Penjaga Kegelapan - 3

2.5K 474 31
                                    

"Kak Dokja! Itu kan—"

Begitu Lee Gilyoung berseru senang menemukan peti harta karunnya, [Y/n] pun segera menutup mulut kecilnya.

"Sutt, tunggu dulu."

Para konstelasi sangat menyukai keberagaman dari 'karakter' yang mereka tonton dan suka menambahkan halangan dan rintangan hanya untuk mempermainkan manusia.

Segala sesuatu yang tampak mudah dan mengundang biasanya malah penuh jebakan. Bahkan pesan dari sistem juga tidak bisa di percayai sepenuhnya.

"Di dalam ruang harta ini tidak hanya ada harta karun."

Grrrr…

Ternyata mereka adalah para tikus tanah. Mereka membawa sesuatu, melemparkannya, dan saling berkomunikasi.

Hwaruruk.

Begitu beberapa tikus tanah sudah berkumpul, jumlah sumber cahaya yang menyinari sekeliling ruangan itu pun bertambah. Sumber cahaya itu adalah api hitam, api yang terbuat dari elemen kegelapan. Menurut novel, tempat itu adalah inti Dark Root, dan dia mengandung banyak elemen kegelapan yang bisa dijadikan sebagai sumber api.

Saat itulah tiba-tiba suara seseorang terdengar.

"Ini semua gara-gara Yoo Sangah-ssi!"

'Si beban itu, masih saja menyalahkan orang lain.' batin [Y/n].

Tak perlu lagi bertanya suara siapa itu. [Y/n] bisa mengenalinya dengan seketika. Mencengkram erat pundak Lee Gilyoung yang tampak terkejut saat mendengarnya. Ini bukan waktu yang tepat.

"Gara-gara aku, apa maksudmu?"

Dalam penerangan cahaya yang redup, tampak ada dua orang yang menjadi tawanan para tikus tanah. Mereka terikat oleh lilitan dahan-dahan yang mencuat dari bawah tanah.

"C-Coba kalau Yoo Sangah-ssi tidak pilih naik subway, kita tidak akan terjebak di situasi seperti ini!"

"Kenapa sekarang kita membahas soal subway?"

'Kenapa dia masih juga menanggapi semua omong kosongnya?'

Mungkin Yoo Sangah memang tipe ibu peri. Atau mungkin sponsor Yoo Sangah memang orang suci.

"H-Habis… Habisnya Yoo Sangah-ssi selalu saja naik sepeda…"

Suara Han Myungoh kini terdengar bimbang, dan tangannya mulai mencoret-coret tanah.

Suara Yoo Sangah tiba-tiba berubah menjadi dingin, "Tunggu, apa kamu yang mencuri sepedaku?"

"A-Apa sih orang ini? Padahal sudah jelas-jelas aku bilang mau ngantar kamu naik mobilku, kan? Terima kebaikan dari orang apa susahnya, sih!?"

"Jawab pertanyaanku. Apa kamu yang mencuri sepedaku?!"

Seketika itu juga, semua jadi masuk akal.

[Konstelasi 'Demon-like Judge of Fire' membenci Inkarnasi Han Myungoh.]

[Konstelasi 'Witch of the Wood' mengingatmu agar kau tidak lupa memukul Inkarnasi Han Myungoh dengan payungmu.]

[Y/n] mengerutkan keningnya mendengar suara itu. "Aku tidak lupa kok. Hanya saja aku sudah tidak punya payung untuk memukulnya."

"[Y/n] kamu berbicara dengan siapa?" tanya Kim Dokja heran.

[Y/n] hanya menunjuk ke atas dan menjawab, "Tambang koinku."

Kim Dokja yang mengerti maksudnya hanya mengangguk.

"Sialan, iya deh aku ngaku! Emangnya kenapa, hah!?"

Time [ORV Fanfic X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang