34

2.9K 305 10
                                        

Valencia terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara pintu kamarnya terbuka. Ia menegakkan tubuhnya melihat ke arah pria yang berjalan mendekat ke arahnya. Pria itu naik ke atas tempat tidur yang berada di sebelah Valencia , menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang.

Itu adalah Sorazen, sepertinya Valencia harus terbiasa dengan kehadiran pria ini yang selalu datang ke kamarnya setiap malam

"Kau menungguku?" Tanya pria itu dengan percaya diri

"Tidak" jawab Valencia dengan mulut yang di paksakan bergerak

"Aku tahu kau menungguku"

Pria itu tersenyum bangga

Valencia hanya diam tidak berniat menjawab kepercayaan diri pria itu

"Diam berarti iya" pria itu tersenyum licik "Kau sampai belum tidur karena menungguku, maafkan aku yang datang terlambat"

Sorazen mengulurkan tangannya, membelai lembut wajah Valencia, sedangkan Valencia menggertakkan giginya menahan emosi

Siapa yang menunggu?! Kau mengganggu tidurku!

Valencia menghembuskan nafasnya kasar membuat pria di sebelahnya tersenyum.

Baik. Baik ini istana milikmu dan kau bisa seenaknya Yang Mulia
Lanjutkan! 

Melihat pria itu hanya diam menatapnya, akhirnya Valencia memberanikan diri untuk bertanya

"Apa ada sesuatu Yang Mulia?"

Sorazen menarik sudut bibirnya, ia lebih mendekat di sisi Valencia.
Valencia menyadari sepertinya pria ini tidak pernah tidur karena selalu saja datang saat tengah malam

"Apa menurutmu, hal yang tadi adalah kebenaran?"

Sorazen sebenarnya memikirkan hal ini sejak tadi, hingga ia memutuskan untuk datang ke kamar wanita ini, banyak yang menggangu pikirannya, bayangan itu tampak tidak asing untuknya, dan satu hal yang membuatnya penasaran adalah mengapa dirinya bisa melihat itu pada mata Valencia

"Itu adalah ingatan dari orang itu sendiri"

Valencia menatap mata Sorazen
"Apa anda khawatir Yang Mulia?"

"Tidak"

"Aku sarankan untuk berhati-hati pada orang terdekat anda Yang Mulia"

Sorazen menaikkan sebelah alisnya
"Aku tahu" ucap Sorazen, ia melihatnya tapi tidak nyata

Sepertinya orang-orang ini ingin bermain dengannya, tapi sulit untuknya mengetahui dengan jelas siapa mereka, orang terdekatnya tidak mungkin melakukan itu, kecuali para pejabat sialan yang bergerak di belakangnya secara diam-diam.

"Apa anda tidak bisa tidur Yang Mulia?" tanya Valencia ketika melihat Sorazen menatap lurus ke depan

Sorazen mengalihkan pandangannya, kembali menatap Valencia

"Seorang raja tidak akan pernah tidur dengan nyenyak"

"Sangat menyedihkan menjadi raja"

Sorazen menaikkan sebelah alisnya memandang Valencia
Apa dirinya baru saja di hina?

"Jika kau menjadi ratuku, maka tidak akan menyedihkan lagi" ucapnya dengan senyum licik

"Aku tidak ingin menjadi ratu"

Kali ini Sorazen mengerutkan keningnya, orang lain akan senang jika menjadi ratu
Ada apa dengan wanita ini?

"Sayangnya kau memang di takdirkan menjadi ratuku tidak lama lagi"

Senyum Sorazen mengembang, membayangkan jika Vionel Dhaupin tidak akan bisa bersama wanita ini.

Valencia tersentak ketika merasakan aura berbahaya tidak jauh dari tempatnya, ia melihat kearah Sorazen yang juga kini menatap ke arahnya, pria itu sudah menegakkan tubuhnya hendak turun dari ranjang

Tyndomére EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang