Bulan 14 🌙 | ✨Novel Terkutuk✨

5.8K 760 48
                                        

☁ HAPPY READING ☁
✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨

🔹☁🔹

🔹☁🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹☁🔹






|Jennie merasakan kepalanya terasa berat. Saat membuka matanya dia baru sadar kalau dia masih berada dalam bathtup yang airnya sudah mendingin

Mungkin sudah satu atau dua jam lebih Jennie berendam karena ketiduran. Jennie keluar dari bathtup karena Dia sudah menggigil kedinginan. tenggorokannya terasa sakit. Mungkin dia akan terserang flu atau malah demam besok

Jennie segera bergegas mengenakan piyama bergambar beruang madu kesayangannya. dan dengan cepat mengubur dirinya di dalam selimut tebal dan hangat itu

Jennie tidak perduli jika melewatkan makan malam bersama keluarganya. hah~ apa mereka menganggapnya sebagai keluarga. entahlah, setelah kejadian tadi siang. dia menjadi ragu terhadap mereka

dengan kehangatan dari selimutnya membuat Jennie terlelap dengan cepat, bersamaan dengan buku Novel itu bersinar terang

tak ada tulisan yang muncul, hanya bersinar terang lalu tertutup kembali

Di ruang makan keluarga Pradipta sendiri semua orang tengah menunggu satu-satunya anak gadis dalam keluarga itu. Namun yang di tunggu tidak juga memunculkan batang hidungnya. karena merasa cukup lama akhirnya diksa angkat bicara

" Biar Diksa panggil Jennie aja yah " ucap Diksa

Lagipula Diksa juga ingin meminta maaf atas kejadian siang tadi. ia merasa tak tenang jika belum meminta maaf

" Nggak perlu, Biar Jay aja yang panggil " Ucap Jay datar dan tegas

Dia tak tahu apa yang terjadi dengan Diksa dan kakak perempuannya. Tapi dia tahu kalau itu bukan hal yang baik

Jay berjalan menuju kamar kakaknya perempuannya. ada perasaan tak nyaman saat Jennie menghindarinya tadi

Semoga memang benar kalau kakaknya hanya lelah. Jay tidak bisa membayangkan kalau hubungannya dengan kakaknya kembali buruk seperti dulu

Tok

Tok

Jay mengetuk pintu kamar Jennie, Dia tersenyum saat melihat gantungan nama yang di tempel di pintu kamar Jennie

Aluna's rooms

dulu dia yang memberikan itu saat hari kelulusannya saat SD. dan tak menyangka bahwa kakaknya masih memajangnya hingga sekarang

karena tak mendapat sahutan dari dalam, Jay memberanikan diri masuk ke dalam. dia melihat gundukan selimut yang meninggi

Jay menahan gemas saat melihat tubuh kakaknya yang mungil tertutup selimut hingga tak terlihat. kakak perempuannya itu terlihat seperti ulat bulu yang akan jadi kepompong

SANG BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang