Hai semua, aku seneng bangst sekarang udaj 7 ribu aja makasih banyak semua, untuk prat kamu imam saya akan lebih banyak kenya. Soryy baru apdet 🙏.
***
Di perjalan menuju Rumah Sakit zahra hanya menangis nampa henti faiz yang menghiraukan luka yang ada di bagian kepalanya dan tangan zahra namun zahra tidak mengihiraukannya.
"Sa... " panggil faiz kepada zahra
"ya ka..." jawab zahra sambil membesihkan air matanya.
" kejadian tadih ko bisa seperti ini sih sa?" Faiz
"T-tadih....... mas bian udah pergi lebih dulu aku lagi makan tiba-tiba saja kenzi datang dan menbawa aku ke rumah tadih dan pada akhirnya aku di pukul nadira dan kenzi sstelah beberapa menit mas bian datang dan kenzi memukul bahu mas bian dengan kayu.." jelas zahra
"ya allaah...." tengek faiz.
Dan faiz pun mulau pokus ke jalan. Sesampai di RS zahra yang terus menangis sambil membawa bian ke dalam UGD faiz pun menghubungi kedua orangtuanya bian dan zahra.
Sesampai di ruangn keluarga mereka pun datang hanum yang bergegas saam dengan maya mereka pun meneju zahra yang sedang terduduk sambil menangis.
"Assamualaikuum aisyah.." salam mereka.
"Waalaikumsalam umi, bah, bun, yah" zahra
"Bian mana sayang hm, k-ko hijab mu basah gini sayang terus juga kanapa jidat sama tangan kamu banyak darah nak, nak faiz tolong panggil kan sus-" hanum yang begitu cemas dengan ke adaan zahra
"umi zahra enggak apa-apa ko mi zahra baik-baik aja tapi... mas bian yang sedang tidak baik-baik aja mi tolongin mas bian mi tolongin...." zahra sambil memegang tangn hanum dan menangis.
"Sayang..... sudah-sudah umi sudah tau di jelasin sama nak faiz, aisyah di obatin dulu yah nanti bian ketemu kamu ko yah" perintah hanum
"Enggak zahra mau si sini sama dede bayi nemenin mas bian sampai mas bian bangun" zahra
"Bayi?" Hanum yang melihat perut zahra dan melihat ahmad
"Iya zahra hamil mi"zahra
"masyallaah sayang k-kamu hamil ya allah aisy" hanum pun langsung memeluk zahra sedangkan saya hanya menangis.
"Masyallaah aisy k-kamu ya allaah bunda ga bisa berkata-kata lagi ya allaah kita bakalan jadi nenek num"maya
Ahmad dan zayn hanya tersenyum mereka saling menepuk bahu merka sedangkan zahra hanya terdiam seperti orang bisu ia hanya memikirkan keaadaan bian bukan keadaan dirinya sendri.
"Sayang bunda panggil suster yah biar luka kamu di obatin" perintah maya
"Ga mau mi aku mau nemenin mas bian di sini" zahra
"Aisyah umi tapi kamu khawatir sama elbian tapi kamu juga harus ingat sama keadaan kamu nak , nanti el bakalan datengin kamu ko sayang aisy nurut yah sama umi?"zahra hanya menganggu saya dan zahra pun di obati dengan suster di dalam setelh di oboti zahra di masukan di ruang nginap karna kondisi mental zahra sedang tidak baik-baik
"Ini salah zahra bun ini salah zahra, seharunya zahra ga usah ngerepotin mas bian bun ini salah zahra"zahra pun menangis
"Aisy sudah-sudah sayang kamu ga sal-" hanum
"Ini salah zahra bun ini salah zahra"potong zahra
"Aisyah dengerin bunda!, ini bukan salah kamu atau pun salah bian ini semau cobaan dari Allaah saya, Allaah ingin tau apa keluarga kamu bisa menghadapi ujian yang Allaah kasih, ini cobaan bukan saling menyalah sayang . Ini bukn salah putri kecil bunda bukan" hanum sambil menguspa puncak kepala zahra dengan air mata yang metes di wajah hanum
"Tapi bun-"zahra
"Aisy sudah istirahat sayang bunda ga mau kamu yang sakit"potong hamum, dan zahra pun hanya meneruti saja ia pun berbaring. Dan terlelap
***
Sedangkan bian sudah selesai maya dan zayn masih menunggu kabar dari dokter, maya yang begitu cemes dengan keaadaan bian, disisi lain hanum dan ahmad juga cemas dengan keaadan zahra yang sendirian di ruangan, beberapa menit kemudian pun dokter pun keluar."Dok giman keaadaan anak saya dok"maya
"Anak ibu baik-baik saja hanya luka kecil di pundak bagian bahu" jelas dokter
"Allhamdulilaah, astgafirullaah luka di bahain bahu ya allaah, bis di obatin kan dok?"maya
"Allahmdulilah bisa buk anak ibu akan kami salin ke ruangan penginapan buk, klo begitu saya permisi"dokter pun pergi, maya melihat bian dari jendela yang sedang tertidur.
Beberapa menit kemudian bian pun sudah di pindahkan keruangan bian pun terbangun ia melihat ada kedua orangtuanya tapi ia malah cemas kepada istrinya.
" umi, abah, ayah bunda, "panggil bian
"El allhamdulilahh kamu bangn juga"maya
"Allhamdulilah bun, tapi di mana zahra bun saya tidak melihat zahra sedikit pun"bian yang langsung mencari istrinya itu
" aisyah ada di ruangn no 167 karna ia di rawat karna luka yang ada di bagian tangan dan jidat aisy" jawab zayn
"Astagfirullaah, bian mau liat zahra yah" bian pun berdiri dan menunu kamarr yang zahra rawat, merka pun mengejar bian
"El !"panggil maya
Bian hanya menghiraukan saja ia hanha pokus ke jalan dan bian pun sudah menemukan ruangannya. Dn bian pun membuka pintu melihat zahra yang di bagian kepalanya di perbani dengan perban putih bian pun masuk dan ia duduk di kursi di depan zahra.
"Sayang maafin saya seharunya saya menjaga kamu bukan mementingkan pekerjaan, saya seharusnya menjaga kamu dan anak kita zah, maafin saya saya salaah saya minta maaf" bian pun menangis di dalam gegamman tangan bian dan zahra.
***
Selamat malam semua 🌃
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU IMAM SAYA
Teen FictionUmur 21 seharus tidak menikah bukan?,itu yang sedang gadis itu pikirkan,mengapa gadis itu bisa menikah di umur 21 Thun. Aisyah Syakillah az-zahra gadis yang masih berusia 21 tahun seorang mahasiswa universitas kedokteran, cita-cita Aisyah adalah seo...