☁ HAPPY READING ☁
✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨
🔹☁🔹
🔹☁🔹
|motor sport itu melaju dengan kecepatan sedang. Jennie yang awalnya kesal itupun perlahan kekesalannya memudar. menikmati hembusan angin pagi yang masih terasa sejuk
Jennie tak tahu dia dibawa kemana, sudah berulang kali dia bertanya. namun Angkara masih enggan memberitahu kemana mereka akan pergi
Motor sport itu berhenti di sebuah pinggir bukit dengan pepohonan yang lebat. Angkara lebih dulu turun dan mengangkat tubuh Jennie membantunya turun. bahkan pemuda itu membantu melepaskan Helm Jennie, padahal itu tidak perlu. Jennie masih sanggup melakukan sendiri
" Kara, lo ngapain sih bawa gue ketempat kayak gini ? lo nggak berniat bunuh gue terus mayat gue di buang di sini kan ? " cerca Jennie
bagaimana tidak takut. saat ini dia bersama tokoh Antagonis yang terkenal Kejam walau tampan
meski banyak alur berubah, tapi itu tak menutup kemungkinan kan
" Tunggu lo panggil gue apa ? " Tanya Angkara memastikan
Jennie mengerjapkan matanya berkali-kali sambil memiringkan kepalanya
" Kara ? "
Damn it
Angkara mengigit bibir dalamnya. Agar tidak kelepasan mengigit gadis yang ada di depannya ini
"Kara, jawab sih, ngapain lo bawa gue ke sini. Gue masih mau hidup" rengek Jennie mengguncang tubuh Angkara
Tak
Angkara menyentil pelan kepala Jennie "Singkirkan pemikiran gila Lo itu. gue bakal milih bunuh diri gue sendiri daripada bunuh lo" dengan gemas Angkara mengusap lembut surai kecoklatan milik jennie. dan membawa tangan Jennie dalam genggamannya
Angkara membawa Jennie masuk lebih dalam kedalam hutan di bukit itu. Jennie sendiri memilih merapatkan tubuhnya pada Angkara. banyak hal yang dia takutkan selain pemikiran tentang Angkara yang bisa saja membunuhnya
serangga, hal yang Jennie takutkan melebihi apapun sekarang. entah itu serangga terbang atau merayap
sibuk dengan pemikirannya sendiri, tak terasa mereka sudah sampai ke tempat tujuan. bahkan Jennie mengerjap beberapa kali
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG BULAN
Fantasia[ O N G O I N G ] (Book ke-empat) Jennie elleora, tak menyangka, bahwa kehidupannya akan berubah drastis setelah menerima novel pemberian nenek tua yang sempat ia tolong di cafe tempatnya bekerja Kehidupannya yang sederhana, berubah dalam satu mal...