24

2.8K 275 1
                                    

Keesokan harinya diruang kerja pribadi milik Sorazen yang bernuansa hitam dan emas itu kini di terangi sinar matahari membuat ruangan itu tampak terang. Sorazen menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya, ia merasa sangat lelah, kemarin malam ia sama sekali tidak bisa tidur, tangan dan punggungnya tiba-tiba merasa panas setelah keluar dari kamar Valencia.

Kini Sorazen kembali di hadapkan dengan masalah yang akhir-akhir ini menjadi teror istananya, ia bukan takut, jika boleh memilih lebih baik dirinya langsung berperang sekarang dari pada menunggu tetapi saat ini  banyak kejanggalan yang ia terima di semua laporan dari seluruh penjaga kerajaan membuat dirinya mau tidak mau harus bertindak hati-hati

Vionel Dhaupin duduk di kursi seberang Sorazen, sudah lama dirinya tidak duduk di ruangan ini bersama saudara sepupunya, sedangkan Edwin berdiri di tengah-tengah ruangan bersama Zavier yang berada sedikit lebih dekat dengan Vionel Dhaupin

Suasana ruangan itu sedikit tegang sejak tadi karena laporan dari Zavier yang mencurigai Duke Geoffrey yang tidak hadir di acara kemarin malam, Zavier mengatakan jika Duke Geoffrey juga tidak berada di istana selatan sampai pagi tadi.

"Aku tidak yakin jika pria itu berada di balik semua ini " ucap Vionel menyampaikan pendapatnya, meskipun dirinya sedikit bersitegang dengan pria itu karena kudeta yang di lakukannya tapi Vionel yakin pria itu tidak akan melakukan cara memutar seperti ini

Edwin mengangguk menyetujui, dia juga tahu bagaimana karakter Duke Geoffrey "Kesatria yang memeriksa seluruh istana tidak menemukan petunjuk apapun" ucap Edwin tampak berpikir

"Kalian tahu apa artinya" suara dingin Sorazen mengalihkan pikiran semua orang yang berada disana, hanya empat orang ini yang sedari dulu akan selalu berkumpul di ruangan ini untuk membahas hal penting dan rahasia

"Penyelundupan yang berhasil" ucap Vionel yang menatap Sorazen dengan sudut bibirnya yang tertarik ke atas

"Maksud Yang Mulia?" Tanya Zavier kepada Vionel, pria itu tetap menggunakan panggilan Yang Mulia kepada Vionel Dhaupin meski di depannya juga ada Yang Mulia Raja

"Panah itu berisi racun Acokanthera"
Jawab Vionel dengan pandangan lurus

Racun Acokanthera merupakan racun yang berasal dari getah pohon itu sendiri, racun yang di hasilkan sangat berbahaya bahkan dapat membunuh seseorang dalam waktu satu menit.

Hanya Vionel Dhaupin yang tahu pasti tentang tumbuhan beracun atau obat-obatan, meskipun Edwin dan Sorazen juga tahu racun itu tapi mereka  tidak tahu sedetail itu seperti Vionel

Hal-hal yang berbau racun sangat di larang keras oleh kerajaan Tyndomére karena penyebab awal kematian Raja dan Ratu. Siapa pun tahu bahwa tumbuhan beracun hanya akan tumbuh subur di tanah kerajaan Storné, kerajaan itu adalah penghasil racun dan bahan terlarang lainnya di seluruh Alcøtra hingga kerajaan itu harus diisolasi dan di awasi oleh kerajaan lain tapi  banyak juga para  bangsawan atau pedagang yang mengincar kerajaan itu untuk bekerjasama karena dua bahan itu sangat mahal jika di perjual belikan

Suara ketukan pintu dan keributan di luar ruangan pribadi Sorazen membuat semua orang yang berada di dalam mengalihkan pandangannya kearah pintu, Edwin langsung sigap membuka pintu itu, seorang kesatria masuk terlebih dahulu dan mengucapkan salam

"Yang Mulia ada pergerakan yang mencurigakan di hutan Ryön kami menemukan pria berjubah hitam yang menggunakan topeng berlari dengan cepat ke arah itu"

Edwin berbalik kembali untuk menutup pintu tapi di tahan oleh tangan seseorang, alangkah terkejutnya ia ketika melihat Valencia  ingin menerobos masuk kedalam tapi di tahan oleh para prajurit yang berjaga di depan pintu

"Valencia" Vionel langsung berdiri ketika melihat wanita itu langsung menerobos masuk, sedangkan Sorazen menaikkan sebelah alisnya tidak menyangka wanita itu begitu berani keluar dari kamarnya dan sekarang bahkan sudah masuk ke ruang kerja pribadinya

Tyndomére EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang