38

2.3K 241 0
                                    

Suasana istana menjelang siang cukup sibuk, Valencia memperhatikan semua prajurit yang berjaga di depan gerbang besar dan megah itu dari kejauhan, ada kereta kuda yang cukup mewah terparkir di depan gedung istana dengan beberapa penjaga dan pelayan yang berdiri disana tampak menunggu tuannya

Tidak jauh dari sana, Valencia melihat Vionel baru saja datang dari arah samping menunggangi kuda diikuti oleh Zavier. Valencia berdiri di depan gedung utama istana, ia tidak tahu harus pergi kemana sedangkan Sorazen sudah pergi ke ruang pertemuan bersama Perdana Menterinya

"Kau menungguku?" Tanya Vionel ketika ia baru saja turun dari kudanya, ia melihat Valencia tadi yang berdiri diam di depan gedung

"Aku menunggu dan mencarimu"
Mata Valencia melirik ke arah Zavier yang menyusul di belakang Vionel

"Nona" sapa Zavier kepada Valencia

Valencia hanya mengangguk, ia tahu siapa pria itu

"Kita akan pergi sebentar lagi" Vionel menarik tangan Valencia membawanya masuk "Perjalanannya cukup jauh, minta kepada pelayanmu untuk menyiapkan baju hangat, udara di luar sangat rendah"

"Seberapa jauh?"

"Kau akan tahu nanti" Vionel mengusap rambut Valencia.

Itu adalah jawaban yang selalu Valencia dengar ketika bertanya tempat kepada Vionel

"Kembalilah ke kamarmu, aku akan menjemputmu nanti, masih ada yang harus aku urus sebelum pergi"

Semenjak ia resmi mengambil jabatannya kembali, Vionel tidak bisa meninggalkan urusannya begitu saja. Sebenarnya Edwin bisa mengambil alih, tapi karena banyak hal juga yang harus pria itu urus di bawah perintah Sorazen, Vionel tidak bisa membiarkannya sendiri.

Vionel kembali melihat Zavier yang mengikutinya
"Aku ingin kau mengawasi istana, panggil beberapa pasukan elite yang berada di bawahmu untuk berjaga di setiap sudut istana"

"Baik Yang Mulia aku akan melakukannya" Zavier tampak berpikir sebentar "Bolehkah aku tahu kemana anda akan pergi?"

"Aku akan ke daratan timur bersama Valencia"

"Aku akan menyiapkan beberapa pasukan juga untuk mengawal Yang Mulia"

"Tidak perlu" tolak Vionel halus, ia tidak perlu membawa pengawal, dirinya sudah terbiasa pergi sendiri  "Temui saja Edwin sekarang "

"Baik Yang Mulia" Zavier langsung mundur sambil meletakkan tangan kanannya di dada kiri

Sepeninggalan Zavier, Vionel langsung menuju kamarnya, ia tahu ada pejabat istana yang datang hari ini, jadi ia harus menunggu Sorazen selesai dengan urusannya.

Ketika Vionel membuka pintu kamarnya ia melihat seseorang sudah lebih dulu berada di kamarnya, orang itu duduk di atas jendela menggunakan pakaian serba hitam

"Apa ada sesuatu?" Tanya Vionel kepada orang itu, orang itu tidak akan menampakkan dirinya jika tidak ada hal yang penting

"Sangat menyenangkan melihat pertunjukan" ucapnya sambil tersenyum, orang itu menyandarkan tubuhnya dengan santai di atas jendela

"Apa ada yang melihatmu?" Tanya Vionel sambil membuka jubahnya

Orang itu menyipitkan matanya
"Kau meremehkanku?"

Vionel tidak menanggapi, tentu saja ia tidak meremehkan kemampuan orang itu yang bisa tidak terlihat

Melihat Vionel tidak menjawabnya, pria itu tertawa, tentu saja tahu jawabannya

"Aku melihat ada wanita cantik di istana ini"

Vionel menatap orang itu, tentu saja tahu siapa yang di katakan. Sudah berapa lama orang ini berada disini hingga tahu penghuni istana?

Tyndomére EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang