Bulan 40 🌙 | ✨ Kakak Perempuan / Iblis✨

1.5K 246 12
                                    

☁ HAPPY READING ☁
✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨

🔹☁🔹

🔹☁🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹☁🔹





|Jennie sudah berhenti menangis namun masih enggan untuk berbicara. Joy, Leana dan Mario yang menemani Jennie sudah paham kondisi gadis itu hanya ikut diam

Diksa sudah mendapat perawatan dan kini pemuda itu masih terlelap dengan selang infus yang masih tertancap di tangannya

Jennie hanya menatap kosong kearah Diksa yang masih terlelap, ada perasaan bersalah dalam hatinya melihat ruam merah menjalar di seluruh tubuh pemuda itu

Suara pintu terbuka menampakkan Langit dan Mahesa yang baru tiba, setelah Diksa mendapat perawatan Mahesa memang langsung kembali ke sekolah untuk menyelidiki kejadian ini. Karena menurut mereka ini sangat ganjil

Jennie mendongak menatap mereka berdua yang baru saja tiba. Mahesa, Langit dan Mario duduk di sofa yang ada dalam ruangan itu

Wajah mereka terlihat sangat serius, bahkan Mario yang biasa memasang wajah jenaka pun, kini hanya memasang wajah datarnya

Joy dan Leana yang paham dengan kondisi segera keluar dari sana, meski sebenarnya mereka juga penasaran tapi mereka tak ingin ikut campur

"Sesuai dugaan, dalam makanan Diksa memang mengandung bubuk udang. Kita udah selidiki ke penjual itu dan dia bilang dia sama sekali nggak pakai unsur udang dalam bentuk apapun dalam makanan yang dia jual" terang Langit

"Jadi kemungkinan memang ada yang sengaja naburin bubuk udang itu kedalam makanan Diksa. Dan buat alergi Diksa kambuh?" tanya Mario dan diangguki oleh Langit

"Tapi kenapa orang itu ngelakuin hal itu ke Diksa?" Mario bergumam

"Kita sama sekali nggak punya bukti atau orang yang kemungkinan di curigai dalam hal ini. Atau paling nggak, apa motif orang itu ngelakuin ini ke Diksa" lanjut Mahesa

"Apa Diksa punya musuh lain yang kita nggak tahu? Selama ini kan' musuh kita cuma Trevillion dan udah lama juga kita nggak war sama Trevillion jadi nggak mungkin itu mereka" sahut Mario

"Lang, apa ini juga berkaitan sama orang yang neror Jennie waktu itu?" tebak Mahesa

"Bisa jadi, sampai sekarang kita nggak nemu siapa peneror Jennie waktu itu. Bahkan penyebar foto palsu itu aja kita ngga bisa nemu, Liam sama Angkara juga kesulitan ngungkap hal ini"

Jennie memejamkan matanya dan mendengar mereka yang masih membahas peneror itu. Apa yang baru saja terjadi masih berputar-putar di kepalanya

SANG BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang