☁ HAPPY READING ☁
✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨🔹☁🔹
🔹☁🔹
|Bell istirahat telah berbunyi. Seperti biasa para murid akan berbondong-bondong keluar dari kelas, entah mencari makan atau sekedar mencari udara karena sumpek di kelas, sama hal nya Joy dan Leana yang langsung dengan cepat menyeret Jennie keluar dari kelas karena tak ingin keduluan Angkara
Tentu saja mereka akan meminta penjelasan tentang hubungan Jennie dan pemuda itu. Tadi belum sempat karena guru lebih dulu tiba
Mereka menuju kantin seperti biasa. Karena mereka juga butuh tenaga saat berghibah. Karena terlalu fokus dengan kedua temannya Jennie tak tahu Seseorang berlari kearahnya dan tiba-tiba menabrak Jennie hingga Jennie hampir saja terjungkal kebelakang, jika tidak ada tangan Joy yang menahan punggung Jennie
Sementara pelaku yang menabrak kini jatuh terduduk dan tak lama isakan kecil gadis itu mulai terdengar
"Awssh, sakit....hiks" isak Gadis itu membuat semua orang yang ada di lorong itu memusatkan perhatian padanya
"Lo punya mata nggak sih! Emang lo pikir ini sekolah punya nenek moyang lo apa main lari-larian aja! Liat noh Jennie hampir aja jatoh tadi!" Bentak Joy yang makin membuat Seluruh atensi berpusat pada mereka
"Ma..maaf" cicit gadis itu masih menunduk
"Mata sama otaknya pindah ke dengkul kali! Makanya orang segede gaban gini nggak kelihatan"timpal Leana yang juga ikut kesal
Jennie memutar bola matanya malas, saat melihat gadis itu tak kunjung berdiri. mau sampai kapan gadis itu terus mengesot di bawah sana
Ini dia yang ditabrak loh, kenapa jadi dia yang nangis-nangis
Jennie maju dan mengulurkan tangannya hendak menolong, tapi tiba-tiba gadis itu mundur dengan raut wajah ketakutan
"A..aku udah minta maaf kak" cicit gadis itu dengan wajah ketakutan
"YA! JENNIE CUMA MAU BANTUIN LO BERDIRI!" Geram Joy sudah sangat ingin menjambak rambut gadis itu
Masih ingatkan kalau Joy dan Leana itu sangat tak menyukai gadis itu, tingkah gadis itu membuat mereka muak begitupun Jennie
tapi Jennie tahu dia harus bersabar. Kalau di lawan dengan kekerasan maka Jennie akan terlihat sebagai pihak yang bersalah di sini. Ya ini memang klise seperti isi novel pada umumnya
Dimana Saat pemeran utama wanita jatuh dan pemeran utama laki-laki akan menolongnya dan menyalahkan sang Antagonis
Jennie tak menyebut mereka Protagonis karena mereka tak terlihat seperti itu, mereka hanya tokoh utama tapi bukan berarti sikap mereka baik. Contohnya ratu drama kita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG BULAN
Fantasy[ O N G O I N G ] (Book ke-empat) Jennie elleora, tak menyangka, bahwa kehidupannya akan berubah drastis setelah menerima novel pemberian nenek tua yang sempat ia tolong di cafe tempatnya bekerja Kehidupannya yang sederhana, berubah dalam satu mal...