Di ruangan yang bernuansa putih itu lima orang duduk melingkar mengelilingi meja bundar yang berada di tengahnya. Masing-masing orang mengajak satu pengawalnya yang berdiri di belakang tuannya kecuali pria berambut coklat terang yang memiliki mata hazel dan lesung pipi duduk sendiri tanpa pengawal di belakangnya."Senang bisa berkumpul setelah sekian lama" ucap satu-satunya wanita yang berada di sana
"Aku ingin mendengarkan apa yang terjadi" ucap Derick Amaéris tidak ingin berbasa-basi
"Yang Mulia Vïrgan anda bisa menjelaskannya langsung" ucap Ratu Grécia
Kerajaan Grécia adalah kerajaan yang letaknya strategis berada di tengah-tengah antara kerajaan Tyndomére, Vïrgan dan Amaéris. Karena letaknya kerajaan ini adalah tempat yang paling tepat untuk mengadakan pertemuan antar kerajaan, selain itu Kerajaan Grécia adalah kerajaan yang paling netral dan satu-satunya kerajaan yang di pimpin oleh ratu di seluruh Alcøtra.
Selain itu ada kerajaan Storné yang letaknya bersebelahan dengan kerajaan Vïrgan, ada juga kerajaan Chlódyas yang berdiri terpisah dari daratan, di ujung barat adalah kerajaan Dravórdi yang merupakan kerajaan terbesar kedua di Alcøtra, kerajaan itu terkenal dengan kerajaan tertutup yang konon katanya memiliki penyihir sebagai pelindungnya hingga sulit di taklukkan dan tidak ingin berinteraksi dengan kerajaan lain, sedangkan kerajaan Tyndomére terkenal akan Sang naga kembar yaitu dua pemimpin dengan kekuatan militer terbesar.
"Aku menyampaikan jika kerajaan Storné saat ini sedang dalam kekacauan, raja Storné tidak sadarkan diri dua minggu yang lalu dan putranya mengambil alih kekuasaan dengan mulai membantai orang-orang yang menolaknya, pangeran itu mulai memperluas wilayah kekuasaannya, kalian tahu sendiri jika kerajaan Storné adalah penghasil tanaman racun, dan obat-obatan terlarang, pangeran Storné menyabotase banyak orang demi melancarkan pengembangan wilayah jajahannya"
"Apa pangeran itu gila?" Tanya Derick Amaéris tidak habis pikir
Pria bermata emas itu kini membuka matanya yang sedari tadi terpejam ketika mendengar kata menyabotase obat-obatan terlarang yang dikatakan raja Vïrgan
"Penyelundupan" hanya kata itu yang Vionel ucapkan berhasil menarik mata emas itu untuk menatapnya
"Bukankah itu sudah jelas, jika pangeran Storné berhasil menyelundupkan beberapa barangnya di setiap kerajaan maka itu artinya ada beberapa orang yang bersedia bekerja sama dengannya" ucap Ratu Grécia
"Perang akan pecah di utara" ucap Nicholas Vïrgan
Mata Vionel dan Sorazen beradu saling menatap satu sama lain, mereka duduk berseberangan
"Apa kejadian dua tahun lalu akan terulang lagi di utara?" Derick Amaéris berkata sambil memijat tengkuknya
"Sepertinya ini lebih rumit" kata Elvy Grécia
"Kita akan bergabung kembali" ucap Nicholas Vïrgan
"Aku akan menyelidiki" ucap Vionel tapi matanya hanya menatap Sorazen
Di luar aula istana, setelah pertemuan itu berakhir para penguasa langsung pergi meninggalkan kerajaan Grécia. Vionel menemukan Valencia sedang berdiri di depan aula memegang jubahnya yang ia titipkan tadi pada pelayan istana.
"Kenapa kau menunggu di luar?" Tanya Vionel saat ia sudah berdiri di sampingnya
"Aku bosan di dalam, Apa yang kau lakukan sebenarnya?"
"Hanya melakukan pertemuan, ayo kita pulang" ucap Vionel sambil memakaikan jubah Valencia
Vionel memacu pelan kudanya ketika melihat punggung seseorang yang menunggangi kuda berada di depan gerbang istana Grécia bersama iringan prajurit. Pria itu menghentikan kudanya tepat di sebelah Sorazen yang seolah sedang menunggunya
"Yang Mulia"
Valencia mendongak melihat orang yang berada di depannya yang di sapa Vionel
"Kau yakin dengan keputusanmu? Aku yakin kau tahu sesuatu" tanya Sorazen tidak ingin berbasa-basi
"Aku harus memastikan sesuatu" jawab Vionel
Sorazen melirik wanita yang berada di depan Vionel. "Kembalilah" ucapnya langsung menarik kudanya dan pergi diikuti banyak prajurit di belakangnya
Valencia mengerutkan keningnya tidak bisa tidak memikirkan hubungan dua pria ini, ada banyak hal yang belum ia ketahui dan Vionel tidak pernah menceritakannya secara detail
Vionel memacu kudanya kearah hutan di sebelah istana Grécia, jalur yang ia lalui saat datang kemari. İtu sudah tengah malam saat mereka memilih kembali, sebenarnya ratu Grécia sudah menyiapkan kamar untuk para tamu terhormat tapi di tolak oleh mereka semua dan memilih kembali ke kerajaan masing-masing
"Ini gelap" ucap Valencia membelah suara binatang malam yang terdengar bersama hentakan kuda
"Kau takut?" Tanya Vionel yang berbisik di telinganya
Valencia merasa merinding mendengar suara bisikan pria itu di tengah hutan gelap seperti ini
"Tidak.... Hanya saja ini sulit untuk melihat di depan sana""Apa yang ingin kau lihat?" Tanya Vionel sedikit main-main
Tubuhmu!
Hampir saja Valencia mengucapkan kata itu sedikit keras karena mendengar nada bicara pria itu"Bagaiman jika ada hantu di depan sana? Atau pembunuh?"
Pria itu tertawa mendengar pertanyaan Valencia "Tidak ada apa-apa"Sebenarnya hutan itu tidak sepenuhnya gelap, ada cahaya bulan yang menerangi dari sela-sela dedaunan
"Benar, kenapa semua raja pulang? Apa kerajaan itu tidak memberikan tempat untuk tamunya istirahat? İni bahkan sudah tengah malam"
"Semua memilih pulang untuk mengurangi resiko yang terjadi di kerajaan masing-masing"
"Memang apa yang akan terjadi? Bukankah akan bahaya jika raja pulang tengah malam"
Wanita ini cukup pintar untuk memikirkan hal seperti ini pikir Vionel
"Hmmmm... Mereka membawa banyak pasukan"Di jalan utama yang menghubungkan kerajaan Grécia dan Tyndomére seseorang memacu kudanya cepat dari arah belakang menyusul orang yang menunggangi kuda paling depan
"Yang Mulia, mereka melewati jalur hutan yang berada di sebelah istana Grécia"
Sorazen mengangguk "Aku ingin kau mengirim mata-mata ke kerajaan Vïrgan dan utus seseorang untuk mengawasi wilayah selatan"
"Zavier temui Dhaupin besok, katakan aku ingin bertemu dengannya secara pribadi. Utus juga seseorang menemui duke Geoffrey untuk datang ke istana" lanjut pria itu dengan tatapan lurus terus memacu kudanya menuju gerbang ibu kota
Sampai di istana Sorazen langsung menuju ruang kerjanya diikuti Edwin di belakangnya, pria itu menolak ke kamarnya untuk istirahat. Kristal malam masih bersinar terang menyinari seluruh sisi istana, hanya ada prajurit yang berjaga di setiap sisi, istana itu tampak tenang saat malam hari.
"Edwin.. aku yakin pria itu akan menolak menemuiku secara pribadi ke istana. Dia lebih suka bergerak sendiri" pria itu menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya tampak banyak berpikir
"Katakan pada Zavier jika pria itu menolak dia bisa langsung membantunya"
"Baik Yang Mulia" jawab Edwin
"Cari tahu tentang wanita itu"
Kali ini Edwin menatap rajanya, tidak bisa tidak berpikir untuk apa. Tapi perintahnya adalah hal mutlak untuknya dan harus di laksanakan, Edwin sangat tahu semua hal tentang rajanya mereka tumbuh bersama.
"Baik Yang Mulia" ucap Edwin pada akhirnya
*****†*****

KAMU SEDANG MEMBACA
Tyndomére Eclipse
FantasiKejadian yang bermula saat Valencia berusia 13 tahun dimana gadis kecil itu bisa mengendalikan angin bahkan dengan lambaian tangannya gadis itu bisa menciptakan badai. Tidak hanya itu Valencia bahkan bisa melihat masa depan seseorang yang berada di...