Malam Para Utusan - 4

1.4K 293 3
                                    

Aura berwarna merah menyelimuti meteorit itu dan cahaya terang menyinari seluruh peron.

"Ohh! Akhirnya!"

Seorang Utusan berseru. Jung Heewon dan Lee Hyunsung segera mendekati Kim Dokja dan [Y/n].

"Lari? Apa yang–"

Sudah terlambat. Aura merah itu kini menyebar ke seluruh peron dan selaput tipis menutupi stasiun ini. Saat ini, tidak ada satu orangpun yang bisa meninggalkan Stasiun Anguk.

[Para Konstelasi memprotes sensor yang berlebihan.]

[Banyak konstelasi yang matanya berbinar menyaksikan 'pertanda buruk' ini.]

[Konstelasi 'Lady of Cythera' menyaksikan situasi dengan penuh rasa ingin tahu.]

[Konstelasi 'Immortal Queen' mengkhawatirkan dirimu.]

Para konstelasi jadi bersemangat dan mengirimkan pesan-pesan mereka kepada [Y/n].

Kim Dokja pun bertanya pada Jung Minseob yang tampak gugup. "Apa si 1124 itu juga yang mengajak kalian semua berkumpul hari ini?"

"Eh? Saya tidak tahu. Kami semua setuju…"

Kim Dokja merasa mual, rasanya seperti mulutnya dicekoki 10 potong ubi sekaligus. Dia tidak percaya situasinya akan berubah sekacau ini.

Kim Dokja : Semuanya, pindah ke belakangku.

[Y/n] memperhatikan meteorit itu sembari melangkah ke belakang Kim Dokja.

Jung Heewon : Kenapa kita tidak jadi kabur?

Kang [Y/n] : Tidak bisa. Kalau kakak lihat di belakang, ada penghalang di sana.

Jung Heewon : Hah? Penghalang apa?

[Y/n] tidak menjawabnya, matanya masih memperhatikan meteorit di tengah-tengah peron itu.

[Meteorit] sebenarnya adalah event di skenario ke-5. Marabahaya yang tertidur di dalam meteorit itu berbeda-beda tergantung warna, tingkat kecerahan, ukuran, dan tipenya. Akan tetapi, meteorit yang ada di hadapan mereka ini adalah salah satu yang seharusnya tidak boleh menetas.

Yang lain kini tampak kebingungan karena meteorit yang 'seharusnya' memberikan senjata Star Relic kini bersinar 'merah terang'…

"Relik apa yang akan muncul ya?"

"Itu…"

Beberapa Utusan yang belum menyadari situasinya mendekati meteorit itu dan menyentuhnya.

[Pertanda dari skenario utama ke-5 telah muncul!]

Dan sebuah pesan pun muncul di udara.

"Eh, apa maksudnya ini?"

"Kenapa tiba-tiba skenario utama…"

Permukaan meteorit itu pun retak, dan cahaya merah pun keluar dari antara retakan itu. Cahaya itu menyinari utusan yang sedang menatap meteorit itu dengan penuh kagum.

Sontak, tubuh si Utusan itu pun ambruk bagaikan boneka tangan yang putus talinya, kepala telah hilang.

"Apa yang terjadi?!"

Para Utusan pun berteriak ketakutan dan berlari menjauh, tapi sayang, mereka sudah tidak bisa lagi melarikan diri.

Kim Dokja menggiring party-nya mundur hingga ke ujung belakang untuk mengamati situasi di sekitar.

Lantai peron di sekitarnya pun meleleh terbakar dan aroma menyengat memenuhi tempat ini. Dalam sekejap suhu udara di sekeliling mereka pun meningkat drastis, dan bernafas pun kini terasa menyakitkan.

Time [ORV Fanfic X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang