Masa Penghakiman - 2

2.3K 481 9
                                    

"Oh, Dokja-ssi! Timing anda pas sekali."

Cheon Inho tersenyum saat melihat Kim Dokja. [Y/n] yakin Cheon Inho merencanakan sesuatu yang buruk karena berbicara dengan suara keras.

"Dokja-ssi punya banyak koin, kan? Berapa banyak koin anda? Pastinya anda yang paling kaya di antara semua orang di sini kan?"

[Karakter 'Cheon Inho' telah mengaktifkan skill 'Incite' Lv.2]

Semua orang kini melihat ke arah Kim Dokja.

"K-Koin?"

"Siapa yang punya banyak koin?"

Tak perlu waktu lama sampai mereka semua menatap tepat ke arah Kim Dokja. Cheon Inho memang benar-benar luar biasa.

"A-Anda Dokja-ssi?"

"Saya mohon, selamatkan saya!"

Semua orang tergesa-gesa mendekati Kim Dokja. Mungkin ada sekitar 20-an orang yang mengerumuni.

"Hahaha, Dokja-ssi. Kalau saya tidak sanggup memberikan koin untuk semua orang-orang yang malang ini…tapi, Dokja-ssi pasti sanggup kan? Apa anda hanya akan diam dan melihat saja?"

[Y/n] mengerutkan dahi tidak senang. Sudah pernah melihat trik ini satu-dua kali. [Y/n] juga sudah muak melihatnya.

[Para konstelasi dari sistem kebaikan absolut telah menilai Cheon Inho sebagai 'orang jahat'.]

"T-Tolong saya!"

"Tolong bantu saya!"

Orang-orang mulai memelas sambil berlinang air mata.

[Hahahaha! Bukankah kisah ini menjadi semakin seru? Sebagai pengingat, waktunya hanya tersisa 10 menit lagi loh!]

Suara Bihyung terdengar bahagia. Selain [Y/n] anggota party Kim Dokja kini menatap pria itu dengan raut wajah yang aneh. Kim Dokja menghembuskan nafas pendek dan perlahan menutup mata, sebelum menatap kerumunan orang di sekitar. "Oh, jadi kalian mau minta koin?"

Kim Dokja lantas tertawa keras. "Kenapa juga saya harus ngasih ke kalian?"

[Y/n] menatap orang-orang yang berkerumun. Skenario pertama adalah dosa asli tanggungan masing-masing dari mereka. Jadi, tidak ada satu orang pun yang masih bersih moralnya di sini.

Itu justru membuat [Y/n] merasa semakin jijik. Mereka yang sudah menginjak-nginjak nyawa orang lain demi bisa bertahan hidup, bahkan tidak bisa menanggung nyawa mereka sendiri.

"K-Kenapa?"

"Anda punya banyak koin kan?! Masa ngasih sedikit saja tidak mau?"

Di tengah kebingungan ini, Cheon Inho tertawa terbahak-bahak. "Sudah saya duga, Dokja-ssi."

"…"

"Sejak pertama Dokja-ssi tiba di sini, anda menjual makanan demi koin, kan? Kalau waktu itu anda tidak membuat mereka semua membeli makanannya, berapa banyak orang yang bisa hidup hari ini coba?"

"Betul itu!"

"Sialan! Kembalikan koinku!"

Dan kemarahan mereka tertuju pada Kim Dokja sekarang. Memang ini yang direncanakan si Cheon Inho sejak awal.

"Tunggu dulu semuanya! Apa yang kalian lakukan…!"

"Dokja-ssi bukan orang yang seperti itu!"

Yoo Sangah dan Lee Hyunsung berusaha menenangkan protes massal ini, tapi kebanyakan dari mereka sudah kehilangan akal sehatnya. Cheon Inho pun kembali menimpali.

"Dokja-ssi, akan kuberikan satu kesempatan terakhir. Berikan koin untuk orang-orang ini."

"Kamu pikir siapa dirimu? Sampai sok memberi Dokja kesempatan terakhir?" ucap [Y/n] sembari melangkah maju, namun dihentikan oleh Kim Dokja.

Time [ORV Fanfic X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang