Bulan 43 🌙 | ✨ Pertarungan✨

1.6K 213 61
                                    

☁ HAPPY READING ☁
✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨

🔹☁🔹

🔹☁🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹☁🔹








|Mobil Porsche 918 spyder itu membelah jalanan pagi yang terasa lebih dingin karena langit tiba-tiba saja tak bersahabat, sepertinya hujan akan segera datang menghampiri bumi

meski suasana terasa dingin di luar, tapi di dalam mobil mewah ini suasana terasa begitu hangat, Bahkan cukup panas bagi Gema. jantungnya terus bertalu-talu seperti mau meledak saja rasanya

Kedua Tangannya punya fungsi penting masing, tangan kanannya ia gunakan untuk menyetir dan tangan kirinya terus mengusap punggung tangan kekasihnya yang tengah duduk di sampingnya

Beberapa kali Gema mengecupi punggung tangan kecil gadis itu, seolah menyalurkan seberapa dalam perasaannya pada gadis itu

Sementara gadis yang tangannya menjadi objek tidak menunjukkan raut keberatan. Jennie menatap Gema yang sedang menyetir dengan satu tangannya begitu dalam

Pria ini terlihat begitu tulus, Jennie bahkan bisa merasakannya hanya dengan melalui tatapan matanya. Berada di dekat pria itu dia tidak merasa ada ketakutan seperti saat bersama Angkara atau Liam

Mungkin karena Gema tidak pernah di sebutkan di novel, dan juga tidak pernah punya rekor buruk di mata Jennie, Sehingga membuat Jennie merasa aman bersama pria itu

Pria dewasa ini selalu bisa membuat Jennie merasa nyaman saat bersamanya, meski awalnya selalu terdapat paksaan. Gema adalah tipikal pria sempurna bagi Jennie. Meski cukup kaku tapi Jennie akui pria itu memiliki pesona yang tak bisa ditolak

Hanya saja apa yang membuat pria se sempurna Gema mau menjadi kekasihnya. Bahkan harus menjadi kekasih ketiganya

Bukankah dengan semua yang ada dalam pria itu dia bisa mendapatkan wanita manapun. Jennie merasa tidak pantas di cintai sebegitu dalamnya

Sebenarnya perasaan ini juga hadir saat bersama Angkara maupun Liam. Jennie selalu merasa tak pantas bagi mereka

Meski dalam novel ini Jennie putri dari seorang pengusaha terkenal, hidup berkecukupan. Tapi di dunia aslinya dia hanyalah gadis biasa yang sangat jauh dari kemewahan

"Kenapa menatap saya sebegitunya, apa kamu baru menyadari kalau pacarmu ini tampan hm?" ujar Gema dengan senyum manis yang memperlihatkan dimplesnya

Jennie terkekeh kecil, dia menopang kan dagunya dengan satu tangan yang terbebas. Matanya tak lepas dari pria di depannya

"Iya, pacarku ini ternyata sangat tampan. Kenapa aku baru menyadarinya" ujarnya tanpa beban dan itu sukses membuat Gema blushing

SANG BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang