[ O N G O I N G ]
(Book ke-empat)
Jennie elleora, tak menyangka, bahwa kehidupannya akan berubah drastis setelah menerima novel pemberian nenek tua yang sempat ia tolong di cafe tempatnya bekerja
Kehidupannya yang sederhana, berubah dalam satu mal...
☁ HAPPY READING ☁ ✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨
🔹☁🔹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🔹☁🔹
|Langit tak bisa menahan senyumnya lagi Mengingat apa yang dilakukannya dengan Jennie tadi. dan lagi, sekarang gadis itu tengah tertidur di ranjang yang sama dengannya
Setelah makan bubur lembek dan tiada rasa itu, Jennie memaksanya minum obat dan tentu saja Langit tidak menuruti permintaan gadis itu begitu saja. dia mau minum obat asal gadis mau menemaninya hingga tertidur
Bahkan Langit langsung membawa Jennie kedalam pelukannya dan berbaring bersama di ranjang sama. Jennie baru boleh pulang saat Langit sudah tertidur. Jennie menolak tentu saja tapi dia tak punya tenaga sekuat itu untuk memberontak kekuatan Langit yang bahkan saat ini sedang sakit
Namun, bukannya Langit yang tertidur justru gadis itu malah terlelap terlebih dahulu karena usapan Langit pada puncak kepalanya. Dan justru Langit malah tak ingin memejamkan matanya, karena tak ingin menyia-nyiakan momen langka ini
Cup
Cup
Cup
Langit mencium kedua pipi Jennie dan bibir Jennie. Langit tersenyum senang dan menyerukan wajahnya di ceruk leher Jennie, menghirup rakus aroma harum dari leher Jennie
Bagaimana sabun yang biasa ia gunakan bisa seenak ini jika Jennie yang gunakan. Jennie memang sempat mandi di kamar Langit karena katanya badannya terlalu lengket dan gerah
Untuk Baju, Embun meminjamkan bajunya, meski sudah berumur tapi style wanita itu masih mengikuti style jaman sekarang
Jennie mengenakan t-shirt putih croptop dan celana panjang motif milik Embun
Merasa nyaman dengan situasinya, Langit tak bisa menahan kantuknya dan akhinya ikut tertidur. Kedua remaja itu tertidur sambil berpelukan, ralat Langit yang memeluk Jennie bak Guling
Lima belas menit berlalu, ponsel Jennie bergetar membuat tidur gadis itu terusik
Drrt
Drrt
Dengan mata setengah terpejam dia meraba sampingnya, dia mengernyit saat menyentuh benda seperti manusia
Dia langsung terbangun dengan mata membelalak, hampir saja dia menendang orang itu jika dia tidak ingat orang itu adalah Langit