prat 51

945 80 3
                                    

Assalamualaikum, maaf baru update seharusnya hari Minggu kan?, Aku hari Minggu ada acara maulid nabi di rumah jadi ga sempet dan cape hehrheh sory, tapi insyaallah aku sering² update Karna di prat ini Bakalan rame sih. Kalo menurut aku.

***

S

etelah pertengkaran itu, Zahra dan bian hanya terdiam bian yang dari tadih memperhatikan Zahra y
Ng sedang nangis, hati bian ingin sekali membujuk zahra tamun jika bian mendekati Zahra maka, Zahra begitu marah.

Bian hanya bisa terdiam dan menerima semua ini, mungkin saja Allah ingin mentes keluarga kami untuk hal ini. Hati Zahra yang begitu rapuh mendengar bian tak mau jujur.

"Zahra,"panggil bian dengan nada halus

Zahra pun mengusap pipi nya dan pergi ke atas, bian yang ingin bicara dengn Zahra pun hanya bisa pasrah dengan hal ini. Di saat Zahra menaiki tangga kepalanya begitu pusing ,jantung nya terasa cepet dari situ Zahra merasa tidak bisa mengendalikan diri nya lagi, ia pun pingsan untuk saja bian melihat dan langsung menangkap nya.

"Astaghfirullah, Zahra...."bian pun berlarian dan menangkap Zahra.

Bian pun membawa Zahra ke kamar, berapa menit lamanya Zahra belum sadar sama sekali, bian sudah memberikan minyak kayu putih kepada hidung Zahra namun belum sadar sama sekali, jantung Zahra masih cepat bian belum menyadari itu. Akhirnya Zahra pun bangun

"Alhamdulillah, akhirnya kamu bangun juga zah."bian

"ngapain kamu mas, pergi."Zahra

"Zahra, saya mohon jangan terlalu banyak gerak nanti pingsan lagi zah."bian sambil mendorong Zahra untuk membuat Zahra ke kasur.

"Lepasin Zahra mas, jangan sentuh Zahra dan Razka."Zahra

"Ya Allah zah, tapi saya abba nya Razka."bian

"Jangan pokoknya jangan sentuh anak Zahra, hari ini aku mau pulang ke rumah bunda."Zahra sambil mengambil koper

"Zahra, tolong jangan ke gini zah saya tau saya salah tapi di foto itu bukan saya zah, saya kemaren ke Bandung ngisi acara zah bukan ketemuan Nadira."bian mencoba menjelaskan

"Tapi Nadira aada kan di sana?."Zahra

"Iya Nadira ada, tapi kami tidak melakukan apa-apa Zahra."bian

"Tuhkan, berarti bener dong foto itu?."Zahra

"Enggak zah, enggak aku ga ngelakuin itu zah."bian

"Mas, mana ada yang ga mungkin sih, denger mas seorang ustadz Gus juga bisa ngelakuin hal ini ada yang sampai melakukan yang sangat fatal mas."Zahra

"Tapi saya tidaklah seperti itu Zahra."bian

"Selagi ada bukti, maka aku tidaklah percaya."Zahra langsung mengambil Razka dan pergi ke bawah, bian pun mengikuti dari belakang.

"Asiyah, berhenti."mendengar itu Zahra pun berhenti.

"Saya mohon kasih saya kesempatan kedua kalinya, untuk bisa membuktikan bahwa saya bener zah, dan foto itu cuma sebatas editan."bian

"Aku kasih 2 Minggu untuk mendapatkan bukti itu, tapi kasih aku izin pergi ke rumah bunda untuk menenangkan diri ku mas."Zahra

"Tentu sa, saya akan membuktikan bahwa saya benar."Bian

"Ya, say pamit assalamualaikum."Zahra

"Waalaikumsaalam."bian

***

Zahra pun di perjalanan hanya menangis, sedang Razka tertidur Zahra yang sangat kecewa dengan bian kenapa bian harus membohongi nya?. Jika memang bian Ke Bandung hanya mengisi acara kenapa harus ada Nadira?. Itu yang sedang Zahra pikiran, Zahra pun sampai di rumah bunda Hanum .

"Assalamualaikum bunda, ini zahra."panggil Zahra dari luar.

Hanum pun bergegas menuju pintu,"waalaikumsaalam, sebentar."Hanum pun membukaan pintu rumh nya dan melihat Zahra yang habis nangis dengan mata yang lembab, wajah yang basah.

"Allahuakbar, aisy kamu kenapa nak?, Abahh Abah."panggil Hanum ke pada Ahmad.

"Bundaaaa."panggil Zahra sambil nangis.

"Iya sayang kenapa?."Hanum sambil membawa Zahra duduk

"Mas bian."zahra sambil menangis

"Bian kenapa?, Bian pukul kamu?."Hanum

"Bukan bunda , bukan itu."Zahra

"Terus apa aisy?."Hanum

"bian, selingkuh bunda."saat Zahra mengatakan itu air mata nya keluar sangat lah banyak, Hanum pun terkejut dan langsung memeluk Zahra

"Astaghfirullah, aisy kalo ngomong itu yang bener aisy."Hanum

"Benar bunda."Zahra sambil gagap dan mengusap air mata nya , Ahmad pun datang.

"Ada apa ini, Aisyah sejak kapan kamu di sini terus kenapa membawa koper?."Ahmad

"Aisyah pergi dari rumah, tapi bian izin Aisyah."Zahra

"Gara-gara apa kamu pergi?."Ahmad langsung tegang dan Zahra hanya tunduk.

"Mas bian, selingkuh dengan Nadira temen sejak kecil "Zahra

"Tau dari mana bian selingkuh?, Ada bukti aisy?."Tanya Ahmad

"Ada bah,nih."Zahra pun menunjukkan foto bian dan Nadira itu.

"Percaya kamu aisy?, Abah sih tidak percaya jangan percaya dengan ke gitu bisa aja itu editan ."Ahmad.

Zahra hanya terdiam saat mendengar perkataan Ahmad barusan.

***

Selamat malam semua, smeoga hari ini hari yang indah bagi kalian semua.



KAMU IMAM SAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang