Penjaga Kegelapan - 2

2.5K 473 32
                                    

Kim Dokja agak terkejut saat melihat anggota party-nya ternyata bisa bertarung dengan baik. Terutama Lee Hyunsung dan Jung Heewon yang melangkah bersama.

Komposisi barisan serangan mereka terdiri dari Kim Dokja, Lee Hyunsung dan Jung Heewon di baris depan. Lalu Yoo Sangah, Lee Gilyoung dan Han Myungoh di baris belakang. Sedangkan [Y/n] dia berada di posisi tengah, membantu bergantian di antara keduanya.

Kurang dari semenit pertarungan dimulai, beberapa tikus tanah sudah terbaring di tanah dengan luka tusuk di leher mereka.

Lee Hyunsung yang sudah jauh lebih kuat dari para tikus tanah itu kini mengelap keringat di dahinya dan berseru, "…Kurasa aku bisa hidup."

Manusia tidak begitu lemah lagi ketika sudah meningkatkan status keseluruhannya. Tapi ternyata masih ada lagi yang lebih hebat, Jung Heewon.

"Pola gerakan mereka ternyata lebih simpel dari yang ku kira?"

Mungkin karena skill Kendo yang dimilikinya, tapi setiap kali dia mengayunkan pedangnya, tikus tanah pun ikut terpotong di bagian kaki atau ekornya.

"Hahh!"

Masalah yang dimiliki Jung Heewon adalah dia terlalu banyak menginvestasikan koinnya pada status strength sehingga staminanya cepat terkuras. Tapi kekuatan satu kali serangannya yang ternyata lebih besar dari yang kira, menjadi keuntungannya.

Hwiik!

Ayunan pedangnya membentuk pola yang tampak mengerikan di udara.

"Sialan, kabur satu! Tolong dong!"

Suara Jung Heewon mulai bergetar. Staminanya yang sudah terkuras habis kini membuatnya lemah dan daya tahan tubuhnya juga jatuh.

Grrr!

Tikus tanah yang memasuki pertahanan cukup cerdik. Setelah membuat mereka terpisah, mereka segera mengincar lawan yang kelihatan paling lemah dengan insting berburu mereka.

"Serahkan padaku."

Tetapi sayangnya insting mereka memilih lawan yang salah.

Peeok!

Sebuah senjata tumpul yang dilemparkan dari tangan Lee Gilyoung mengenai tepat di kepala tikus tanah yang mengincarnya. Kekuatannya mungkin tidak begitu besar karena tubuhnya yang masih kecil, tetapi sudah cukup ampuh. Orang dewasa yang lain bisa membantu membereskannya.

Puok!

Tombak Yoo Sangah menembus tubuh tikus tanah itu. Tikus itu menggeliat-geliat, dan Yoo Sangah tampak kebingungan, tetapi dia tetap menahan tombak itu dengan tangannya. Tikus tanah yang sudah kehabisan kekuatan itu pun tumbang ke tanah.

Sejujurnya Kim Dokja sempat mengira Yoo Sangah akan kesulitan beradaptasi dengan dunia ini, tapi kenyataan kembali mengejutkannya. Biasanya reaksi normal yang seharusnya muncul adalah panik seperti si Han Myungoh yang hanya bisa berdiri saja di sini.

"U-Uhhhh…"

Di saat yang lain sibuk bertarung, orang yang satu ini sibuk bersembunyi di tepian. Tapi bahkan untuk bersembunyi pun dia tidak bisa melakukannya dengan baik sehingga kini kakinya pun terluka dan berdarah.

Dan [Y/n], Kim Dokja kini tahu mengkhawatirkan wanita itu hanya sia-sia. Karena dia terlihat bersemangat mengayunkan tombaknya dan menusuk leher setiap tikus tanah yang mendekatinya. Wanita itu sepertinya melupakan kupu-kupu disekitarnya.

Kim Dokja pun menusuk tikus tanah terakhir yang masih hidup, dan akhirnya suasana di terowongan pun menjadi hening.

[Y/n] memperhatikan semua orang. Mereka semua tergores dan lecet di sana-sini, kecuali Han Myungoh, tapi tidak ada yang terluka parah.

Time [ORV Fanfic X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang