Setelah beberapa saat, mereka pun tiba di depan gerbang dungeon tersembunyi yang terletak di lantai UG 1. [Y/n] berjalan di samping Lee Jihye, Lee Gilyoung, dan Jung Heewon. Sedangkan Kim Dokja dia berjalan di belakang sambil melihat ponsel-nya.
Kim Dokja mengangkat kepalanya dan menemukan Jung Heewon yang sedang menatapnya.
"Dokja-ssi, abis lihat apa?"
"...Ah, kalender... Gara-gara situasi kita kali ini aku jadi lupa hari."
Ada masa dimana [Y/n] benar-benar berpikir kalau memperhatikan kalender memang hal yang menarik.
Jung Heewon menatap Kim Dokja dengan curiga sebelum akhirnya menengok ke arah Lee Jihye. "Jadi... Namamu Jihye ya? Apa kamu juga memakai pedang?"
"Iya, aku suka memakai pedang."
"Iya kan? Pedang memang yang terbaik. Rasanya itu loh, lebih mantap."
"...Kakak juga merasa begitu?"
Jung Heewon pun tersenyum sambil melirik pedang Lee Jihye. Pedangnya tampak elegan dan pastinya bilahnya sangat mulus. Mungkin pedang itu pemberiannya si Yoo Jonghyuk.
"Pedangmu bagus ya."
"Ah, Master yang memberikannya untukku. Kalau kakak...?"
"Punyaku cuma.. A-aku juga suka pedangku kok."
Jung Heewon menatap ke bawah, ke arah pedang tanduk groll miliknya, lalu ia melirik kembali ke arah pedang yang tersampir di pinggang Lee Jihye.
[Y/n] ikut melirik ke arah pedang Jung Heewon, dan tiba-tiba jadi merasa kasian. Kemudian [Y/n] menatap Kim Dokja dengan mata menyalahkan.
Kim Dokja terdiam. 'Padahal aku tidak melakukan kesalahan apa-apa, tapi kenapa aku jadi ngerasa bersalah begini? Awas kamu ya Lee Jihye, kita lihat saja nanti.' batin Kim Dokja.
"Oi, asik banget kamu ngobrol dengan Heewon-ssi, sama aku malah banyak diamnya."
"Uh.. aku kan, agak lemah kalau sama kakak perempuan. Apalagi kalau dengan kak [Y/n]."
Jawab Lee Jihye dengan suara lirih yang membuat Jung Heewon menjepit leher Lee Jihye dengan sikunya. [Y/n] tersenyum tampaknya dia dan Jung Heewon sama-sama berpikir Lee Jihye itu imut.
Lee Jihye baru akan melepaskan diri dari headlock Jung Heewon dan bertanya, "Ngomong-ngomong, kenapa kamu mau menyelamatkan Master?"
"Karena kami partner."
"Jangan membual."
"Kenapa kamu hanya bertanya padaku?"
"Karena kalau kak [Y/n], jawabannya sudah jelas. Itu karena Master adalah kekasihnya."
"Dia bukan kekasih Mastermu."
"Tidak mungkin. Wajah paman kelihatan sekali suka menipu."
"Pfttt--" [Y/n] memalingkan wajahnya dan mencoba menahan tawanya. Karena apa yang dikatakan Lee Jihye itu tepat sekali. Entah sudah berapa orang yang tertipu olehnya.
Kim Dokja menatap Lee Jihye datar. "Karena dia pria yang berguna."
"...Ucapanmu seperti Master saja."
Kim Dokja ingin mencegahnya untuk mati dan beregresi.
Regresi setelah mati. Kedengarannya memang enak. Stigma untuk beregresi yang aktif setiap kali kau mati. Skill nge-cheat tingkat dewa ciri khas sang protagonis.
Tapi masalahnya, kemampuan ini pengaruhnya sangat rumit bagi karakter di sekitarnya.
Sering kali, saat Do Hyun membacakan novel itu padanya, [Y/n] berpikir. Apa yang akan terjadi pada dunia saat ini setelah ditinggalkan oleh si regressor?
KAMU SEDANG MEMBACA
Time [ORV Fanfic X Reader]
Fanfiction[Y/n] menghabiskan sisa waktunya dalam kebosanan. Suatu hari sahabat baiknya datang dan membacakan sebuah novel untuknya. Hingga dia mendengar nama yang entah kenapa membuatnya sangat tertarik jadi [Y/n] mendengarkan dengan tenang hingga tamat. "Aku...