prat 52

979 74 3
                                    

Assalamualaikum semua apa kabar? Baik kan Alhamdulillah deh jaga kesehatan yah. Ohnya jangn lupa follow IG @aiyshaazahrayh dan @mhmmd_elbianfth. Udah sama akun aku @liaayaap.
Oky sekali terimakasih.

***

setelah Ahmad mengatakan itu Zahra hanya terdiam, Razka tersenyum melihat Hanum semki Hanum juga tersedia dan Hanum pun membawa Razka pergi dan membawa razka ke taman rumahnya.

Ahmad dan Zahra pun terus berbicara masalah tadih, Ahmad ingin sekali memanggil bian Tapi Ahmad tau ini bukan waktu yang tepat.

"Abah, mungkin saja itu beneran tangan bian bah."Zahra

"Aisyah Syakillah Az-Zahra, berapa kali Abah bilang itu hanya editan mana mungkin elbian melakukan itu Aisyah, Abah tau yang aman yang asli dan benar."Ahmad

"Abah, jangankan Gus Ustadz saja juga bisa melakukan ke gini?"Zahra

"Tapi Abah mempercayai perkataan elbian."bian

"Abah,"Zahra sambil menangis.

"Abah tau rasa sakit yang kamu rasain sayang, tapi kamu jangan seperti kekanakan juga aisy Abah pernah bilang kan sebelum kamu menikah?,di dalam rumah tangga pasti akan ada seperti ini tapi jika kamu selesaikan baik-baik insyaallah tidak akan seperti ini, kamu itu egois aisy kamu memilih diri kamu sendiri aja, tapi gimana dengan Razka? Razka butuh ayah kan?."Ahmad

"Iya bah, tapi Zahra bisa ko jaga sendri."Zahra

"Tidak segampamg itu Putri Abah, tidak menjaga seorang anak itu bukan apa yang kamu kira, ketikan kamu meolah dengan 2 orang maka menjaga anak pun harus 2 anak juga Aisyah, razka masih membutuhkan ayah di sisi nya, razka baru berumur 1 tahun gimana nanti kedepannya? Jika suatu saat nanti Abah dan bunda sudah tiada dengan siapa kamu menjaga razka sendri?, Emang putri Abah ini siap?."

"Ko Abah bilang gitu sih."Zahra

"Memang begitu kan, Abah dan bunda sudah tua umur Abah sama bunda tidak lama lagi mungkin bisa di hitung."Ahmad

"Abahhhh, Abah ga boleh ngomong seperti itu Abah ga boleh gitu ."Zahra sambil menggenggam tangan Ahmad.

"Umur kita tidak ada yang tau sayang, semua yang ada di dunia ini akan tiada kamu juga akan tiada razka juga tiada bian juga."Ahmad

"Abah,"Zahra

"Jadi Abah cuma ingin satu sayang, bicarakan baik-baik dengan bian , beri bian me jelaskan dulu kepada kamu baru kamu mau marah ke apa itu urusan kamu sayang, tapi pesan Abah cuma satu jangan bertindak kalo kepala masih panas."Ahmad

"Tapi beri Zahra tenangi diri dulu yah bah."Zahra

"Iya sayang Abah paham, sini pelukan smaa Abah Putri kecil Abah ."Zahra pun mendekat dan memeluk Ahmad sambil menangis Hanum yang melihat pun ikut bahagia.

"Putri kecil Abah jangan menangis nanti Abah juga ikutan nangis."Abah

"Is Abah jangan nangis."Zahra

"Yaudh deh, tapi Zahra ga boleh nangis yah?, Nanti kesian air mata nya banyak banget keluar heheheh."Ahmad pun mencoba untuk zahra tertawa dan benar saja Zahra pun tertawa.

***








malam pun sudah tiba , bian yang men chat Zahra tapi Zahra hanya membacanya, bian ingin sekali bertemu dengan Zahra tapi Zahra tidak ingin, banyak pesan dari bian tapi hanya di baca Zahra.

Jantung Zahra terasa cepet, dia sesak nafas dan ingin memberi tahu Hanum dan Ahmad tapi ia takut merepotkan kedua orangtuanya.

Zahra pun ingin ke dokter untuk mencek, kenapa ia bisa seperti ini semenjak hamil razka. Zahra pun sampai di rumah sakit ia menunggu panggilan nya , dan ia tak sengaja bertemu dengan Faiz dan Faiz pun menyapa.

"Assalamualaikum, Aisyah kan?."Zahra pun mendengar ada yang memanggil nya dari belakang

"Waalaikumsaalam, Faiz ya Allah kamu ngapain kesini."Zahra

"Saya lagi ngambil obat ibu saya , kalo kamu ?."Faiz

"beli obat buat..."tiba-tiba di panggil nama zahra dan Zahra pun bangun dan, "Faiz saya duluan yah assalamualaikum."Zahra

"Waalaikumsaalam, ko aneh yah? Kenapa ga sama El?."Faiz

Zahra pun di periksa, Zahra yang dari mata saja sudah lembab dan wajah yang pucat menahan sakit kepala ia.
Zahra pun sudahlah selesai dan zahra pun di suruh duduk di kursi .

"Gimana dok?, Saya baik-baik aja kan?."Zahra.

"ibu, memiliki penyakit anemia itu sudah 1 bulan ibu menjaga penyakit itu, jika ada orang yang mendorong kan darah kepada kamu insyaallah kamu sebuah, tapi jika tidak ada maka tiada dirimu."dokter

"Astaghfirullah, emang darah saya aapa?."Zahra

"Golongan darah kamu O , golongan itu jarang kami temua tapi siapa tau dari keluarga mu ada yang golongan darah O."dokter

"insyaallah nanti saya tanyakan."Zahra

"Baik, ini resep obat mu ambil di sana."dokter

"Iya, terimakasih banyak."Zahra.

"Sama-sama."dokter

Zahra pun keluar dan mengambil obat, yang di suruh dokter tadih, ia masih tak menyangka bahwa ia mendapatkan menyakitkan ini ,ia dari tadih hanya merunung dan terus mengingat perkataan dokter bahwa ia harus mencari 1 kantong darah.

"ya allah, Diman aku bisa mencari 1 kantong darah itu?, ingin sekali aku beratnya kepada mas bian apa golongan darah nya tapi mana mungkin aku sekarang bertanya kepadanya."batin Zahra dan menangis di halte bus.

"Aku percaya tentang kematian, tapi jangn
Ambil lah aku sekarang aku banyak yang harus
Aku bagaikan, aku takut suatu saat nanti tidak ada yang
Ingin mendonorkan darah nya kepada ku."

- Aisyah Syakillah Az-Zahra -

***

Assalamualaikum, selamat membaca semua, smeoga hari ini hari yang indah di kehidupan kalian

KAMU IMAM SAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang