Kim Dokja yang sudah tidur nyeyak pun membuka matanya, terkejut mendapati Jung Heewon sedang menatapnya. Menoleh kanan kiri untuk mencari sosok [Y/n] tapi tidak dapat menemukannya.
'Kenapa [Y/n] tidak ada? Apa tadi itu mimpi? Sepertinya tidak, rasanya sangat nyata.' batin Kim Dokja.
Jung Heewon tidak terlalu memikirkannya dan berkata, "Kamu ngigau lagi waktu tidur."
"Ngigau apa aku?"
"Kedengarannya sih kayak… Mama."
"…Mama?"
'Kenapa juga aku ngigau kayak gitu? Entah apa dia serius atau tidak, aku juga kesulitan menebaknya.'
"Dimana [Y/n]?" tanya Kim Dokja.
Jung Heewon pun hanya menatap Kim Dokja sambil tersenyum aneh. "Mana aku tahu."
Kim Dokja yang merasa mengetahui arti senyum Jung Heewon pun segera mengalihkan pembicaraan mereka.
"Daripada itu, Jung Heewon-ssi, aku ingin meminta tolong."
"Ok, mau apa?"
"Heewon-ssi, di pertarungan kali ini di Gwanghwamun, aku ingin kamu tidak ikutan."
"…Kenapa?"
"Ada hal lain yang perlu kamu lakukan. Dan cuma Heewon-ssi yang bisa ku percaya untuk melakukannya."
Jung Heewon membasahi bibirnya, tampaknya dia masih kesulitan mempercayai ucapan Kim Dokja.
"Oke, akan kucoba. Apa yang harus kulakukan?"
...
Hal pertama yang Kim Dokja lakukan setelah bicara dengan Jung Heewon adalah memutuskan siapa yang akan tinggal di Chungmuro, dan siapa yang akan ikut ke Gwanghwamun.
"Jung Heewon-ssi sudah punya misi sendiri, dan sekarang aku akan membagi siapa saja yang akan tinggal di Chungmuro."
Para anggota yang lain pun menelan ludah. Mereka tampak seperti para anak buah yang akan ditunjuk langsung oleh bosnya.
"Pertama, Gong Pildu dan Lee Hyunsung akan tinggal di sini."
"Ha! Aku mah cuma budak buat kamu."
Keluh Gong Pildu seakan-akan dia sudah menduganya. Masalahnya adalah si Lee Hyunsung. Wajahnya yang tampak agak pucat seakan sedang menahan sesuatu, seperti pegawai yang kecewa gara-gara tidak masuk daftar promosi jabatan.
"Hyunsung-ssi harus tetap ada di sini. Aku perlu seseorang yang bisa melindungi tempat ini bersama Gong Pildu-ssi. Lagipula, Hyunsung-ssi juga mampu melindungi Chungmuro dan bisa memimpin orang-orang di sini sebaik Yoo Sangah-ssi."
"….Baiklah, aku mengerti."
Wajahnya masih tampak bersedih, tapi mau bagaimana lagi. Kim Dokja memang sengaja ingin menugaskan si Pedang Baja di sini.
"Hyunsung-ssi sudah punya skill-skill yang bagus. Tapi masalahnya, level skill-mu masih terlalu rendah. Selama kami pergi nanti, aku ingin Hyunsung-ssi meningkatkan level Hantaman Penghancur Gunung-mu. Karena di akhir skenario ini nanti, kekuatan Hyunsung-ssi akan dibutuhkan."
Wajah Lee Hyunsung tampak cerah sedikit.
"Baik, serahkan saja padaku!"
Tentara memang paling efisien kalau sudah ada perintah yang harus diikuti dan saat mereka punya rutinitas.
Kim Dokja mengalihkan pandangannya pada yang lain dan lagi-lagi mendapati [Y/n] yang asyik ngobrol bersama Do Hyun.
Kim Dokja segera memanggil wanita itu, "[Y/n]."
KAMU SEDANG MEMBACA
Time [ORV Fanfic X Reader]
Fanfiction[Y/n] menghabiskan sisa waktunya dalam kebosanan. Suatu hari sahabat baiknya datang dan membacakan sebuah novel untuknya. Hingga dia mendengar nama yang entah kenapa membuatnya sangat tertarik jadi [Y/n] mendengarkan dengan tenang hingga tamat. "Aku...