TIGA ENAM

1.6K 96 3
                                    

Hai, maaf baru bisa apdet sekarang karna banyak masalah, banyak kerjaan juga maaf 🙏.

                                            ***
Bian masih saja menangis tanpa ia sangka air matanya titik di tangan Zahra dan membuat Zahra menggerakkan tangan nya dan bian pun langsung panik ia merasa Zahra ingin bangun.

"Z-zah....." Bian pun sambil berdiri

Zahra pun membuka matanya ia baru saja bangun karna ia habis tertidur pulas " m-mas ini b-benar kamu kan?"tanya Zahra dan Zahra pun langsung ber duduk

"Iya zah ini saya bian"Zahra pun tak menahan air mata lagi ia pun meneteskannya dan Zahra pun langsung memeluk tubuh bian dengan erat dan bian pun membalas pelukan Zahra

"Udah yah jangan nangis kalo kamu nangis tambah cantik "bian pun melepaskan pelukan itu dan ia pun duduk kembali.

"Iya aku nda nangis lagi, kamu juga nangis tuh "Zahra pun langsung mencubit pipi Bian , Bian yang menahan sakit tapi ia tidak ingin bilang bahwa ia kesakitan

"Enggak ko saya ga nangis kamu nya aja yang cengeng"Bian

"Ishhhh biannn!"Zahra pun melempar bantal ke tubuh bian namun meleset

"Iya-iya saya minta maaf, di maafin kan?"Bian

"Di maafin ga yah? Dedek bayi Abba di maafin ga yah?"tanya Zahra kepada perutnya sendiri

"Iiyya Abba di maafin" sahut Bian dan Zahra pun tertawa lepas mendangar Suara Bian menjadi bayi

"ya Allah mas , oky aku maafin tapi...." Zahra

"Tapi apa zah?"Bian

"Ciummmm duluu"Zahra

"Astaghfirullah zah ini rumah sakit zah" bian

"Ish yaudh ga aku maafin nanti klo kita di rumah kamu tidur di sofa " Zahra

"Astaghfirullah ya allaah.. yuadh iya"bian  , Zahra hanya membalikan badannya.

Cup! Cup!

Dua ciuman di pipi Zahra sedang Zahra hanya terdiam membeku saja.

"Sudah kan sayang?"bian yang berkata dengan suara lembut dan membuat Zahra hanya mengangguk saja

"M-mas..." Panggil Zahra

"Hm?"jawab bian.

"Maafin aku yah gara-gara aku kamu juga ikut celaka maafin aku yah mas"Zahra

"Zah.. ini buka salah kamu tapi ini semua kehendak Allah zah kamu ga bisa nyalahin kamu , aku atau pun Nadira kenzi , kamu ga bisa nyalahin orang lain zah. jika Allah sudah berkehendak maka kita sebagai umatnya tidak bisa berbuat apa-apa lagi zah karna kita hanya manusia yang menerima nya dari Allah." Bian

"Tapi kan ma-" Zahra

" Zah saya ga suka kamu bilang bahwa ini salah kamu , ini semua sudah kehendak yang maha kuasa zah mau gimana pun kita harus menerima nya yang telah Allah SWT. Kasih zah"potong bian

"Iya mas maaf" Zahra pun menundukan kepalanya

"Zah.. sudah jangn bilang maaf kepada saya zah , jika ia memang salah jangn pernah mengatakan maaf, karna saya sudah terlebih dahulu memaafkan kamu zah, sudah jangn merasa kamu yang salah disini kita hanya pokus kepada calon anak kita ini saja , tidak usah di pikirkan yang tadih" bian pun mengusap kepala Zahra

"Iya mass" Zahra pun memeluk tubuh bian dan tida-tida saja orang tuanya merka datang di waktu yang tidak tepat

"Astaghfirullah bian aisy "Hanum

"Allahuakbar "Maya

"U-mi b-bunda " Zahra pun langsung melempar tubuh bian dan bener sjaa

Buk! Buk!

Bian terjatuh dan Zahra pun mengintuh dari atas dan Maya Hanum pun langsung kaget dengn  terjatuhnya bian tadih

"Astaghfirullah mas. Maaf sini aku bantu" Zahra ia menahan tawanya ia pun menolong bian

"ya allaah sa di lempar suami kamu " Hanum

"Maaf mi ga sengaja " Zahra sambil tertawa.

" Aduh sakit banget" bian

"Yang mana yang sakit sini aku urutin" Zahra

"Gausah zah gapap" biaan

"Sudah Drakor nya umi mau bilang" Maya memang suka Drakor maknya ia bilan bahwa romantis seperti Drakor.

"Heheh, bilang apa mi?"tanya Zahra

"Nanti mentujuh bulanan kamu, kamu sama bian ke pondok untuk mentujuh bulaan "Maya

"Iya mi nanti bian ke sana sama Zahra" bian

"Yaudh umi pulang dulu yaudah num kita pulang ada yang mau romantis lagi" ledek Maya dan Zahra pun menahan malunya sedangkan Hanum ia tertawa.

"Iya assalamualaikum semua " jawab mereka

"Waalaikumsaalam " jawan bian dan Zahra.

"Kamu sih mas" Zahra..

"Ko saya sih zah kan kamu yang Deket aku terus" bian.

"Ish kamu yah sini kamu" Zahra pun menggelitik bian dan biak pun membalasnya Zahra terus tertawa sampai tak henti.
    
                    " Kebahagiaan ku ternyata ada
       Di kamu mas , aku selalu bahagia di dekat mu"
      
                      - Aisyah Syakillah Az-zahra -

                                          ***

Selamat pagi semua dan selamat membaca. Untuk yang ulangan semangat aku bantu do'a aja semangat yah . 👋👍

KAMU IMAM SAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang