum?
gimana kabarnya? tak terasa sudah berganti tahun yaa.....
gimana nih buat part ini? seru ngga? atau membosankan?
alhamdulilah aku bisa up lagi hehe,aku juga mau mengingatkan lagi jangan lupa follow Instagram aku yaa @seizgon okayy? di sana insyaallah aku bakalan post tentang Maira sama Azlan yaaa
Spam next nya dong di sini pake emot ini 🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]
General Fictionjudul awal : kekasih halal impianku Lembaran cerita ini menceritakan,seorang gadis yang bernama Maira Habibah. Gadis dengan sejuta impian nya, tapi kerjaan nya hanya tidur,makan dan tidur. Tanpa mau berusaha menggapai impian nya yang setinggi langit...