Hai, giaman salting di eps 38? Saya yang nulis nya aja salting giamana kaliann yang baca ya Allah 🤭
***
Pagi sudah tiba Zahra yang menyiapkan makanan untuk bian di pagi hari karna bian harus ke pesantren ayah zayn meminta bian untuk mengurus pesantren selama 3 hari Karna ayah zayn ingin pergi ke Tarim menyusul Humaira."Mas nih makanan nya udah siap"zahra yang memanggil bian
"Iya zah sebentar"bian pun duduk dan melihat yang di masak Zahra begitu enak
"Di makan jangan bengong aja"Zahra pun memanggil piring dan memberikan lauk dan nasi untuk bian
"Makasih zah"bian pun mengambil piring tadih
"Iya, yaudah aku mau ke atas dulu mau, ganti baju"tangan Zahra di tahan oleh bian saat ingin naik ke atas
"Temenin saya makan bisa, atau kamu ikut makan"bian
"Hm yaudah aku duduk"Zahra pun duduk di sebelah bian
"Bagus "bian sambil mengusap kepala Zahra
"Em mas enak ga?" Bian hanya mengangguk sjaa dan Zahra pun tersenyum Karna makanan yang ia buat enak
Bian pun sudah selesai makan dan bian pun memberikan satu pesan untuk Zahra
"Mas bukannya nanti ada mentujuh bulanan di pesantren giaman dong ga jadi ?"tanya Zahra
"Pasti jadi, kata ayah kita akan melakukan nya dengan umi ,Abi aja Karna ayah smaam bunda 3 hari ga ada besok kita mentujuh bulanan"bian
"Tapi kan-"Zahra
"Udah gapap jangan risau itu perintah ayah dan satu lagi, kalo ada apa-apa telpon mas"potong bian
"Iya"Zahra
"Yaudah mas pergi dulu assalamualaikum"bian
"Waalaikumsaalam"Zahra pun menyalami tangan bian
***
Bian pun sudah pergi dan Zahra pun membersihkan meja makan ,zahra pun naik ke atas ia mandi dengan nyaman tanpa ada gangguan dari siapapun dan perut Zahra menendang dan zahra pun merada kesakitan namun ia hanya diam saja."ya allah sakit banget"batin Zahra di dalam kamar mandi
Mandi Zahra pun sudah selesai dan Zahra pun memakai pakaiannya yang tertutup dan memakai jilbab.
"Nonton TV Kenya seru deh"Zahra pun duduk di depan televisi sambil makan.
Tok..tok..!
Suara ketukan dan Zahra pun siap siaga membukanya dan tentu sjaa yang datang Nadira lagi zahra pun merasa ketakutan saat membuka pintu
"N-nadira b-buat apa kamu di sini?!"tanya zahra dengna gugup
"Buat nanyain kabar kamu, aisyah baik ga terus janinnya baik ga?"Nadira pun memegang perut Zahra
"Jangn sentuh perut saya, saya tidak Sudi di pegang sama orang yang paham agama tapi akhlak nya ke setan!"Zahra sambil mundur
"Apa tadih setan? Eee sekali lagi kamu bilang saya seperti setan saya ga segan-segan untuk bunuh kamu dan anak kamu ini!"Nadira
"Kamu boleh sakiti saya tapi jangan anak saya,jika anak kamu yang saya sakiti apa kamu akan marah Nadira?!!"Zahra
"Uuuu sabar Aisyah nya elbian sabar"Nadira
"astaghfirullah, sekarang saya ingin bertanya apa mau kamu kesini"Zahra
"Saya kesini ada dua permintaan kamu harus menerima nya"Nadira
"Apa permintaannya?"Zahra
"Yang pertama kamu harus menyerahkan El kepada saya yang kedua atau anak kamu nanti sudah besar saya ambil, bagai mana pilih lah.."nadira sambil tertawa
"MAKSUD KAMU APA NADIRA?! SAYA TIDAK AKAN MEMBERIKAN SUAMI SAYA ATAUPUN ANAK SAYA, KARNA ANAK SAYA ADALAH ANUGERAH DARI ALLAH UNTUK SAYA DAN SUAMI SAAYA!!"Zahra
"Uuu sabar dong, yaudah kalo ga mau keduanya saya bakalan teror kamu terus"Nadira
"Saya tidak takut Nadira saya hanya takut kepada Allah bukan kamu, kita hanya manusia bukan malaikat"Zahra
"Iya deh ustadzah Aisyah"Nadira pun pamit
"ya Allah tolong hamba ya allah hamba takut dengan suami dan aank hamba"Zahra pun menangis
Sekarang sudah siang Zahra pun melaksanakan shalat Zuhur sendiri ia merasa takut jika suami dan aank nya di ambil dengan Nadira
"Ya Allah hamba mohon jangan biarkan Nadira mengambil yang hamba cintai ya Allah"Zahra berdoa smabil menangis.
Zahra pun sudah selesai dan ia haus dan Zahra pun mengambil air putih.
"ya Allah ko kepala Zahra sakit..."Zahra merinta kesakitan
"ya Allah kepala zahra sakit banget..."Zahra pun tak bisa lagi menahan air mata nya dan zahra pun menangis
"Apa Zahra telpon mas bian aja, tapi jangan nanti mas bian terganggu"Zahra tak jadi menelepon bian
"Umiii kepala zahra sakit mii"Zahra pun naik keatas dengan hati-hati dan akhirnya Zahra pun sampai di ata ia tak bisa lagi menahan sakit dan Zahra pun pingsan di aatas kasur
****
Malam sudah tiba dan bian pun datang membawakan terang bulan kesukaan Zahra, bian pun memanggil Zahra namun tak ada sahutan dan tentu sjaa bian merasa cemas ,saat bian mencari di bagian kamar dan akhirnya nian menemukan Zahra sedang tertidur padahal Zahra tak sadarkan diri dari sore tadih .
"Ya Allah zah saya cariin ternya kamu di sini, bangun sayang mas dah bawain traanbulan"bian membangunkan Zahra dengan pelan
"Zahra bangun zah dan malam loh" bian
Zahra pun membuka bola matanya dan di depannya sudah ada. Bian " mas kapan pulang nya"saat Zahra bangun tiba-tiba saja kepalnya serasa sakit lagi
"Aw...aw.."Zahra merasa kesakitan
"Zah kamu gapap kan"bian
"ya Allah apa zahra bilang aja kalo Zahra sakit kepala begian belakang, tapi jangan Zahra takut mas bian kawatir"batin Zahra
"Zah kamu gapap kan?"bian
"Eh gapap ko mas bayinya nendang makanya sakit"zahra sambil tertawa
" Ya Allah sayang ,Dede bayii jangan nendaang perut umma yah kan kesiaan ummanya kesakitan nanti kalo kamu udah gede biar Abba aja yang di tendang"bian sambil mengusap perut Zahra
Zahra pun sambil tersenyum dan mengusap kepala bian "yaudah katanya tadih bawa terambulan mana terambulan nya?"Zahra
"Tuh di bawah yok makan sama-sama"bian
"Baik lah ayok kebawah tuan elbian" Zahra
"Iya deh Putri Zahra yang cantik"bian
Zahra pun tersenyum " ya allaah untuk saat ini Zahra ga bisa bilang bahwa Zahra sakit kepala kepada bian Karna zahra takut bian kawatir "batin Zahra.
***
Ayo ada yang bisa tebak Zahra sakit apa??
Nanti saya beritahu setelah anaknya lahir.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU IMAM SAYA
Teen FictionUmur 21 seharus tidak menikah bukan?,itu yang sedang gadis itu pikirkan,mengapa gadis itu bisa menikah di umur 21 Thun. Aisyah Syakillah az-zahra gadis yang masih berusia 21 tahun seorang mahasiswa universitas kedokteran, cita-cita Aisyah adalah seo...