[ O N G O I N G ]
(Book ke-empat)
Jennie elleora, tak menyangka, bahwa kehidupannya akan berubah drastis setelah menerima novel pemberian nenek tua yang sempat ia tolong di cafe tempatnya bekerja
Kehidupannya yang sederhana, berubah dalam satu mal...
☁ HAPPY READING ☁ ✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨
🔹☁🔹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🔹☁🔹
|Jennie tengah mematut dirinya di depan cermin, malam ini Jennie tengah mengenakan dress broken white yang bisa dipastikan harganya sangat mahal terlihat dari mewahnya dress yang ia kenakan kini
Malam ini Jennie diharuskan datang ke pesta yang dibuat ayahnya sendiri. Jennie ingin sekali menolak datang tapi ayah dan kedua saudaranya memintanya hadir Karena dialah bintang utama dalam pesta ini
Masih ingatkah kalian saat Anggara meminta Leo untuk menyiapkan pesta khusus untuk memperkenalkan putrinya dihadapan publik agar tidak ada yang berani menghina putrinya, dan ya pesta itu adalah malam ini
Sejujurnya Jennie masih agak kesal dengan Anggara, karena ternyata pria itulah yang menjadi dalang pemecatannya di cafe yang bahkan belum sempat ia bekerja di sana. Padahal Jennie sudah sangat bersemangat menjadi seorang pattisier
Tapi ayahnya itu mengatakan tak mau Jennie kelelahan dan sekolahnya terganggu akibat bekerja
Huh~ andai saja ayahnya itu tau kehidupannya di dunianya, Jennie sudah mulai bekerja saat mulai masuk SMP karena tak ingin terus merepotkan ibumya
Tapi tak apalah, mari kita nikmati hidup kaya raya tanpa bekerja di dunia ini. Karena dia tak tahu sampai kapan dia bisa menikmati semua ini
Merasa perfect Jennie menaruh liptintnya di atas meja dan mengambil tas kecil hitam sebagai pelengkapnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie keluar dari kamarnya, dia tersenyum tipis saat bertemu dengan para pelayan yang tengah mencuri pandang kearahnya, terlihat dari mereka banyak yang mengaguminya tapi tak ada yang berani menatapnya terus terang
Aturan Anggara tentang pelayan memang sangat ketat di rumah ini. Entah aturan apa yang Ayahnya itu berikan tapi yang pasti mereka sangat amat menghormati nya dan malah terlihat takut olehnya