Bulan 24 🌙 | ✨ Langit Sakit ✨

4K 522 56
                                        

☁ HAPPY READING ☁
✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨

🔹☁🔹

🔹☁🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹☁🔹






|Jennie memegang tali ranselnya dengan erat. Berjalan di koridor sekolah yang mulai ramai karena banyak murid yang juga baru sampai

Jennie menghela nafas, sudah sampai mana alur ceritanya? Apakah semua masih akan sama?

Banyak hal berubah, seperti Angkara yang mendekatinya dan bukannya pada Senja. Langit yang juga justru menyatakan cinta padanya bukan ke senja

Semuanya berubah tak sama lagi seperti alur seharusnya

Tapi melihat Angkara menggendong Senja kemarin, membuat Jennie berpikir semua masih alur berjalan sesuai plot

Jennie sendiri masih skeptis dengan semua ini. apa tujuannya berada di novel ini, mencari kebahagian? apakah di dunianya dulu dia kurang bahagia

Jennie rasa tidak, meski semuanya serba kekurangan tentang materi. tapi dia bahagia hidup berdua bersama ibunya

tak memungkiri, bahwa Jennie juga merasa kesepian karena tak memiliki kerabat dekat. siapa kakek neneknya, dan siapa ayahnya, Jennie tak pernah mengenal mereka

Jennie dan ibunya hanya hidup berdua selama ini. Terlebih sejak ibunya menderita alzhemeir Jennie kehilangan sosok yang bisa diajak berbicara Seperti dulu

Tapi, Jika ditanya apakah dia bahagia? Jawabannya adalah iya. Hanya karena hidup susah bukan berarti tak bahagia bukan. Kriteria bahagia setiap orang itu berbeda

karena asik melamun, Jennie tak tahu seseorang tengah berlarian di koridor menuju kearahnya

brug

Jennie terjatuh ke depan saat seseorang menubruknya dari belakang. meringis memegangi lututnya yang perih karena terhantuk lantai cukup keras

Jennie berdiri dan memandangi gadis yang juga masih di lantai. kemudian mendengus kesal saat tahu siapa yang menabraknya

"Bisa nggak, nggak usah lari-larian di koridor, lo bisa buat orang lain terluka karena ulah lo" ucap Jennie yang tidak bisa menyembunyikan kekesalannya

Senja gadis itu juga bangkit perlahan, wajahnya menunduk takut-takut "Aku minta maaf, tapi kamu juga salah karena menghalangi jalanku"

alis Jennie terangkat satu dengan tangan bersedekap di dada "menghalangi jalan? oh aku baru tahu kalau ini jalan punya lo, apa gue bakalan kena denda kalau lewat jalan ini"

para murid yang melihat itu juga memandang Senja aneh, dia yang salah karena berlarian tapi malah menyalahkan orang lain

tangan Senja terkepal erat, raut wajahnya berubah sinis namun seperkian detik langsung berubah polos lagi. dan itu tertangkap mata Jennie, kening Jennie mengeryit

SANG BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang