Valencia mengira dirinya akan di bawa ke sebuah tempat yang mengerikan dimana ada tiang gantung atau pasung dengan tempat pemenggal kepala dan penyiksaan yang mengerikan lainnya, tapi ternyata dirinya di bawa ke dalam kastil megah dimana ada kamar indah dengan tempat tidur king size, atau anggap saja kamar hotel vvip.
"Tunggu.... Tunggu apa ini kamar untukku?"
Pria itu hanya menoleh kearah Valencia tidak menjawab pertanyaan bahkan pengawal pria itu pun hanya diam
"Apa aku tidak akan di hukum?"
"Apa kau sangat ingin di hukum?"
Suara dingin itu membuat Valencia merinding
"Tiidak Yang Mulia..."
Sorazen hanya berdiri de depan pintu melihat Valencia di bawa masuk oleh dua pengawalnya
"Kunci pintunya"
Ucap Sorazen ketika dua pengawal itu sudah keluar, ia memerintahkan beberapa pengawal untuk berjaga di depan kamar wanita itu, sedangkan Edwin menatap rajanya dengan tatapan apa apaan
"Apa?" Tanya Sorazen ketika melihat ekspresi Edwin ingin menodongnya
"Tidak Yang Mulia""Aku menahannya untuk menarik Dhaupin"
Pria itu langsung mengatakannya ketika Edwin yang sebenarnya ingin penjelasan tapi hanya menjawab tidak
Valencia bersandar di pintu kamarnya ia sedari tadi mengetuk pintu itu, tapi tidak ada yang membukanya, ia sangat tahu pintu itu di kunci dari luar, Valencia menjadi bingung sekarang kenapa dirinya di bawa kemari bukannya di bebaskan keluar, ia merasa dirinya tetap saja menjadi tahanan tapi dengan tempat yang lebih bagus.
Pintu itu terbuka ketika Valencia baru saja akan merebahkan tubuhnya di kasur besar yang terlihat sangat nyaman itu, dua orang wanita yang berpakaian seperti pelayan masuk, masing-masing membawa nampan berisi makanan
"Selamat malam nona.... Yang Mulia raja menyuruh kami membawakan anda makanan" ucap salah satu wanita yang berambut pirang yang langsung meletakkan makan di atas meja yang berada di sebelah tempat tidur
"Terimakasih" ucap Valencia merasa lega karena sebenarnya dirinya sangat lapar sekarang
"Selamat menikmati makanannya nona, kami permisi" ucap wanita satunya yang berambut hitam
Valencia mendengus ketika mendengarkan pintu itu kembali di kunci, ia melihat makanan di atas mejanya yang berisi daging panggang, roti, semangkuk sup dan buah-buahan. Ia merasa lega sekarang karena makanannya sangat normal sebagai tahanan. Valencia mengambil sup dan langsung memakannya hingga mangkuk itu bersih ia benar-benar kelaparan sekarang, tetapi ketik ia memasukkan sepotong daging panggang ke mulutnya yang terasa sangat lezat ia baru tersadar dengan makanannya yang kemungkinan besar berisi racun di dalamnya.
Apa mereka berniat membunuhku dengan racun di makanan lezat ini? Bukankah ini tidak normal jika ia sebagai tahanan di berikan kemewahan seperti ini.
Ah biarkan saja yang terpenting ia tidak mati kelaparan disini itu lebih menyedihkan, apa gunanya memiliki Vionel yang bisa membuat obat-obatan, pria itu pasti akan mencarinya.
Setelah makanannya habis Valencia memilih untuk tidur, kasur itu sangat menggoda sekarang, tempat ini sangat nyaman untuknya, tidak pernah terpikirkan olehnya mendapatkan kamar seindah ini entah di dunianya dulu atau di dunia ini, di dunianya dulu yang berada di pedesaan Drummuir rumahnya hampir mirip dengan rumah Vionel yang berada di tengah hutan tapi lebih besar dan lebih layak di sebut rumah.
Valencia tidak tahu sudah berapa lama ia tertidur, matanya terbuka ketika merasakan belaian di kepalanya, matanya menangkap seorang pria yang sedang bersandar di kepala ranjangnya, mata emasnya menatap tajam ke arah Valencia sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tyndomére Eclipse
FantasyKejadian yang bermula saat Valencia berusia 13 tahun dimana gadis kecil itu bisa mengendalikan angin bahkan dengan lambaian tangannya gadis itu bisa menciptakan badai. Tidak hanya itu Valencia bahkan bisa melihat masa depan seseorang yang berada di...