"Ini... Tuan muda?"Vionel tersenyum kearah pria paruh baya itu
"Ini temanku paman Braff"
"Senang bertemu dengan anda tuan" jawab Valencia yang tertuju kepada pria paruh baya itu
"Panggil paman saja nona" pria itu tersenyum hangat kepada Valencia
"Apa ada sesuatu yang terjadi paman?" Tanya Vionel kepada Braff
"Tuan muda, utusan dari Perdana Menteri Wilton datang membawa surat" pria itu berjalan ke depan "Mari duduk nona" sambil
mempersilahkan Valencia duduk di kursi panjang yang berada di tengah ruangan.Ruangan itu cukup luas dengan berbagai benda yang mengisi setiap sudutnya, meja panjang yang berada di sudut ruangan dengan berbagai vas bunga, rak dengan bermacam macam buku besar tertata rapi, beberapa pajangan di setiap dindingnya, dan terdapat sekat di antara tempat itu yang menunjukan sebuah ruangan baru.
"Saya permisi dulu nona, tuan muda" Braff pergi menuju ruangan di sebelah sekat pembatas yang menghubungkan ruangannya sekarang dengan ruangan lain
"Rumah siapa ini ?" Tanya Valencia setelah mengelilingi ruangan itu dengan matanya
"Rumah ibuku" jawab pria itu sambil menyandarkan punggungnya di kursi tunggal
"Kau memiliki rumah yang cukup bagus, tetapi lebih memilih tinggal di hutan" cibir Valencia
Vionel tertawa melihat ekspresi wanita itu, tak lama Braff datang membawa nampan berisi teh dan kue kering yang langsung di hidangkan di depan Valencia
"Silahkan di minum nona, tuan muda" pria itu meraih sebuah surat yang terselip di bajunya "Ini suratnya tuan muda" pria itu langsung menyerahkan surat kepada Vionel
"Kapan surat ini tiba?" Tanya Vionel
"Kemarin sore Tuan Muda"
Vionel langsung berdiri dan membuka suratnya perlahan, ia berjalan dan menghilang di sudut ruangan pembatas.
Valencia mengambil kue kering di depannya dan menelannya perlahan
"Ini enak... " Gumamnya pelan yang masih di dengar pria paruh baya di depannyaPria itu tersenyum "Itu kue almond, tuan muda Dhaupin sangat menyukainya "
Tuan muda Dhaupin? Valencia mengerutkan alisnya
"Apa utusan kerajaan tidak ada datang? " Suara Vionel yang baru keluar dari ruang sebelah berjalan mendekati Valencia
"Itu sekitar dua minggu yang lalu tuan muda"
Vionel mengangguk memikirkan sesuatu, pria itu menoleh ke arah Valencia yang sedang mengunyah kue kering
"Ayo kita pergi"
"Kemana?" Tanya Valencia yang langsung melihat Vionel
"Kau tidak ingin membeli gaun?"
"Oh tentu saja aku ingin, aku sudah bosan menggunakan ini selama tiga hari" jawab Valencia sambil menarik gaunnya
Vionel mengulurkan tangannya kepada Valencia "Ayo... "
"Tuan muda apa saya harus menyiapkan kamar untuk kalian berdua nanti?" Tanya Braff ketika melihat dua orang di depannya sudah berdiri
"Tidak paman, kami akan langsung pergi setelah berbelanja "
Vionel menarik tudung jubah Valencia untuk menutupi kepalanya
"Kami pergi paman" ucap Vionel sebelum membuka pintu
Valencia tersenyum ke arah pria paruh baya itu "Terimakasih atas keramahan anda paman "
Suasana ibu kota yang padat membuat Valencia sesak nafas, banyak anak kecil berlarian bermain di alun alun, para pedagang pinggiran yang menjual berbagai makanan ringan, berbagai toko dengan menjual pakaian dan beberapa restoran yang tampak ramai pengunjungnya, suara tawa dari orang orang yang berdiri berkumpul di pinggir jalan menghiasi suasana ibu kota Tyndomére yang tampak makmur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tyndomére Eclipse
FantasyKejadian yang bermula saat Valencia berusia 13 tahun dimana gadis kecil itu bisa mengendalikan angin bahkan dengan lambaian tangannya gadis itu bisa menciptakan badai. Tidak hanya itu Valencia bahkan bisa melihat masa depan seseorang yang berada di...