Bulan 35 🌙 | ✨Dialah Sang Antagonis✨

2.2K 328 21
                                    

☁ HAPPY READING ☁
✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨

🔹☁🔹

🔹☁🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹☁🔹



"Lo Gila?!" ucapan lantang itu menggema dalam ruangan besar dan mewah itu

"Lo jangan macem-macem deh Li, lo tau sendiri Angkara nggak semudah itu lo singkirin. Dia itu sama gilanya kayak lo" tegur pemuda dengan pakaian putih khas lab

Yang di tegur hanya merotasikan bola matanya, jika memang semudah itu Angkara di singkirkan sudah dari dulu ia lakukan

"Gue udah muak sama dia yang berani ngeklaim cewek gue seenaknya aja, gue udah sabar selama ini, tapi itu anak kayaknya nggak bisa di sabari" geramnya sembari meminum cairan pekat berwarna merah itu

"Liam Liam, gue nggak nyangka cuma karena cewek lo bisa segila ini" pemuda itu menggelengkan kepala tak habis pikir

Tak

Gelas kaca yang sudah kosong itu di letakkan dengan keras, mata pemuda itu sudah memerah karena terlalu banyak meminum cairan beralkohol itu

"Gue sendiri juga nggak tahu apa yang spesial dari gadis itu di banding cewek-cewek yang lain, lo tau sendiri gue nggak pernah segila ini cuma karena cewek. Biasanya malah gue risih kalau deket-deket sama mereka" ucapnya dengan nada serak

Pemuda yang di ajak curhat hanya menghela nafas panjang. Memang semenjak mengenal Liam, dia baru kali ini melihat Liam begitu menggilai perempuan

"Terus sekarang rencana lo apa? Kalau rencana lo yang tadi, buang jauh-jauh aja! karena gue yakin itu sangat amat tidak berguna, justru bisa jadi Boomerang buat lo sendiri" ucap Pemuda itu jengah

"Gue nggak tahu" ucap Liam yang setengah mabuk "Yang pasti gue harus bisa singkirin Angkara, karena Jennifer Aluna Pradipta itu cuma milik William alland Zerros" lanjutnya penuh obsesi

Pemuda itu menggelengkan kepalanya melihat teman sekaligus atasannya menjadi setengah gila hanya karena cinta monyet. Dia tak menyalahkan Liam, karena memang seumuran Liam sedang masa-masa mencari jati diri dan tentunya pengenalan tentang cinta

Hanya saja pemuda itu sedikit kesal karena Liam begitu obsesi pada gadis itu, malang sekali nasib gadis itu harus berurusan dengan Liam yang agak sedikit 'Gila'

"Lalu gimana dengan penelitiannya? Udah ada perkembangan?" tanya Liam menuangkan kembali Wine kedalam gelasnya

Liam adalah peminum handal dia tak akan mabuk hanya dengan beberapa gelas Alkohol, terlebih yang dia minum kini hanya Wine yang tingkat Alkoholnya rendah

SANG BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang