[ O N G O I N G ]
(Book ke-empat)
Jennie elleora, tak menyangka, bahwa kehidupannya akan berubah drastis setelah menerima novel pemberian nenek tua yang sempat ia tolong di cafe tempatnya bekerja
Kehidupannya yang sederhana, berubah dalam satu mal...
☁ HAPPY READING ☁ ✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨
🔹☁🔹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🔹☁🔹
|Sepasang mata tua yang sudah renta itu menatap sendu pada sosok gadis yang tengah memandangi gundukan tanah yang masih basah itu
Kedua matanya memanas ingin menumpahkan air matanya namun ia harus menahannya sekuat mungkin. ada seseorang yang jauh lebih butuh dukungannya, ada seseorang yang lebih butuh pelukannya
Dan ada seseorang yang butuh di kuatkan
Di hari yang cerah cenderung menyengat hingga beberapa orang menggunakan payung dan kacamata hitam untuk melindungi kulit mereka
Berbanding terbalik dengan apa yang di rasakan gadis bermata kucing itu, hatinya muram, telah terjadi badai hebat dalam hidup gadis itu
Surganya
Dunianya
telah hilang meninggalkan dirinya sendiri
Diana elleora Brawijaya
Menghembuskan nafas terakhirnya pagi ini di rumah sakit yang sama tempat Jennie di rawat, ternyata selama Jennie tidak sadarkan diri di rumah sakit, Diana pun mengalami hal yang sama
Berbeda dengan Jennie yang mengalami insiden tenggelam, Diana dirawat karena mengalami beberapa komplikasi yang mengharuskan perawatan lebih
Namun sayang, saat sang putri bisa bangun dari tidur panjangnya, sang ibu justru memilih untuk tidur selamanya
Meninggalkan Jennie dalam keterpurukan yang panjang
Semua mata menatap iba pada Jennie yang menangis tersedu-sedu Hingga dadanya terasa sesak
Tak perduli dengan tetesan darah yang berasal dari jarum infus yang ia lepas paksa, dan tak perduli dengan kondisi tubuhnya yang belum sepenuhnya pulih ia terus berlutut memeluk nisan sang ibu
Mulutnya terus menggumam banyak hal dan berharap ini semua hanya mimpi buruk yang dimana esok ia akan terbangun dengan sang ibu disisinya
Namun nyatanya dia tak bermimpi, rasa sakitnya teramat nyata
"Padahal aku udah janji untuk jadi pribadi yang kuat, untuk nggak menyesali nasib lagi, janji nggak akan sakit hati dan nyalahin orang lain, nggak nyalahin Tuhan atas semua hal yang terjadi..aku nggak nyalahin tuhan kenapa aku tak punya keluarga besar seperti orang lain..nggak punya laki-laki yang kusebut ayah, aku tidak mengeluh...tapi kenapa rasanya hidupku nggak pernah adil tuhan...."