[ O N G O I N G ]
(Book ke-empat)
Jennie elleora, tak menyangka, bahwa kehidupannya akan berubah drastis setelah menerima novel pemberian nenek tua yang sempat ia tolong di cafe tempatnya bekerja
Kehidupannya yang sederhana, berubah dalam satu mal...
☁ HAPPY READING ☁ ✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨
🔹☁🔹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🔹☁🔹
|Terdengar hingar bingar musik yang memekakkan telinga menghentak dan menghanyutkan insan yang mendengarnya
Disini mereka merasakan kebebasan dan ketenangan dan melepaskan jiwa-jiwa liar yang tersembunyi dalam tubuh mereka
Seperti lautan manusia mereka menari serta meliuk-liukkan tubuh mereka seirama dengan musik yang menghentak
Mereka merasa begitu bebas
Namun suasana terasa berbeda sekali dengan seseorang yang duduk di meja bundar paling pojok, euforia itu seolah tak mengusik ketenangan gadis itu, gadis yang bisa dikatakan gadis yang menggunakan pakaian paling sopan saat ini
Bagaimana tidak, saat ini dia menggunakan kulot panjang gombrong dengan atasan t-shirt yang di lapisi dengan jaket denim, yang sangat tidak cocok di gunakan di Bar seperti ini
Yang rata-rata menggunakan pakaian terbuka
Gadis itu menatap sekitar tanpa minat, karna sejujurnya dia sudah tidak mood karena salah kostum untuk berada di tempat ini
Dia seperti anak di bawah umur yang menyelinap masuk Bar, ditambah fitur wajahnya yang memang terlihat lebih muda dari usia sebenarnya
Menyebalkan memang
Ya siapa suruh juga mengabari mendadak, gadis bermata kucing itu tadinya sedang menikmati waktu santainya dengan menonton drama yang tengah hits tak lupa dengan masker wajah dan makanan ringan, rutinitasnya saat weekend
Itu adalah self reward nya, dengan tidak memikirkan pekerjaan dihari liburnya
Tapi tiba-tiba sang sahabat yang sudah lama tidak berjumpa itu mengabari ingin bertemu saat itu juga, karena dia juga sudah merindukan sahabat cerewetnya itu. Iya mengiyakan
Tapi bodohnya dia tidak bertanya dimana tempatnya bertemu, jadi dia hanya mengenakan baju seadanya dan juga wajah bare face tanpa make up
Dia berpikir mungkin mengajaknya bertemu di kafe atau restoran, manalah tau kalau sahabatnya itu mengajaknya bertemu di Bar
"Udahlah jangan cemberut terus" ujar Gadis sambil terkikik, puas melihat penampilan sahabatnya yang saltum alias salah kostum
gadis itu adalah Nayanika atau yang akrab di panggil Naya
"Sialan lo memang!" saut Jennie seraya mengambil gelas di meja dan meminumnya dengan wajah kesal yang tak bisa ditutupi
Waktu terasa begitu cepat, dua gadis remaja itu kini telah beranjak dewasa, dengan jalan yang di tempuh masing-masing
Jika Jennie sibuk di kantornya dengan setumpuk berkas-berkas menggunung setiap harinya
Maka sahabatnya ini lebih fleksibel karena Nayanika menjadi seniman, Melukis adalah salah satu bagian dari hidupnya, itulah mengapa Naya memutuskan untuk menjadi seniman terlebih kedua orangtuanya juga mendukung