Suara pekikan burung elang mengalihkan pandangan semua orang yang kini sedang berkumpul di halaman istana. Burung elang itu terbang memutar mengelilingi istana karena tidak menemukan mangsanya. Ketika melihat Valencia yang baru keluar dari istana bersama Sorazen, burung itu langsung menukik membuat Valencia langsung merentangkan tangan kanannya.
Di bawah pandangan semua orang, kini Valencia terlihat mengagumkan karena burung elang itu hanya diam bertengger di tangannya bukan mencakar Valencia. Tentu saja semua orang tampak terkejut melihat pemandangan itu, Ratunya yang baru saja di angkat kini ternyata mampu menundukkan seekor elang sama seperti raja Tyndomére I, Sorazen yang berdiri di samping Valencia terdiam melihat burung elang itu kini menatap matanya. Anehnya Sorazen melihat mata elang itu kini hampir sama dengan mata Vionel. Hanya sekilas, elang itu langsung beralih melihat Valencia.
Sebuah penglihatan masuk ke dalam mata Valencia, dimana Vionel Dhaupin bersama lima puluh pasukan elite kerajaan dan juga di dampingi oleh raja Vïrgan dan Zavier sedang menuju gunung Estróvia, tapi fokus penglihatan elang itu adalah banyak pasukan yang bersembunyi di balik bayang-bayang pepohonan.
" Yang Mulia " ucap Valencia kepada Sorazen setelah burung elang itu kembali terbang dengan suara pekikannya.
" Ada apa? " Tanya Sorazen
" Perintahkan seluruh pasukan untuk menyusul Vionel, mereka menuju gunung Estróvia "
Sorazen menaikkan sebelah alisnya ia sudah tahu dari Edwin jika Vionel sedang menuju kesana, tapi apakah ia juga harus mendengar wanita ini memerintahkannya?
" Kembali ke kamarmu " hanya itu yang di Ucapkan Sorazen sebelum berlalu dari hadapan Valencia
" Yang Mulia " panggil Valencia ia belum selesai berbicara tapi dirinya telah di usir
Mendengar Valencia memanggilnya, Sorazen berbalik ia menatap wanita itu dalam diam, mata emasnya berkilat tajam, ia langsung berbalik dan melanjutkan langkahnya. ia tidak bisa membiarkan wanita itu ikut campur dalam masalah ini. Terlalu berbahaya
Setelah memerintahkan semua kesatria kerajaan untuk pergi menyusul Vionel ke Utara kerajaan Vïrgan. Sorazen kembali ke dalam ruang kerja pribadinya yang sudah di tunggu oleh Edwin.
" Yang Mulia " sapa Edwin ketika pria itu baru saja duduk di kursi kebesarannya
Sorazen hanya diam, ia memejamkan matanya sambil menopang dagu dengan kedua tangannya. İa merasa lebih peka, bahkan hal yang berada dalam radius sepuluh meter ia bisa merasakannya. Sorazen benar-benar merasa aneh pada dirinya. İa juga merasa sangat menginginkan Valencia sekarang tapi dengan susah payah ia tahan agar tidak menerkam wanita itu
" Yang Mulia, aku melihat Duke Geoffrey dan putra Count Horner pergi melalui dermaga selatan " ucap Edwin
Sorazen membuka matanya, ia menatap Edwin yang berdiri di depannya, pria itu mengernyit ketika mendengar nama putra Count Horner yang bersama Duke Geoffrey
" Mereka menyelundupkan senjata di kapalnya " lanjut Edwin yang membuat Sorazen tersenyum.
" Biarkan saja " ucap sorazen, ia tahu kemana perginya mereka, tentu saja Duke Geoffrey akan beraliansi dengan kerajaan Chlódyas.
Selama Vionel Dhaupin tidak berniat untuk kembali mengambil alih kekuasaannya, Sorazen juga membiarkan apapun yang di lakukan oleh Duke Geoffrey selama itu masih di bawah kendalinya. Tapi selama dua tahun terakhir ini Duke Geoffrey semakin bertindak semena-mena. Mungkin saja dia di balik dalang penyelundupan atau bandar racun dari kerajaan Storné, tapi pria itu cukup pintar untuk menghindar.
Yang menjadi masalah Sorazen saat ini adalah bangsawan ibu kota dan juga pejabat istana yang semakin tak terkendali, mereka bertindak di belakang Sorazen. Dan hal yang membuat Sorazen juga kesal adalah Vionel Dhaupin juga bertindak sendiri di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tyndomére Eclipse
FantasyKejadian yang bermula saat Valencia berusia 13 tahun dimana gadis kecil itu bisa mengendalikan angin bahkan dengan lambaian tangannya gadis itu bisa menciptakan badai. Tidak hanya itu Valencia bahkan bisa melihat masa depan seseorang yang berada di...