selamat membaca
••••••
Chapter 7Kini Maira sudah siap dengan balutan gamis berwarna hitam dan kerudung pasmina circle nya. Malam ini adalah malam pertemuan dua keluarga, yaitu keluarga Azlan dan keluarga Maira. Maira sendiri belum mengetahui bahwa ia akan di jodohkan dengan Azlan, setelah mendengar perkataan Papa nya siang tadi. Mendadak ia kehilangan semangat hidup.
Bukan kah ini kemauan Maira? Ya tadi juga Papa nya sempat menjelaskan tentang siapa yang akan di jodohkan dengan nya. Papa nya mengatakan dia shaleh,pintar dalam agama,anak kyai pesantren, lulusan Al-Azhar, lulusan pesantren pula dan terakhir yaitu hafidz Al-Qur'an. Bukan kah itu tipikal Maira? Maira kan selalu halu dan teringin mempunyai suami masa depan dengan kriteria tersebut.
" Nak, kamu udah siap?" Suara itu membuyarkan lamunan Maira. Dengan cepat Maira bangkit dari duduk nya dan mengambil tas selempang nya dan segera keluar kamar.
" Udah kok, Ma." Jawab Maira, sambil sudah keluar dari kamar nya. Dan sudah ada Mama nya yang juga sudah memakai gamis sama dengan nya, namun berbeda warna.
" Ya Allah, Maira ini kenapa kamu serba item. Kerudung item, tas item, pantopel juga item kamu kira kita mau ngelayat?" Mama Maira geleng-geleng kepala dengan memandang out fit anak nya itu.
" Apa masalah nya Ma? Kata Mama kan tadi kita mau makan malam formal, lah ini juga formal kali. Orang bagus gini penampilan Maira udah kayak artis sinetron idola Mama," Jawab Maira, sambil berlagak-lagak pose ala model.
●●●●●●
Maira hanya mampu menunduk, dan meratapi nasib. Karena sekarang ia sudah di jodohkan seseorang yang di sebrang terhalang meja dengan Maira menatap Maira bingung, mengapa dari tadi gadis itu terus menunduk? Kedua keluarga pun sedang asyik berbincang-bincang. Sadar akan anak nya yang terus menunduk, Tania pun dengan tega nya mencubit pinggang Maira agar gadis itu tidak menunduk lagi.
" PAK AZLAN?!!!" Kaget Maira, begitu tau yang ada di depan nya ini adalah guru baru di sekolah nya itu, dengan cepat Azlan mengalihkan pandangan nya.
" Maira nggak usah teriak-teriak ihh malu," Sela sang Mama, merasa tidak enak dengan anak nya yang mengubah suasana makan malam.
" Kamu kenal Azlan, Dek?" Tanya Mafran pada adik nya itu, Maira tak menjawab entahlah masih syok mungkin.
Dua keluarga itu kembali berbincang soal perjodohan. Mereka memaklumi Maira yang tadi kaget sekaligus teriak itu, setelah berbincang-bincang Ayah Maira pun meminta jawaban dari Maira. Apakah dia mau di jodohkan dengan Azlan? Dan apakah putri nya itu mau menikah dengan Azlan?" Bagaimana Maira? Apa kamu mau menikah dengan nak Azlan?"
Deg!
Maira bingung dan ketar-ketir sendiri memikirkan jawaban apa yang harus ia berikan? Oh bagaimana dengan ini? Tolong lah Maira sekarang juga. Di satu sisi ia mau, apalagi mendengar bahwa Azlan pintar agama dan dalam bidang pelajaran juga. Tapi di sisi lain, ia merasa tidak pantas untuk bersanding dengan Azlan yang di nyatakan hampir sesempurna itu.
" I--iya, Maira bersedia Pa." Jawab Maira dengan memejamkan mata sambil merasakan getaran hebat di dada nya, semua yang ada di sana langsung mengucapkan hamdallah dan bersyukur ternyata Maira mau.
••••••
halloooo assalamu'alaikum!!!!
gimana kabar nya? sehat ya? alhamdulilah pada sehat aminnn
ini up terakhir aku ya!
yuk jangan lupa komen sama vote nya!!
terimakasih
#typotandain.
#salamsayangdaridillo❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIRAZLAN [SUDAH TERBIT]
General Fictionjudul awal : kekasih halal impianku Lembaran cerita ini menceritakan,seorang gadis yang bernama Maira Habibah. Gadis dengan sejuta impian nya, tapi kerjaan nya hanya tidur,makan dan tidur. Tanpa mau berusaha menggapai impian nya yang setinggi langit...