Ikan Mola-Mola yang Serba Tau - 3

1.7K 352 27
                                    

[Konstelasi 'Secretive Plotter' penasaran dengan tipu dayamu.]

[Para konstelasi mensponsori 200 koin untukmu.]

Pemenang suitnya bisa ditentukan dalam waktu singkat. Wajah Lee Gilyoung yang agak memerah, ekspresi Jung Heewon yang tampak puas, [Y/n] yang menggeleng pelan sambil tersenyum kecil dan Lee Jihye yang terduduk di lantai dengan ekspresi muram dan lesu. "…Ini tidak masuk akal!"

Sayangnya Kim Dokja tidak bisa membaca pikiran Lee Gilyoung, jadi dia mendapatkan 2 ampul. "Kakak tidak perlu memberikannya untukku, kok…"

Dia imut sekali. Kim Dokja pun mengelus kepala Lee Gilyoung.

Jung Heewon juga memenangkan 2 ampul peningkat stamina. Jung Heewon-pun menerimanya dengan senyum cerah. "Makasih ya. Memang berat kalau staminaku kurang."

Kim Dokja berdiri di depan [Y/n] dan bertanya, "Kamu ingin berapa, [Y/n]?"

Belum sempat [Y/n] menjawab, suara protes Jung Heewon sudah terdengar. "Hei! Kenapa waktu giliran [Y/n], kamu menawarkan ingin berapa? Dasar pilih kasih."

[Y/n] tertawa saat Kim Dokja mengabaikan protesan Jung Heewon. Lalu menatap Kim Dokja dengan serius. "Kalau aku bilang semua, memang akan kamu berikan?"

Kim Dokja terdiam mendengarnya, menatap ampul di tangannya, merasa sedikit tidak rela. Melihat ekspresi wajah Kim Dokja, [Y/n] kembali tertawa. "Dasar pria pelit, lain kali jangan menawarkan jika tidak rela."

Kim Dokja mengusap tengkuknya, dia merasa sedikit canggung karena [Y/n] mengetahui itu. Dengan sedikit cemberut Kim Dokja berkata. "[Y/n], aku tidak pelit."

[Y/n] tersenyum. "Iya-iya kamu tidak pelit. Lidahku saja yang typo."

"[Y/n], jangan meledekku."

Senyum [Y/n] semakin mengembang saat melihat Kim Dokja. "Hei Dokja, kamu ngambek?"

"Tidak." jawab Kim Dokja ketus.

[Y/n] tersenyum manis dan menusuk-nusuk pipi Kim Dokja. "Kenapa kamu lucu sekali sih, aku kan jadi ingin menciummu."

"Hah?" Kim Dokja mematung mendengar kata terakhir [Y/n]. Jantungnya berdetak cepat.

Sedangkan Jung Heewon langsung mencubit pipi [Y/n] hingga wanita itu berteriak sakit. "Ahh, kak Heewon sakit!"

"Biarin! Ada anak kecil disini, jangan aneh-aneh."

[Y/n] langsung mengusap pipinya yang sakit setelah Jung Heewon melepaskan cubitannya. "Aku tidak aneh-aneh tuh."

"Lihat kamu membuat seseorang akan jantungan disana."

Mendengar itu Kim Dokja segera tersadar. Mengabaikan kedua wanita itu, Kim Dokja memalingkan wajahnya yang sedikit memanas.

Lalu menatap Lee Jihye yang masih syok tidak mendapatkan satu ampul sekalipun.

Lee Jihye menatap Kim Dokja. "Mana mungkin kamu bisa menang 18 kali dari 20 kali tanding? Apa kamu curang?"

"Aku memang jago suit kok."

"Apa kamu benar-benar tega? Apa aku tidak boleh dapat 1 saja…."

"Kamu kan sudah punya Yoo Jonghyuk."

Kim Dokja pun tidak menghiraukan tangisan Lee Jihye dan mulai mengepak ampul-ampulnya.

Jung Heewon pun menepuk-nepuk pundak Lee Jihye sambil menatap pedang Lee Jihye yang berkilauan. "Adikku, dunia memang harus adil."

...

Dudududu.

Suara baling-baling helikopter bergema. Lee Gilyoung memandang pulau dinausaurus yang kini semakin jauh dari pandangan dan bertanya, "Kak Dokja, apa aku tidak bisa membawanya ke lantai atas?”

Time [ORV Fanfic X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang