Sudut Pandang - 3

1.4K 290 0
                                    

[Konstelasi 'Lady of Cythera' bertepuk tangan melihat pertarunganmu!]

[Konstelasi 'Witch of The Wood' memuji keberanianmu!]

[Konstelasi 'Immortal Queen' senang kamu baik-baik saja.]

····

[Beberapa konstelasi sangat terkesiap dengan performamu.]

[20,000 koin telah disponsori.]

[Y/n] mengernyitkan dahi melihat semua pesan-pesan yang mengalir tanpa filter. Memang tidak ada orang yang membenci pujian, akan tetapi kalau pujiannya banyak dan datang sekaligus seperti ini rasanya tetap saja tidak menyenangkan.

Tidak ada kompensasi untuk skenario tersembunyinya, dan si dokkaebi kelas menengah itu menghilang tanpa mengatakan apa-apa.

Kim Dokja pun segera memeriksa mayat si naga dan mengambil intinya.

[Inti Naga Api level 5.]

Inti tubuhnya dikelilingi oleh sinar lembut berwarna merah. Kualitas dari inti tubuh Disaster memang beda dari monster yang biasa.

Meskipun sudah hancur sekalipun, tetap saja ini tubuh naga. Masih ada banyak sekali bagian yang bisa dimanfaatkan. Contohnya saja tulang dan kulitnya. Kalau diberikan ke pandai besi yang ahli bisa dijadikan item berkualitas, atau bisa juga sekedar di barter.

[Y/n] memandang ke bawah, ke arah tubuh naga api itu. Padahal dia sudah membantu mengalahkan Disaster, tapi keuntungan yang didapat hanya sedikit.

Tiba-tiba, Jung Heewon memukul punggung Kim Dokja.

"Dokja-ssi, kamu ini karakter dari game apa sih?"

Kim Dokja pun terbatuk. "..Kondisi badanku benar-benar lagi rapuh tau, satu pukulan dari kamu saja akan bikin aku mati."

"Biar dibunuh juga, kamu akan hidup lagi gitu."

"Tidak selalu begitu tau."

[Y/n] hanya menggeleng kecil melihat kedua orang itu. [Y/n] mengira Jung Heewon akan menanyakan, tapi hanya diam. Sepertinya dia sangat terkejut saat melihat Kim Dokja mati.

"…Apa kamu sudah tahu kalau akan begini dan akhirnya pura-pura begitu?"

"Sebagian sih, iya…"

"Aku bener-bener ngira kamu mati, tau!"

"Tapi aku kan masih hidup."

"Kamu dan [Y/n] itu selalu saja membuatku khawatir. Tidak heran kalian cocok sekali."

Sekali lagi, telapak tangan Jung Heewon menampar punggung Kim Dokja dengan keras. Lee Hyunsung pun kemudian datang berlari.

"Dokja-ssi! [Y/n]! Kalian baik-baik saja?"

[Y/n] mengangguk dan Kim Dokja menjawab, "Iya, baik-baik aja kok. Lagipula [Y/n] sudah menyembuhkanku juga."

Lee Sungkook dan Jung Minseob tampak di kejauhan, dan datang bersamaan. Sebenarnya, Kim Dokja ingin mereka juga ikut mati di sini, tapi sepertinya mereka benar-benar sangat beruntung.

Suasananya tiba-tiba menjadi hening, dan pandangan semua orang tertuju pada Kim Dokja. Pria itu pun menghela nafas panjang dan berkata, "….Silahkan tanya satu-satu ya. Siapa duluan?"

Dan akhirnya sebuah sidang praperadilan mendadak dibuka.

...

"Kebangkitan ini hak istimewa yang aku dapat sendiri. Bukan pemberian dari sponsorku."

Banyak informasi sulit yang dihindari dan Kim Dokja juga hanya memberitahukan apa yang menurutnya perlu mereka ketahui.

Jung Heewon pun bergumam dengan wajah tercengang. "Bisa bangkit dari mati setiap nyelamatin orang… bukannya itu curang banget?"

Time [ORV Fanfic X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang