[ O N G O I N G ]
(Book ke-empat)
Jennie elleora, tak menyangka, bahwa kehidupannya akan berubah drastis setelah menerima novel pemberian nenek tua yang sempat ia tolong di cafe tempatnya bekerja
Kehidupannya yang sederhana, berubah dalam satu mal...
☁ HAPPY READING ☁ ✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨
🔹☁🔹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🔹☁🔹
|Liam mendudukkan Jennie di bangku kosong yang ada di taman belakang sekolah, wajah pemuda itu masih tegang, otot rahangnya masih mengeras pertanda amarah masih menguasainya dan tentu saja membuat Jennie cukup takut
Sebenarnya Dia ingin membawa Jennie ke UKS tapi gadis itu menolak, karena merasa baik-baik saja. Karena ingin menjadi pacar yang baik Liam hanya bisa menurutinya
"Tuh muka bisa biasa aja nggak sih, serem banget liatnya" cicit Jennie kecil dengan bibir mengerucut
Liam langsung tersadar mendengar ucapan Jennie, dia menghembuskan nafas panjang. Wajahnya kembali melembut tapi dia tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran
"Sakit?" tanya Liam sambil mengusap lembut siku Jennie
Jennie menggeleng, luka lebam ini tidaklah sesakit itu. Dan lagi di kehidupannya di dunia dulu dia terbiasa mendapat luka-luka kecil seperti ini saat bekerja
Rasanya aneh, jika dikhawatirkan hanya karena luka kecil seperti ini
"Sampah itu berani sekali!" desis Liam
Meski Jennie mengatakan bahwa luka itu tidak sakit. tapi bagi Liam, siapapun yang menyakiti orang tersayangnya maka mereka harus mendapat balasan atas perbuatan mereka
Bahkan mereka harus mendapatkan yang jauh lebih parah
Tangan Liam menangkup kedua tangan Jennie, dia berjongkok di depan gadis itu lalu menggenggam tangan mungil itu dengan hangat. Netranya menatap lembut dan dalam netra bening milik Jennie
"Mungkin perkataan aku terdengar lebay dan terlalu puitis. tapi kamu harus tahu bahwa kamu itu berarti banget bagi aku Jen, orang yang ada dihadapan kamu saat ini benar-benar mengkhawatirkanmu" Seolah sedang terhipnotis, Jennie menatap pemuda dihadapannya ini tanpa berkedip. Dia menunggu pemuda itu melanjutkan ucapannya
"Kalau suatu saat nanti aku dihadapkan pilihan sulit dan berat banget dan satu-satunya jalan terbaik adalah tinnggalin kamu, aku lebih milih buat putar balik dan lewat jalan yang rusak parah jika itu bisa buat kamu tetap di samping aku" Ujarnya lagi
"Kamu seberarti itu Jen buat aku jen, jadi apapun yang menyangkut kamu itu penting buat aku. Jadi jangan terluka lagi, aku mohon"
Mata Jennie berkedip-kedip lucu saat mendengar kata-kata puitis dari Liam. Apalagi panggilan 'Aku-Kamu' yang terdengar aneh. Dia masih belum terbiasa dengan panggilan 'Aku-Kamu' dari Angkara tapi kini tambah satu lagi