Bulan 42 🌙 | ✨ Macula✨

1.5K 229 27
                                    

☁ HAPPY READING ☁
✨Jangan lupa buat tinggalin jejak✨

🔹☁🔹

🔹☁🔹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔹☁🔹

|Pada tengah malam Jennie terpaksa terbangun karena rasa sakit dan panas luar biasa menjalar ditubuhnya. Tubuh bagian dada, bahu hingga lehernya begitu panas dan sakit

Rasa sakit itu sangat amat menyiksa hingga Jennie tak mampu mengeluarkan suaranya

Perlahan seperti akar pohon sebuah tanda muncul di tubuh Jennie. Dan saat tanda hitam seperti akar itu muncul dan menggores tubuh Jennie, maka rasa sakit dan panas langsung mendera gadis itu

"Arrrrgghhh" pekik Jennie begitu merasakan rasa sakit yang luar biasa

Buku Novel yang semula anteng dimeja itu juga mulai bergerak dan membuka lembaran nya sendiri. tak lama setelahnya buku tersebut mengeluarkan sinar emasnya. Sebuah cahaya keluar dari buku tersebut dan membentuk guratan-guratan aksara

Dengan tertatih Jennie melangkah mendekati buku novel tersebut. Sepertinya Novel itu kembali memberinya petunjuk. Dan siapa tahu bisa mengurangi rasa sakitnya

'Macula itu akan semakin menguasai tubuhmu, kau harus cepat atau semuanya akan sia-sia'

"Arrgh" Jennie menjatuhkan buku novelnya karena rasa sakit itu kembali menyerangnya

Tangannya segera mencari pegangan agar tidak terjatuh. Tanpa sengaja Jennie menyenggol gelas di atas meja hingga membuat gelas itu terjatuh

Prang!

Gelas itu hancur berkeping-keping. Jennie tidak perduli dengan gelas itu. saat ini yang dia pikirkan bagaimana dia bisa menghilangkan rasa sakit yang menderanya ini

Kutukan itu semakin menguasai tubuhnya. Hingga membuat tanda hitam seperti akar di tubuhnya atau yang disebut dengan Macula

Tubuh Jennie linglung dan hampir terjatuh jika seseorang tak segera menangkapnya. Jennie masih bisa melihat siapa orang tersebut meski dia tidak sepenuhnya sadar

"J..jay..sa..sakit" rintih Jennie memegangi dadanya

Jayden, pemuda itu membawa Jennie ke ranjang dan menidurkan kakak perempuannya

"Atur nafasnya perlahan, bayangkan hal-hal yang membuat kakak bahagia" ujar Jay pelan sambil mengusap peluh di kening kakaknya yang kini tengah merintih kesakitan

Jennie mengikuti saran adik laki-lakinya. Dia mencoba tenang melawan rasa sakitnya. Sambil memejamkan matanya dia Mencoba memikirkan hal-hal yang membuatnya bahagia baik di dunianya dulu mau di dunia ini

Seperti mantra yang ampuh. Cara itu berhasil membuat Macula dalam tubuh Jennie berhenti. dan juga rasa sakit itu perlahan menghilang Bersamaan dengan Jennie yang juga kehilangan kesadaran perlahan

SANG BULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang