Bulan 50 🌙 | ✨First Kiss✨

283 34 4
                                        

☁ HAPPY READING ☁
✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨

🔹☁🔹

🔹☁🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹☁🔹

|Terdengar hingar bingar musik yang memekakkan telinga menghentak dan menghanyutkan insan yang mendengarnya

Disini mereka merasakan kebebasan dan ketenangan dan melepaskan jiwa-jiwa liar yang tersembunyi dalam tubuh mereka

Seperti lautan manusia mereka menari serta meliuk-liukkan tubuh mereka seirama dengan musik yang menghentak

Mereka merasa begitu bebas

Namun suasana terasa berbeda sekali dengan seseorang yang duduk di meja bundar paling pojok, euforia itu seolah tak mengusik ketenangan gadis itu, gadis yang bisa dikatakan gadis yang menggunakan pakaian paling sopan saat ini

Bagaimana tidak, saat ini dia menggunakan kulot panjang gombrong dengan atasan t-shirt yang di lapisi dengan jaket denim, yang sangat tidak cocok di gunakan di Bar seperti ini

Yang rata-rata menggunakan pakaian terbuka

Gadis itu menatap sekitar tanpa minat, karna sejujurnya dia sudah tidak mood karena salah kostum untuk berada di tempat ini

Dia seperti anak di bawah umur yang menyelinap masuk Bar, ditambah fitur wajahnya yang memang terlihat lebih muda dari usia sebenarnya

Menyebalkan memang

Ya siapa suruh juga mengabari mendadak, gadis bermata kucing itu tadinya sedang menikmati waktu santainya dengan menonton drama yang tengah hits tak lupa dengan masker wajah dan makanan ringan, rutinitasnya saat weekend

Itu adalah self reward nya, dengan tidak memikirkan pekerjaan dihari liburnya

Tapi tiba-tiba sang sahabat yang sudah lama tidak berjumpa itu mengabari ingin bertemu saat itu juga, karena dia juga sudah merindukan sahabat cerewetnya itu. Iya mengiyakan

Tapi bodohnya dia tidak bertanya dimana tempatnya bertemu, jadi dia hanya mengenakan baju seadanya dan juga wajah bare face tanpa make up

Dia berpikir mungkin mengajaknya bertemu di kafe atau restoran, manalah tau kalau sahabatnya itu mengajaknya bertemu di Bar

"Udahlah jangan cemberut terus" ujar Gadis sambil terkikik, puas melihat penampilan sahabatnya yang saltum alias salah kostum

gadis itu adalah Nayanika atau yang akrab di panggil Naya

"Sialan lo memang!" saut Jennie seraya mengambil gelas di meja dan meminumnya dengan wajah kesal yang tak bisa ditutupi

Waktu terasa begitu cepat, dua gadis remaja itu kini telah beranjak dewasa, dengan jalan yang di tempuh masing-masing

Jika Jennie sibuk di kantornya dengan setumpuk berkas-berkas menggunung setiap harinya

Maka sahabatnya ini lebih fleksibel karena Nayanika menjadi seniman, Melukis adalah salah satu bagian dari hidupnya, itulah mengapa Naya memutuskan untuk menjadi seniman terlebih kedua orangtuanya juga mendukung

SANG BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang