TIGA PULUH DUA

1.9K 237 434
                                    

Selamat membaca!

°

°°°°°

chapter 32

Bruk!!!

Seorang perempuan tak sengaja menabrak seseorang di depan nya. Karena perempuan itu sedang membaca buku tebal yang isinya materi kuliah dan ya buku perempuan itu pun terjatuh sebab tadi tak sengaja bertabrakan dengan seseorang. Perempuan itu berjongkok ingin mengambil buku tebalnya,tapi dengan sigap seseorang tadi cepat mengambilnya dan menyodorkan buku itu.

" Maaf,tadi saya ngga sengaja." Ucap lelaki itu sambil menyodorkan buku paket tebal pada perempuan yang baru saja tak sengaja bertabrakan dengan nya.

" Iya ngga apa-apa, makasih eh Faqih?" Jawab Aisyah. Ya perempuan itu Aisyah dan ia tidak menyangka akan berpapasan dengan Faqih, bahkan sampai bertabrakan.

Faqih tersenyum " Lo ngampus di sini juga? Gue kok baru liat lo sekarang?" Dan dengan perlahan Aisyah menerima uluran buku dari Faqih.

" Aku emang jarang ke kampus, soalnya juga sambil belajar magang di kantor ayah. Kamu Qih gimana kabarnya?" Basa-basi, itu lah yang Aisyah lakukan. Sedikit terlintas ide yang akan menimbulkan masalah besar.

" Wahh hebat ya, alhamdulilah baik kita ngobrol di kantin kampus aja yuk." Ajakan Faqih sukses Aisyah angguki.

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju kantin. Dan ketika sampai, Aisyah langsung memesan coffe vanila latte dan Faqih memesan air putih dingin saja. Mereka mengobrol dengan santai, setelah empat bulan lalu lulus dari sekolah madrasah Aliyah keduanya kini sama-sama sudah menempuh pendidikan di universitas.

" Qih kamu masih suka sama Maira?" Pertanyaan itupun akhirnya terlontar,dan ya Faqih diam tapi tidak lama.

" Lo tau gue punya perasaan sama dia?" Bukanya menjawab justru Faqih malah balik bertanya.

" Aku tau dari lama. Cerita aja Qih aku bakalan dengerin kamu," Nampaknya Aisyah tengah memainkan taktiknya untuk bisa mengajak Faqih untuk melakukan sesuatu.

Faqih tersenyum " Gue suka sama dia dari pas MOS tapi setelah tau dia udah punya suami, Gue mutusin buat lupain perasaan gue ke dia."

Dan ya, Aisyah masih mendengarkan Faqih bercerita tentang perasaannya kepada Maira. Demi apapun, apakah Faqih tidak curiga Aisyah ada maksud tertentu? Tapi sepertinya pikiran Faqih menolak bahwa Aisyah perempuan buruk,justru di matanya Aisyah adalah perempuan baik dan Sholehah. Apa nanti pikiran Faqih terhadap Aisyah akan berubah? Atau sama sekali tidak?

" Sabar ya, aku yakin kamu bakalan dapat yang lebih baik lagi kedepannya."

••••••

Waktu berputar begitu cepat,hingga tak terasa kini Maira tengah mengandung buah hatinya dengan Azlan. Kandungan Maira sudah jalan empat bulan,dan kini Maira tengah di sibukan dengan praktek make up nya. Alhamdulilah ia sudah masuk sekolah make up hanya saja ia datang satu minggu sekali ke tempat Tante Riska yang mengelola sekolah make up kosmetik itu. Itupun atas perintah Azlan. Azlan tidak mau Maira terlalu lelah.

" Tante, ini Maira langsung praktek aja?" Tanya Maira pada Tante Riska.

" Iya sayang. Nanti ya tunggu modelnya nyampe dulu kamu siapin aja alat make up nya dulu." Jawab wanita yang masih terlihat muda padahal sudah berumur empat puluh lebih.

" Okayy Tante."

Maira pun dengan telaten membereskan kembali sekotak besar yang isinya seperti make up artis itu. Maira di sini punya teman baru yang namanya Marlina. Kebetulan nama mereka sama-sama dalam huruf M. Kurang lebih sudah empat bulan Maira mengenal Marlina. Dia gadis yang baik san cukup pandai.

" Eh Maiii kamu deg deg gan nggak sih mau praktek gini?" Tanya Marnila gadis berkerudung hitam itu sepertinya sangat gugup.

" Engga, santai aja kali Lin ngga boleh gugup kamu semangat ya." Balas Maira dengan tersenyum dan memberikan semangat kepada teman nya itu.

" Jujur aku deg deg gan banget, makasih ya kamu juga semangat ya aku yakin pasti bisa!"

Mereka berdua saling menyemangati satu sama lain. Apa kabar ya dengan kedua sahabat Maira yaitu Hanifa dan Diva yang sekarang tengah sibuk dengan tugas kuliah. Tapi jangan salah, mereka masih sering bertemu jika si hari libur. Dan hubungan persahabatan mereka bahkan masih terjalin baik-baik. Hanya saja Hanifa dan Diva yang sedang fokus dengan tugas kuliah yang membuat otak mereka pusing tujuh keliling.

" Bismillah aja Lin,makasih semangat nya."

°°°°°°

Sudah sore hari seperti ini biasanya Azlan akan langsung menjemputnya. Tapi entah mengapa Azlan belum datang,bahkan sedari tadi Maira chat tapi tidak aktif dan hanya berceklis satu. Maira menunggu di temani Tante Riska di depan salon tempat Maira sekolah make up. Mungkin Azlan sedang di perjalanan pikir Maira. Tapi tetap saja ia khawatir takut suaminya kenapa-kenapa.

" Itu udah datang tuh my husband nya, jangan gelisah lagi." Tukas Tante Riska dengan terkekeh pelan.

" Aku duluan ya Tante, assalamualaikum." Jawab Maira sambil tersenyum manis dan menyalimi punggung tangan Tante Riska.

" Iya sayang, take care ya wa'alaikumussalam."

Maira pun menghampiri Azlan yang sudah menunggunya sambil senderan pada bagian badan mobil. Lelaki itu tersenyum dan langsung memeluk wanitanya dengan erat. Maira melepas pelukan mereka dan langsung menyalimi punggung tangan suaminya itu dengan lembut. Kemudian mereka saling menatap satu sama lain.

" Baby cokelat gimana kabarnya?" Tanya Azlan langsung mengusap perut Maira yang sudah mulai membuncit.

" Baby cokelat nya aja yang di tanyain? Ummi nya engga nih?" Maira nampak merajuk.

Azlan terkekeh pelan " Umminya makin hari makin cantik aja." Dan setelah mengatakan itu Azlan pun mengandeng tangan mungil istrinya itu untuk mengantarnya masuk ke dalam mobil.

" Kita mampir shalat maghrib dulu ya, terus nanti langsung cari makan." Ucap Azlan dan mulai menjalankan mobilnya.

Dalam perjalanan sepanjang mencari restaurant yang menjual makanan sunda,karena tadi Maira dan Azlan sudah melaksanakan shalat maghrib di masjid terdekat. Dan ya mereka pun sudah sampai di restaurant Azlan cabang kedua yang ada di daerah Jakarta barat. Belum sempat Maira membuka sealbelt nya Azlan sudah lebih dulu mencium pipi Maira yang kini makin tembam. Dan memang benar di restaurant cabang keduanya ini ia akan menyuruh chef nya memasak makanan sunda.

Cup!!

" I love you, always."

°°°°°

haiii assalamualaikum?

alhamdulilah bisa up lagi,untuk part yang kemarin padahal komen nya belum tembus hihiiii semoga part kali ini komen nya tembus yaaaa

semangat buat kalian yaaaa

gimana buat part kali ini? seru? atau biasa aja?

lucu yaaa bapak azlan iniii🥺

#typotandain
#salamsayangdaridillo

Spam next di sini pake emot ini🥰🥰🥰

MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang