9.

4.2K 409 2
                                    

Suara bisik bisik di sekitarnya seolah ikut tertiup angin, membuat di sekitarnya seketika hening. Valencia tidak menyangka akan bertemu pria yang memiliki mata emas vertikal itu lagi, dan tak terpikirkan olehnya ternyata pria di depannya adalah Raja Tyndomére. Di pikiran Valencia seorang raja adalah pria tua dengan tubuh gemuk tapi siapa yang menyangka pikirannya sangatlah salah, seorang pria muda yang sangat tampan adalah raja kerajaan ini dan lebih parahnya mereka sempat bertemu.

Pria itu tersenyum kearah Valencia
"Kita bertemu lagi "

Valencia tidak tahu harus mengatakan apa, ini pertama kalinya ia melihat seorang raja, memberikan salam hormat kepadanya adalah hal yang sulit ia lakukan sekarang.

Semua orang menatap ke arah Valencia sekarang, rambutnya sangat mencolok di antara semua orang seolah itu bercahaya di bawah pantulan sinar matahari, jubah hitamnya sangat kontras dengan kulitnya, yang lebih menarik perhatian mereka adalah wanita itu sangat berani bahkan tidak memberi hormat kepada Rajanya.
Empat orang yang berada di belakang Sorazen kini tidak bisa tidak melirik rajanya

Apakah rajanya mengenal wanita ini? Apa yang akan ia lakukan?
Lebih tepatnya semua orang memikirkan siapa wanita ini

Di sisi lain toko, Vionel keluar dari sebuah lorong terbuka, matanya langsung terarah ke orang-orang yang menunggangi kuda, pria itu langsung berlari saat matanya menangkap Valencia berdiri mematung di depan seseorang yang mendominasi

"Vionel Dhaupin memberi salam kepada Paduka Yang Mulia" sapa pria itu yang baru tiba dan langsung berdiri di sebelah Valencia dengan menunduk hormat meletakkan tangan kanannya di dada kiri

Sorazen menarik sudut bibirnya ketika melihat Vionel juga berada disini

"Dhaupin.... Lama tidak bertemu"

"Maafkan adikku Yang Mulia" Vionel melirik ke arah Valencia yang kini menatapnya "Beri salam kepada Raja" ucapnya kepada Valencia

Wanita itu kini melihat Vionel dan Sorazen bergantian hingga pihak lain yang berada di depannya menaikkan sebelah alisnya

"Salam Paduka Yang Mulia.... " Ucap Valencia dengan sedikit suara tertahan, wanita itu menunduk dan menekuk lututnya memberi hormat meski sedikit enggan

"Aku tidak tahu kau memiliki adik seperti ini Dhaupin" Sorazen tersenyum licik ke arah Dhaupin dan matanya kembali melirik ke arah Valencia dengan senyum yang sama

"Kalian menghalangi jalanku" ucap pria itu lagi dan memasang ekspresi dingin

"Maafkan kami Yang Mulia" ucap Vionel yang langsung menarik Valencia untuk memberi jalan kepada Sorazen beserta pengawalnya

"Aku menunggumu Dhaupin" teriak Sorazen setelah melewati mereka berdua

Valencia tersentak ketika sekelebat bayangan kejadian merasuki penglihatannya setelah menatap mata pria itu, dimana punggung seseorang berdiri dengan pedang yang berlumuran darah di tangannya itu seperti bayangan buram.
Jantung Valencia berdetak kencang visi itu kembali

Kini Valencia menatap ke arah Vionel dan sekelebat bayangan kembali merasuki penglihatannya dimana ada lima orang yang bertarung,hanya sekelebat bayangan singkat dan buram entah siapa yang bertarung itu tidak terlihat olehnya.

Melihat wajah pucat Valencia pria itu hanya tersenyum kearahnya dan langsung menarik tangannya "Ayo.."
Pria itu kini membiarkan tudung jubah Valencia terbuka menampilkan wajahnya, apa lagi yang bisa di lakukan semua orang sudah melihatnya

Vionel terus menarik tangan Valencia menuju sebuah toko busana di bawah pengawasan semua orang, siapa yang tidak mengenal Vionel Dhaupin di ibu kota, tapi tatapan orang orang lebih tepatnya terarah ke seseorang yang bersamanya, ini pertama kali untuk semua orang melihat wanita itu di seluruh kerajaan Tyndomére, yang mengejutkan lagi adalah kata kata pria itu yang mengatakan wanita itu adalah adiknya di hadapan raja. Semua orang pun tahu Vionel Dhaupin tidak memiliki saudara. Archduke Verozen Tyndomére sangat mencintai istrinya yang seorang pelayan istana dan ia adalah satu-satunya

Tyndomére EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang