selamat membaca!
••••••
Chapter 12●●●●●
Suasana malam begitu indah,dengan di temani bulan dan bintang yang berkelip mesra di langit malam. Udara yang berhembus itu menerpa wajah cantik milik Maira. Entahlah, Maira sedang menatap indahnya malam di balkon kamarnya, ralat, kamar suaminya. Juga besok Maira sudah mulai bersekolah dan Azlan pun sama sudah mulai mengajar. Keluarga dan mereka berdua yaitu Azlan dan Maira sepakat untuk merahasiakan pernikahan mereka.
" Kamu suka bulan?" Suara itu,Maira mendengarnya. Dengan. cepat ia berbalik dan menemukan Azlan dengan setelan khas rumahan itu, sedang berdiri tak jauh dengan nya.
" Kalau suka, memang kenapa?" Tanya Maira balik, sambil ke posisi semula nya lagi.
" Lupakan, cepat masuk udara malam tidak baik buat kamu," Suruh Azlan tanpa memandang Maira, Maira pun mendelik kesal.
" Nggak, masih mau di sini." Kekeh Maira, dengan cepat Azlan berjalan mendekat ke arah Maira, dan tanpa berkata langsung menggendong Maira. Jujur saja Maira terlonjat kaget, sudah berapa kali Azlan membuat jantung nya tidak normal?
" Tidur, besok kamu sekolah." Ucap Azlan, sambil langsung menurunkan Maira di kasur dan menyuruhnya berbaring. Kemudian menyelimutinya sebatas dada gadis itu.
" ka--kamu mau kemana?" Tanya Maira gugup, sebab tadi Azlan setelah Azlan menyelimutinya dan langsung memadamkan lampu kamar. Setelah itu ingij beranjak pergi.
" Saya ingin memeriksa kertas ulangan siswa dulu, kamu tidur duluan saja. Selamat tidur Maira istri saya." Intonasi bicaranya sangat kepalang datar dengan sama raut wajah nya juga. Tapi itu mampu membuat hati Maira berdesir, mendengar kata ' istri saya' lagi.
●●●●●
Pagi hari, Azlan dan Maira sudah siap dengan pakaiannya masing-masing. Kini mereka sedang sarapan dalam keheningan. Entah lah Maira terus berpaling-paling mata dengan Azlan, sementara Axlan sendiri sama sekali tidak menanggapi. Ia makan dengan tenang dan raut muka yang kelewat sangat datar. Maira sangat kesa, baru saja kemarin Azlan berperilaku manis dan perhatian pada nya, eh sekarang malah kembali ke sifat asalnya.
" Kamu mau berangkat bareng saya?" Tanya Azlan memecahkan keheningan. Maira bergeming, ia baru ingat kalau sepeda kesayangan nya si boncel kan di rumah mama--- papa nya, lalu bagaimana ia mau ke sekolah?
Maira berpikir, jika ia berangkat bersama Azlan pasti akan mengundang heboh sejagat sekolah. Apalagi jika sampai ketahuan status mereka berdua. Tapi jika ia memilih naik ojol, itu juga tidak masalah, hanya saja sekarang ia sedang tidak memegang uang,kalau meminta pada Azlan suaminya, tidak gengsi sekali.
" Jika tidak mau,baiklah tidak apa-apa, ini untuk bekal kamu. Jika kamu naik ojol atau taksi juga ngga apa - apa, asal hati-hati, kalau kurang minta lagi ke saya."
" Saya berangkat duluan."
Cup!
Maira benar-benar tidak menyangka ia berasa ini mimpi. Apa Azlan bisa membaca pikiran nya? Dengan mudahnya tadi Azlan langsung memberi nya uang cash sebesar dua juta. Buat bekal? Ini bisa ia pakai beli novel bejibun kali. Dan tadi sebelum Azlan berangkat ia sempat mencium kening Maira, sepertinya Maira sudah timbul perasaan terhadap suami tampan nya itu.
" YAAMPUN INI JANTUNG GUE!" Girang Maira, sambil langsung berjingkrak-jingkrak.
•••••••
Assalamu'alaikum
hallo apa kabar nya?
maaf banget aku baru up ya,karena memang banyak banget kegiatan di sekolahku,dan aku juga pasti bakal konsisten buat tamatin cerita ini.....
buat kalian,siapa aja yang bakal kawal cerita ini sampe tamat? ayok acungkan tangan??
aku butuh banget support kalian juga....
tetap semangat juga kalian!!!!
#spamnext!
#typotandain
#salamsayangdaridillo💘
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]
General Fictionjudul awal : kekasih halal impianku Lembaran cerita ini menceritakan,seorang gadis yang bernama Maira Habibah. Gadis dengan sejuta impian nya, tapi kerjaan nya hanya tidur,makan dan tidur. Tanpa mau berusaha menggapai impian nya yang setinggi langit...